Kesalahan Pertama: Terlalu Awal Mengambil Untung

Investor forex sering kali terburu-buru untuk mengambil keuntungan ketika pasar mengalami tren kenaikan (termasuk rebound besar). Namun, sebaiknya pilih pasangan mata uang yang memimpin kenaikan (tidak harus selalu pasangan yang kita sebut pemenang). Karena pasangan ini adalah penggerak pasar yang mewakili profitabilitas yang stabil.

Ringkasan: Anda bisa memilih forex dengan mengikuti prinsip ini: 1. Membuat rekor tinggi; 2. Harga berada di atas rata-rata 200 hari; 3. Setelah garis minggu 4, 9, 20, dan 40 menyatu, dan membentuk tren bullish, titik beli adalah pada hari volume transactions meningkat.

Kesalahan Kedua: Hanya Mengambil Untung

Kita semua tahu bahwa di pasar bullish atau dalam rebound besar, kita dapat memilih untuk membeli pasangan mata uang yang memimpin. Rata-rata, setelah breakout, pasar biasanya mengalami kenaikan sekitar 20% sebelum mulai koreksi, sementara beberapa pasangan yang benar-benar memimpin dapat melanjutkan tren naik tanpa koreksi.

Ringkasan: Saat pasar bergerak, kita sering mencari berbagai alasan untuk mengambil keuntungan, terutama saat pasar baru dimulai. Saham unggulan dan pasar tidak bisa bergerak bersamaan, dan kita merasa tertekan ketika pasangan mata uang dan pasar tidak sinkron. Dengan memahami koreksi normal, kita tidak akan mengambil keuntungan terlalu cepat dan kehilangan potensi profit besar.

Kesalahan Ketiga: Hanya Memutuskan Setelah Stop Loss Dihapus

Kita semua tahu bahwa stop loss adalah teknik yang penting dalam perdagangan forex, tetapi bagaimana cara mengimplementasikannya?

Ringkasan: 1. Usahakan untuk mencari titik beli yang akurat dan hindari menggunakan stop loss berlebihan. 2. Jika harga turun di bawah harga masuk, pertimbangkan untuk segera melakukan stop loss di harga tersebut. 3. Dalam pasar bearish, stop loss sebaiknya diatur dalam kisaran 2%-3%, karena pergerakan harga dapat sangat cepat. 4. Stop loss di kisaran 7%-8% tidak jelas apa dasarnya, mungkin hanya untuk melindungi modal. 5. Stop loss di 10%, tetapi harus menjual 50% posisi saat mencapai -5%, dan jika mencapai 10%, sell semua. Rata-rata masih di kisaran 7%-8%.

Kesalahan Keempat: Terlalu Sering Melakukan Averaging Down

Praktik yang benar adalah meningkatkan posisi ke atas. Yaitu kita harus meningkatkan rata-rata harga beli, bukan menurunkannya.

Kesalahan Kelima: Fokus Hanya pada Membeli dan Menjual

Kita menghabiskan terlalu banyak waktu untuk mempelajari pasangan mata uang mana yang harus dibeli, tanpa cukup waktu untuk membangun sistem perdagangan sendiri. Kita perlu memahami titik beli, titik jual, level stop loss, dan titik peningkatan posisi.

Ringkasan: Ketika memiliki sistem perdagangan yang benar (sistem perdagangan yang baik harus mencakup sinyal beli, sinyal jual, sinyal stop loss, dan sinyal averaging), kita tidak akan khawatir ketika tidak bisa bertindak sesuai rencana (dalam trading nyata, disarankan untuk melakukan averaging dengan pola lonceng, bukan sistem piramida).

Kesalahan Keenam: Terlalu Suka Perdagangan Jangka Pendek

Kesenangan melakukan perdagangan jangka pendek menciptakan kepercayaan bahwa mendapatkan 1% keuntungan setiap hari dapat membawa keuntungan yang besar dalam jangka panjang, yang mengarah pada perdagangan yang berlebihan.

Kesalahan Ketujuh: Mengharapkan Profit Besar dalam Waktu Singkat

Kesalahan ketujuh yang sering kita lakukan adalah berharap pasar forex seperti bank pribadi kita, yang bisa kita ambil setiap hari. Meskipun catatan perdagangan dari trader sukses menunjukkan bahwa keuntungan tahunan sekitar 20% sudah cukup baik, banyak yang tetap percaya dapat melakukan lebih baik.

