I. Lupakan Harga Masa Lalu
“Harga masa lalu” adalah hambatan psikologis yang cukup sulit untuk diatasi. Banyak investor yang salah dalam penilaian investasi karena terpengaruh oleh harga masa lalu. Secara umum, setelah melihat harga tinggi, ketika pasar turun, mereka akan merasa tidak biasa dengan harga rendah yang baru muncul; meskipun berbagai analisis menunjukkan bahwa pasar akan jatuh lebih jauh, namun investor tidak hanya tidak menjual asetnya pada harga rendah tersebut, melainkan juga merasa bahwa harga tersebut sangat "rendah" dan terdorong untuk membeli, sehingga setelah membeli mereka malah terjebak. Oleh karena itu, investor harus "melupakan harga masa lalu". Mengingat “sejarah” berarti mengkhianati pasar.
II. Sabar Juga Merupakan Investasi
Terdapat pepatah di pasar investasi yang mengatakan, "sabar adalah sebuah investasi". Hal ini jarang dapat dilakukan oleh investor. Orang yang terlibat dalam investasi harus mengembangkan kesabaran yang baik, ini sering kali menjadi kunci kesuksesan atau kegagalan. Banyak investor bukan karena kurangnya kemampuan analisis atau pengalaman, tetapi karena kekurangan kesabaran, beli atau jual terlalu cepat sehingga menimbulkan kerugian yang tidak perlu. Misalnya, jika dolar terus naik selama satu tahun, maka terus memiliki dolar bukankah itu menjadi suatu investasi?
III. Tentukan Level Stop-Loss
Ini adalah teknik investasi yang sangat penting. Karena risiko yang tinggi di pasar investasi, untuk menghindari kerugian yang dapat muncul dari kesalahan investasi, setiap kali kita melakukan transaksi, kita harus menetapkan level stop-loss, yaitu ketika nilai tukar turun ke level tertentu yang telah ditentukan dan berpeluang untuk turun lebih lanjut, maka kita harus segera melakukan transaksi untuk menutup posisi, sehingga perintah ini membatasi kerugian kita. Hanya dengan cara ini kita dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan kerugian. Tidak ada teori universal, tidak ada metode analisis teknis yang serba bisa, dan tidak ada analis yang selalu benar; hanya stop-loss yang bisa menyelamatkan kita dari kerugian yang besar. Stop-loss adalah teman setia Anda, ingatlah itu!
IV. Fokus pada Tren, Bukan Harga
Saat kita melakukan transaksi, alasan kita membeli mata uang tertentu adalah karena kita memperkirakan bahwa nilai mata uang tersebut akan meningkat. Prinsipnya sangat jelas, tetapi bagi pemula seringkali lupa prinsip ini, bukan fokus pada mempelajari tren harga di masa depan, melainkan terfokus pada biaya transaksi, selalu berharap bisa membeli pada harga yang lebih rendah daripada orang lain, seolah-olah membeli sedikit lebih tinggi membuat diri kita tampak bodoh, seringkali setelah mencari sepanjang hari untuk menemukan harga terendah, tetapi kehilangan kesempatan untuk membeli, baru menyadari setelah melihat bahwa mata uang yang tidak dibeli meningkat. Tindakan yang benar adalah segera mengambil tindakan setelah memahami tren tanpa teralihkan oleh manfaat sesaat; jika harga masih bisa naik, membeli kapan saja hari ini dan melihatnya kembali besok adalah hal yang tepat, harga tertinggi hari ini mungkin merupakan harga terendah besok.
V. Kunci Terletak pada Disiplin Diri
Banyak strategi dan teknik perdagangan yang sudah diketahui banyak orang, bahkan dihafal, seperti mengikuti arus, menetapkan stop-loss, dan mengambil keputusan dengan cepat. Namun, mengapa masih banyak orang yang mengalami kerugian? Karena banyak orang hanya bisa berbicara, tetapi tidak bisa melakukannya! Bayangkan jika kondisi pasar hanya naik atau turun, peluangnya setengah-setengah; dari sepuluh transaksi, misalkan ada lima yang merugi dan lima yang menguntungkan, jika bisa mengambil keputusan tegas tanpa ragu, setiap kali merugi hanya sedikit, dan berhenti dapat mengubah kerugian menjadi keuntungan, maka menyimpulkan bahwa merugi sedikit dan untung banyak bukanlah hal yang sulit.
VI. Investasi Menggunakan Uang Sisa
Jika investor menggunakan uang untuk kebutuhan hidup sehari-hari untuk berinvestasi, jika terjadi kerugian, hal ini akan langsung berdampak pada kehidupan keluarga, sehingga kemungkinan gagal di pasar investasi akan meningkat. Karena menggunakan uang yang seharusnya tidak dipakai untuk investasi, maka secara psikologis sudah berada di posisi yang kurang menguntungkan, sehingga sulit untuk mempertahankan sikap yang objektif dan tenang saat mengambilan keputusan.
