Metode Umum dalam Manajemen Posisi

Umumnya, terdapat tiga metode manajemen posisi yang sering digunakan, yaitu metode manajemen posisi piramida, corong, dan persegi.

1. Metode Manajemen Posisi Piramida

Metode manajemen posisi piramida, yaitu jumlah modal yang dimasukkan pada awalnya cukup besar, jika pasar bergerak ke arah yang berlawanan, maka tidak akan menambah posisi. Jika arah pergerakan konsisten, maka secara bertahap akan menambah posisi, dengan rasio penambahan yang semakin kecil. Kontrol posisi menunjukkan bentuk yang besar di bagian bawah dan kecil di bagian atas, oleh karena itu disebut metode manajemen posisi piramida. Kelebihan dari metode ini adalah melakukan kontrol posisi berdasarkan tingkat pengembalian, semakin tinggi tingkat kemenangan, semakin besar posisi yang digunakan. Kekurangannya adalah dalam pasar yang berfluktuasi, sulit untuk mendapatkan keuntungan.

2. Metode Manajemen Posisi Corong

Metode manajemen posisi corong, yaitu jumlah modal yang dimasukkan pada awalnya kecil, dengan posisi yang ringan. Jika pasar bergerak ke arah yang berlawanan, secara bertahap menambah posisi untuk meratakan biaya, dengan rasio penambahan yang semakin besar. Metode ini menunjukkan kontrol posisi yang kecil di bagian bawah dan besar di bagian atas, sehingga dapat disebut sebagai metode manajemen posisi corong. Kelebihan dari metode ini adalah risiko awal yang relatif kecil, dan jika tidak mengalami margin call, semakin tinggi corong, semakin besar potensi keuntungan. Kekurangannya adalah metode ini harus didasarkan pada kesepakatan arah pergerakan pasar dan analisis yang benar, jika analisis arah salah atau pergerakan tidak mampu melampaui total biaya, trader akan terjebak dalam situasi tanpa bisa mendapatkan keuntungan.

3. Metode Manajemen Posisi Persegi

Metode ini adalah saat pertama kali membuka posisi, jumlah modal yang dimasukkan merupakan proporsi tetap dari total modal. Jika pasar bergerak ke arah yang berlawanan, secara bertahap menambah posisi dan menurunkan biaya, semua penambahan mengikuti proporsi tetap ini, sehingga dapat disebut sebagai metode manajemen posisi persegi. Kelebihan dari metode manajemen posisi persegi adalah setiap penambahan hanya meningkatkan proporsi posisi tertentu, sehingga biaya posisi meningkat secara bertahap, dan risiko terbagi rata, sehingga mencapai pengelolaan yang lebih baik. Posisi dapat dikendalikan dengan baik, dan jika arah dan analisis pasar konsisten, akan mendapatkan keuntungan yang substansial. Namun, kekurangannya adalah di tahap awal, biaya rata-rata meningkat dengan cepat, sehingga trader mudah terjebak dalam situasi yang pasif, di mana harga tidak mampu melewati titik impas dan berada dalam kondisi terjebak. Semakin banyak perubahan berlawanan, semakin besar posisi, dan ketika mencapai tingkat tertentu, trader pasti akan memegang posisi penuh, di mana hanya sedikit perubahan dalam harga ke arah yang berlawanan dapat menyebabkan margin call.