Melalui analisis distribusi normal, kita melihat bahwa fluktuasi tahunan sebesar 20% adalah hal biasa. Jadi, mengapa kita harus berlawanan dengan pasar?

Kesalahan Kedelapan: Menginginkan Keuntungan Besar dengan Modal Penuh

Kesalahan ini adalah melakukan trading dengan semua modal, disebut juga "full margin." Kita tahu bahwa ada prinsip 80/20: 20% kesalahan bisa menyebabkan 80% kerugian modal. Dalam perjalanan trading yang panjang, dapatkah kita memastikan tidak melakukan 20% kesalahan tersebut? Kesalahan kita bisa menyebabkan modal berkurang, sehingga kita sebaiknya membagi modal menjadi sepuluh bagian, menggunakan 10% modal untuk trading pada setiap transaksi.

Kesalahan Kesembilan: Berdagang Berdasarkan Informasi Tidak Resmi

Kesalahan ini termasuk mempercayai berita dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, mengabaikan tren pasar yang jelas dan lebih percaya bahwa kita dapat mengalahkan pasar.

Kesalahan Kesepuluh: Menguasai Terlalu Banyak Teknik

Pemahaman terhadap terlalu banyak teknik bisa menyebabkan keraguan dalam melakukan transaksi. Kita harus lebih selektif dalam indikator yang digunakan.

Kesalahan Kesebelas: Terlalu Dekat dengan Pasar

Kita menghabiskan terlalu banyak waktu di pasar, menganalisis setiap informasi kecil. Mengawali hari perdagangan pukul sembilan dan berakhir pukul tiga, kemudian bekerja lembur hingga malam. Sementara itu, trader profesional dapat melihat jauh ke depan, karena tren jangka menengah mengikuti tren jangka panjang. Kita perlu fokus pada gambaran besar, bukan hanya pergerakan intraday.

Kesalahan Kedua Belas: Terlalu Suka Membeli di Harga Rendah

Selama pasar bergerak, kita sering takut untuk membeli di harga yang lebih tinggi karena beranggapan risiko kecil. Namun, ketika kita mempertimbangkan risiko, kita juga harus memikirkan potensi keuntungan. Ini berarti kita harus mencari pasar dengan risiko kecil dan potensi kenaikan yang besar.

Kesalahan Ketiga Belas: Berdagang untuk Teman

Kesalahan ini terjadi ketika kita berdagang untuk teman. Meski niat baik, perbedaan pemahaman bisa memicu ketegangan dan kegagalan bila tidak dikelola dengan baik.

Kesalahan Keempat Belas: Terlalu Fokus pada Jumlah Uang

Terkadang kita terjebak dalam jumlah keuntungan yang terlihat, agak terjebak dalam angka dan tidak memperhatikan rasio keuntungan yang sebenarnya. Dalam pasar bullish, kita terbawa suasana, sehingga terfokus pada angka bulat.

Kesalahan Kelima Belas: Mengandalkan Order Limit

Saat membeli forex, kita ingin membeli di harga terendah, dan saat menjual, kita ingin menjual di harga tertinggi. Namun, kadang pergerakan harga terlalu cepat, sehingga kita harus berdagang berdasarkan harga pasar saat itu, bukan hanya berdasarkan limit price.

Kesalahan Keenam Belas: Terlalu Percaya pada Kebijakan

Di dunia ini, segalanya berhubungan. Dalam pasar forex, mungkin beberapa kebijakan tidak cukup jelas. Namun, kondisi dan dinamika pasar terus berubah dan tidak bisa selalu diprediksi.

Kesalahan Ketujuh Belas: Tidak Memahami Konsep Rasio Keuntungan-Rug

Teori klasik mengatakan untuk berinvestasi dengan memenangkan lebih besar dibandingkan kerugian, memberikan rasio 1:3. Setiap transaksi sebaiknya tidak hanya dipandu oleh sinyal teknis, tetapi juga harus dari sudut pandang capital dan kelayakan titik beli.

Kesalahan Kedepalan: Terlalu Percaya Diri

Setelah berusaha selama periode waktu tertentu, kita mungkin mulai melihat keuntungan. Namun, tidak ada teknik yang sempurna. Mencoba untuk mendapatkan kemenangan besar di pasar ini bukanlah hal yang mudah karena yang sukses hanya sedikit. Namun, untuk mendapat profit kecil bisa dicapai dengan berpartisipasi di pasar saat bullish dan berada di luar pasar saat bearish. Teknik tidaklah sepenting memahami kondisi pasar secara keseluruhan.