Pengantar

Banyak teman yang pernah bertrading forex mungkin pernah mengalami kenyataan bahwa meskipun mereka memiliki lebih banyak order yang menguntungkan daripada yang merugikan, pada akhirnya mereka tetap mengalami kerugian. Mengapa ini terjadi? Alasan dapat dibagi menjadi beberapa aspek berikut:

1. Sering melakukan order tanpa rencana

Hasil akhir dari tindakan ini seringkali adalah bahwa saat Anda membuka posisi beli, pasar justru turun, dan saat Anda membuka posisi jual, pasar meningkat. Dalam kondisi seperti ini, sulit untuk tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, disarankan untuk menunggu hingga koreksi pasar selesai sebelum masuk, baik saat ingin membuka posisi beli dalam tren naik atau posisi jual dalam tren turun. Anda tidak boleh mengejar tren saat itu sedang berlangsung.

2. Tidak menetapkan batas profit dan stop loss secara tepat

Banyak trader pemula sering kali mengatur stop loss dan take profit secara sembarangan atau bahkan tidak menetapkan stop loss sama sekali. Hal ini secara signifikan meningkatkan peluang kerugian. Pasar sendiri tidak memiliki pola atau aturan yang pasti, tidak ada yang dapat dengan akurat memperkirakan arah pasar, bahkan sosok sekelas Soros dan Buffett pun tidak bisa memprediksi pasar dengan tepat 100%. Dalam setiap transaksi, kita harus menyadari bahwa kemungkinan mengalami kerugian dan keuntungan masing-masing adalah 50%. Kita perlu mengelola rasio risiko dengan bijak. Sebagai contoh, jika kita mengalami kerugian sebesar 5 USD, tetapi jika kita mendapatkan keuntungan 10 USD, maka rasio keuntungan dan kerugian kita adalah 2:1. Dengan demikian, meskipun Anda mengalami 6 kali kerugian dari 10 transaksi, Anda masih bisa menguntungkan.

3. Ketakutan terhadap keuntungan dan kerugian

Sebagian besar orang gagal karena mereka tidak segera menutup posisi yang merugikan tetapi justru menutup posisi yang menguntungkan terlalu cepat. Hal ini terkait dengan poin kedua, jika tidak ada rasio profit yang masuk akal, meskipun Anda sudah memiliki batas profit dan stop loss, ada juga yang akan menambah stop loss saat pasar bergerak melawan posisi mereka. Ini terjadi ketika trader percaya bahwa pasar akan berbalik arah, tetapi mereka malah memindahkan stop loss secara manual, yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar.

4. Manajemen dana yang tidak efektif

Banyak orang berpikir untuk menjadi kaya dalam semalam, berharap bisa mengubah 100 USD menjadi 10.000 USD dalam satu bulan dengan meningkatkan leverage dan melakukan trading penuh. Hasilnya, semua uang bisa hilang dalam semalam. Kenapa? Alasannya sederhana: pasar itu tidak pasti. Jika transaksi yang Anda lakukan adalah kesalahan, maka Anda mungkin kehilangan semuanya. Banyak teman mungkin pernah membuka akun di broker forex, dan minimum deposit mereka adalah 500 USD. Mari kita bicarakan pengelolaan dana dengan 500 USD ini. Sebaiknya kita tidak kehilangan lebih dari 2% dari total dana kita setiap kali, yaitu sekitar 10 USD, sehingga Anda bisa membuat kesalahan sampai 50 kali. Saya yakin tidak ada orang yang bisa kalah 50 kali berturut-turut, bukan? Setelah kita menetapkan total kerugian 10 USD, kita perlu mengatur take profit di 15 atau bahkan 20 USD, dengan rasio keuntungan dan kerugian 1.5:1 atau 2:1. Mungkin ada pertanyaan, jika saya hanya berinvestasi sedikit demi sedikit untuk menghindari kerugian, kapan saya bisa mengubah 100 USD menjadi 10.000 USD? Berapa kali saya harus melakukan trading setiap hari? Soal ini akan saya bahas di artikel mendatang.