VII. Kenali Diri Sendiri dan Orang Lain
Penting untuk memahami sifat diri sendiri, orang-orang yang mudah emosional atau impulsif tidak cocok untuk pasar ini. Investor yang sukses umumnya mampu mengendalikan emosi mereka dan memiliki disiplin yang ketat, serta dapat mengatur diri mereka dengan efektif. Kita adalah manusia, bukan dewa, kesalahan pasti tak terhindarkan.
VIII. Jangan Bertransaksi Secara Berlebihan
Untuk menjadi investor yang sukses, salah satu prinsipnya adalah selalu mempertahankan tiga kali lipat dari modal untuk menghadapi fluktuasi harga. Jika Anda tidak memiliki modal yang cukup, kurangi jumlah kontrak yang Anda pegang; jika tidak, Anda mungkin akan dipaksa untuk "memotong posisi" untuk membebaskan modal, meskipun kemudian terbukti pandangan Anda benar, itu sudah terlambat.
IX. Hadapi Pasar Secara Realistis, Singkirkan Ilusi
Jangan terjebak dalam perasaan atau terlalu berharap tentang masa depan serta merindukan masa lalu. Seorang trader berjangka Amerika mengatakan: "Seseorang yang penuh harapan adalah orang yang bahagia, tetapi dia tidak cocok menjadi seorang investor." Investor yang sukses dapat memisahkan emosinya dari transaksinya. Pasar selalu benar, kesalahan selalu berasal dari diri kita sendiri.
X. Jangan Mudah Mengubah Pendapat
Tetapkan harga dan rencana untuk masuk pasar pada hari itu, jangan mudah mengubah keputusan hanya karena fluktuasi harga saat ini. Memutuskan berdasarkan perubahan harga hari itu dan berita pasar secara tiba-tiba adalah sangat berbahaya. Disiplin harus dijaga seperti tentara yang keras.
XI. Lakukan Jeda Dalam Transaksi
Transaksi yang dilakukan setiap hari dapat membuat penilaian Anda semakin tumpul. Seorang investor sukses mengatakan: "Setiap kali saya merasakan kondisi mental dan efisiensi penilaian saya kurang dari 90%, saya mulai tidak bisa menghasilkan uang; dan jika kondisi saya turun di bawah 90%, saya mulai kehilangan uang. Oleh karena itu, saya akan menaruh semuanya dan berlibur selama beberapa minggu." Istirahat sejenak dapat memberikan kita kesempatan untuk melihat pasar, memahami diri kita sendiri, dan membantu kita melihat arah investasi ke depan dengan lebih jelas.
XII. Jangan Buta
Investor yang sukses tidak akan mengikuti pendapat orang lain secara buta. Ketika semua orang berpikir harus membeli, mereka akan mencari peluang untuk menjual. Ketika semua orang dalam posisi investasi yang sama, terutama para investor kecil yang mengikuti tren, investor sukses akan merasakan bahaya dan mengubah arah. Ini sama seperti teori kebalikan; ketika sebagian besar orang mengatakan untuk membeli, Anda harus mencari peluang untuk menjual.
XIII. Tolak Pendapat Orang Lain
Ketika Anda sudah memahami arah pasar dan telah memiliki keputusan yang mendasar, jangan mudah mengubah keputusan hanya karena pengaruh orang lain. Kadang-kadang, pendapat orang lain terdengar sangat masuk akal dan membuat Anda tergoda untuk berubah pikiran, tetapi setelah itu Anda menyadari bahwa keputusan Anda adalah yang paling tepat. Singkatnya, pendapat orang lain hanya sebagai referensi, pendapat Anda sendiri adalah keputusan untuk perdagangan.
XIV. Jangan Masuk ke Pasar yang Tidak Jelas
Tidak setiap hari Anda harus masuk pasar; pemula sering kali bersemangat untuk melakukan trading, tetapi investor sukses justru menunggu kesempatan. Ketika mereka merasa bingung setelah masuk pasar, mereka juga akan segera keluar dari pasar.
XV. Ambil Keputusan dengan Cepat
Saat berinvestasi di pasar forex, ada banyak faktor psikologis yang dapat menyebabkan kegagalan. Salah satu hal yang umum terjadi adalah investor mengetahui bahwa kerugian sudah tidak dapat dihindari, tetapi sering kali karena ragu untuk bertindak, mereka gagal untuk mengambil keputusan dan semakin terjebak, menyebabkan kerugian semakin besar. Takut salah, tetapi yang paling ditakuti adalah menunda keputusan.
Komentar Pengguna
Belum ada komentar
Tulis Komentar