Pengenalan

"Investasi selalu memiliki risiko, masuklah ke pasar dengan hati-hati." Banyak orang sebelum memasuki pasar forex telah terpengaruh oleh pepatah serupa, sehingga mereka mengambil berbagai langkah konservatif dalam operasional untuk mengontrol risiko mereka, seperti menetapkan target keuntungan dan stop loss. Cara berpikir dan teknik operasional ini memang dapat membantu investor mengurangi kemungkinan kerugian hingga batas tertentu, tetapi penulis menemukan bahwa metode operasi yang konservatif justru membuat keuntungan hilang tanpa jejak.

Apa Itu Lock Position?

Lalu dalam kondisi apa keuntungan itu bisa hilang? Jawabannya adalah pada praktik "lock position". Karena banyak platform yang memungkinkan untuk melakukan penguncian posisi, banyak investor yang memilih metode ini untuk mencegah risiko yang disebutkan. Sebenarnya, lock position merujuk pada tindakan investor untuk melakukan transaksi beli dan jual pada satu mata uang yang sama untuk menjaga margin, tetapi posisinya hanya terkunci di akun, dan akan dibuka kembali secara bertahap setelah terdapat keadaan pasar yang sesuai.

Masalah dari Lock Position

Walaupun metode operasional ini tampak bisa menghindari kerugian dalam konteks arah transaksi yang salah, sebenarnya hanya membawa banyak kerugian tanpa satu pun manfaat. Seperti yang kita ketahui, dalam operasional mata uang tertentu, investor harus membayar bunga tertentu. Saat ini, mari kita ambil contoh tiga poin; meskipun tampaknya sangat kecil, karena adanya karakteristik 'leverage' dalam perdagangan forex, nilai tiga poin tersebut sebenarnya bisa menjadi tiga atau empat puluh poin dari modal. Oleh karena itu, lock position hanya akan memberikan lebih banyak biaya kepada bank atau broker, atau menjadi alat untuk menghibur diri bagi investor tanpa ada manfaat nyata.

Kesimpulan

Dengan pertimbangan tersebut, penulis percaya bahwa investor harus memahami satu prinsip ini: dalam operasi yang nyata, jika kalah ya kalah, jangan pernah berharap untuk menyelamatkan segalanya dengan lock position. Hanya dengan menghadapi kenyataan, memotong posisi yang merugi, kita bisa menghindari terjebak dalam masalah yang semakin dalam, seperti: penguncian posisi yang terus menerus bisa menyebabkan kekurangan margin.