1. Risiko dan Keuntungan Perdagangan Forex

Risiko dan keuntungan adalah pasangan yang paling mendasar sekaligus paling sering ditemui dalam perdagangan. Kita berdagang untuk mendapatkan keuntungan, tetapi dari mana keuntungan itu berasal? Dari analisis yang benar, tindakan yang tepat? Atau mengikuti arus pasar? Menjual tinggi dan membeli rendah? Saya rasa semua itu bukanlah inti dari masalah, karena tidak peduli bagaimana pun kita mengikuti pergerakan pasar, kita terlebih dahulu harus membuka posisi. Pada saat kita membuka posisi, risiko telah muncul. Oleh karena itu, untuk meraih keuntungan, kita harus siap menghadapi risiko. Dengan kata lain, risiko menciptakan keuntungan; tanpa risiko, tidak ada keuntungan. Risiko adalah induk dari keuntungan.

2. Sikap Terhadap Pasar Forex

Memprediksi pasar berarti berada di depan pasar, mengalahkan pasar, dan merendahkan pasar. Mengikuti pergerakan pasar adalah konsep yang mungkin dipahami banyak orang, namun berapa banyak yang benar-benar tidak memprediksi? Kita diberi otak yang maju, berpikir itu sendiri tidak salah, yang salah adalah kita sering menganggap pandangan kita sebagai fakta. Saat manusia berpikir (memprediksi), Tuhan (pasar) tertawa, itulah hakikatnya.

Banyak orang yang merasa metode mereka memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi, atau mereka telah menghasilkan banyak dan merasa aman. Peluang kecil sering diabaikan oleh trader, mereka selalu berpikir bahwa hal tersebut tidak akan terjadi, setidaknya tidak kali ini. Sebenarnya, banyak peluang kecil tersebut sering terjadi; kita menganggapnya kecil hanya karena keterbatasan pengalaman perdagangan kita. Menghargai pasar tidak hanya berhenti pada kata-kata, tetapi juga pada mencegah peluang kecil serta mempersiapkan kemungkinan yang tidak mungkin terjadi.

3. Sikap Terhadap Diri Sendiri

Siapa saya? Berapa banyak uang yang ingin saya hasilkan? Apa alasan saya untuk menghasilkan sebanyak itu?

Ketika saya melatih klien di perusahaan forex, pertanyaan pertama yang saya ajukan adalah: “Berapa persen keuntungan yang kalian harapkan dalam setahun? 20%? 50%? 100%? 500%? 1000%?” Banyak klien menjawab, “Jika sudah terjun ke trading forex, saya ingin hasil yang besar, setidaknya 500%.” Setelah itu, ketika saya menjelaskan tentang Buffett, Peter Lynch, dan Soros yang dalam bertahun-tahun hanya mendapatkan pengembalian sekitar 30%, mereka sangat terkejut. Mereka berambisi untuk menghasilkan banyak uang, tetapi tidak pernah mempertimbangkan alasan di balik keinginan itu. Kita harus merenungkan masalah ini dengan baik.

Pertama, adalah tentang penentuan posisi diri kita. Kita semua adalah manusia biasa, kita memiliki keinginan dan emosi manusiawi, sehingga kita juga memiliki kelemahan manusia, seperti ketakutan, keserakahan, keberuntungan, keraguan… semua itu adalah sifat manusia yang tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, tetapi dapat dikendalikan. Saya ingat sebuah buku pernah menyebutkan: “Hubungan antara trader dan pasar selalu merupakan hubungan pembelajaran dan pendidikan; ketika Anda waspada, kelemahan manusia akan tersembunyi, tetapi begitu Anda lengah, mereka akan muncul kembali.”

Kelemahan manusia perlu diawasi dan dikelola. Bagaimana cara mengelola? Saya teringat sebuah kalimat: “Tanpa pengawasan, kekuasaan pasti akan membawa kepada korupsi”; demikian pula trader tanpa batasan sistem pasti akan gagal. Alasan hukum harus menggantikan kekuasaan pribadi adalah karena stabilitas dan kontinuitas hukum, hanya dengan stabilitas, kontinuitas, dan konsistensi dapat tercapai keadilan, transparansi, dan keterbukaan. Oleh karena itu, kita semua harus menggunakan berbagai cara untuk memantau kelemahan kita, misalnya dengan membuat rencana perdagangan dan mencatat perdagangan adalah cara yang sangat baik.