Pengantar

Dalam kehidupan, banyak hal yang kita lakukan dengan enggan. Ketika kita menganggap trading sebagai bagian dari hidup kita, momen-momen tidak ingin tersebut menjadi lebih sering. Stop loss mungkin adalah bentuk ketidakengganan terbesar dalam trading, karena dalam banyak persepsi, stop loss berarti "memotong kerugian", yang berarti mengakui kesalahan kita.

Penetapan Stop Loss

Mari kita lanjutkan diskusi sebelumnya tentang penetapan stop loss. Ada beberapa metode yang paling umum digunakan:

1. Kerugian Maksimal Berdasarkan Persentase

Ini adalah metode stop loss yang paling sederhana, biasanya menggunakan dua rasio:

1. Rasio kerugian maksimum untuk satu jenis aset. Ketika kerugian mengapung dari satu aset mencapai persentase tertentu, maka akan dilakukan stop loss. Persentase ini dapat ditentukan berdasarkan toleransi risiko, strategi trading, dan jangka waktu operasi. Contohnya: untuk trading jangka pendek, biasanya dikontrol pada 1% (dalam sehari), untuk jangka menengah bisa antara 1-5% (antara hari), dan untuk jangka panjang antara 10-20% (10-20 hari). Tentu saja ini adalah nilai kuantitatif yang saya gunakan secara pribadi, setiap orang memiliki gaya trading yang berbeda, sehingga rasio kontrol pun tidak dapat ditentukan secara pasti. Namun, begitu stop loss ditetapkan, jangan mudah-mudah diubah.

2. Rasio kerugian maksimum berdasarkan keseluruhan modal. Merujuk pada model operasi dana investasi forex, untuk mencegah risiko yang lebih besar, biasanya ditetapkan garis stop loss. Penetapan garis stop loss pada masing-masing dana juga ditentukan berdasarkan ekuitas; jika kerugian modal mencapai garis peringatan, maka trading akan dihentikan atau bahkan dilikuidasi. Jadi, penetapan stop loss bagi investor perorangan juga dapat dilakukan dengan mengoordinasikan posisi internal untuk membuat rencana stop loss yang menyeluruh.

2. Penggunaan Analisis Teknikal

Banyak trader adalah trader berbasis teknikal, yang sebagian besar waktu mereka habiskan untuk mempelajari perubahan pola candlestick, biasanya menggunakan berbagai indikator teknikal untuk melakukan keputusan investasi. Kategori trader ini lebih memperhatikan perubahan pola dan indikator untuk menentukan pembelian atau penjualan.

1. Metode Rata-Rata Bergerak. Dalam trading yang memiliki tren naik yang jelas, banyak trader akan menetapkan garis stop loss mereka pada posisi rata-rata bergerak jangka panjang. Jika harga jatuh di bawah rata-rata bergerak jangka panjang, itu berarti ada perubahan tren atau konsolidasi. Umumnya, rata-rata bergerak 20 hari digunakan sebagai titik referensi penting untuk trading jangka menengah, sedangkan untuk trading jangka pendek, rata-rata bergerak 5 hari dan 10 hari juga banyak digunakan. Banyak trader juga menggunakan metode untuk menggambar garis potong di bawah rata-rata bergerak, yang dapat dianggap sebagai perpanjangan dari metode rata-rata bergerak.

2. Metode Kumpulan Candlestick. Saat pasar menunjukkan pola yang jelas, seperti pola kepala dan bahu, pola puncak, atau pola cekung, dan harga mencapai posisi leher yang sesuai, trader yang memegang posisi yang berlawanan harus segera mengambil tindakan.

3. Metode Indikator. Mengandalkan sinyal jual yang dihasilkan oleh indikator teknikal sebagai sinyal stop loss. Namun, karena indikator teknikal biasanya memiliki keterlambatan, maka petunjuk sinyal yang sama pada waktu yang berbeda tidak memiliki arti yang sama. Akurasi sinyal puncak dalam tren turun dan sinyal dasar dalam tren naik umumnya lebih tinggi, sedangkan dalam pasar sideways, penggunaannya relatif lebih sedikit.

4. Metode Stop Loss Bergerak. Stop loss bergerak dapat dianggap sebagai perpanjangan dari metode stop loss rata-rata bergerak dalam trading jangka pendek. Stop loss bergerak, atau "trailing stop loss", adalah menetapkan stop loss dalam jangkauan poin tertentu mengikuti harga terbaru yang hanya diaktifkan saat harga bergerak dalam arah menguntungkan terhadap posisi. Ini adalah instruksi yang diatur saat masuk ke fase profit. Stop loss bergerak biasanya digunakan dalam keadaan volatilitas yang tinggi untuk melindungi keuntungan dan menghindari kerugian.

3. Ekspektasi Psikologis

1. Metode Stop Loss Pada Harga Bulat. Banyak harga bulat dianggap sebagai titik harga psikologis kunci. Begitu harga tersebut ditembus, pasar mungkin akan memasuki pola lain atau langsung mengubah psikologi trader. Kita dapat mempertimbangkan level-level penting seperti harga tertinggi dan terendah historis, serta level harga dengan volume transaksi yang lebih besar baru-baru ini.

2. Metode Stop Loss Tanpa Syarat. Terkadang pasar dapat menghadapi peristiwa "angsa hitam", seperti perang, bencana alam, atau perubahan kebijakan yang signifikan. Ketika dasar fundamental pasar mengalami perubahan yang fundamental, trader harus menghilangkan segala ilusi dan keluar tanpa memperhitungkan biaya, untuk menjaga kekuatan dan memilih waktu untuk bertarung kembali.

Penetapan stop loss adalah syarat dasar untuk menyelesaikan transaksi, setara dengan memberikan perlindungan pada trading. Ini juga merupakan rencana penanganan darurat, dan merupakan persyaratan dasar kontrol risiko dalam trading yang menyertai seluruh proses trading. Kunci dalam penetapan stop loss adalah mempersiapkan diri sebelum terjadi masalah. Penting untuk menyelesaikannya sebelum trading dimulai, bukan setelahnya. Hanya dengan pelaksanaan rencana secara tegas, dapat kita memiliki ketenangan lebih dalam trading, mengurangi kegelisahan, dan beroperasi dengan lebih efisien.