Pengenalan

Banyak orang beranggapan bahwa para trader di pasar valuta asing harus sangat memahami dunia keuangan, situasi ekonomi internasional, atau Wall Street. Namun, jika kita menganggap mereka sebagai orang-orang yang secerdas Sigmund Freud atau Carl Jung, maka itu adalah pemikiran yang keliru. Banyak sekali faktor yang membentuk pasar valuta asing. Selain berbagai data dan dana yang mendasari perdagangan, ada satu faktor yang sering kali terlupakan, yaitu manusia.

Memahami Psikologi Publik di Pasar Valuta Asing

Trader profesional, psikolog, dan penulis Alexander Elder mengatakan: "Kesepakatan semua peserta pasar mengenai nilai mata uang tercermin dalam setiap harga di pasar. Harga sebenarnya adalah cerminan dari aktivitas psikologis yang terus mencari keseimbangan di semua ekspektasi peserta terhadap fluktuasi harga." Singkatnya, psikologi publik atau pengakuan nilai berarti sebagian besar orang membentuk pandangan dan ekspektasi yang serupa mengenai pasar, percaya bahwa tindakan tertentu dapat membantu mereka mencapai tujuan mereka.

Fenomena Efek "Kawanan"

Fenomena ini terkadang disebut sebagai "efek kawanan," sebuah naluri manusia untuk merasa lebih aman dalam kelompok, atau dengan kata lain, percaya bahwa kekuatan mayoritas dapat mengubah lingkungan. Misalnya, lingkungan pasar valuta asing adalah dinamika harga. Ketika mayoritas orang percaya bahwa harga akan bergerak ke arah tertentu, mereka akan terus membeli atau menjual, dan tindakan ini akan semakin memperkuat tren tersebut.

Contoh Sejarah yang Jelas

Salah satu contoh paling mencolok adalah kegilaan tulip di Belanda pada tahun 1637. Pada awal tahun 1600-an, tulip sangat dicintai di Eropa, dan preferensi ini menyebabkan "pasar" mulai menjual umbi tulip dan kontrak berjangka secara massal. Pada tahun 1637, harga tulip mencapai tingkat yang sangat luar biasa. Satu umbi tulip setara dengan pendapatan sehari seorang trader selama 10 hari, dan harganya telah meningkat lebih dari 10 kali lipat dari nilai normal tulip. Ketika penjual tiba-tiba mulai menjual dengan banyak, kehancuran pasar menjadi tak terhindarkan. Ini juga menjadi salah satu gelembung keuangan terawal dalam sejarah.

Pentingnya Memahami Faktor Psikologis

Memahami peran faktor psikologis di pasar tidaklah sulit, tetapi dalam kenyataannya, seringkali sulit untuk diidentifikasi. Faktor psikologis di pasar sering kali menentukan apakah karir seorang trader sukses atau gagal. Meskipun Anda mungkin sudah mempersiapkan diri secara mental dan menyusun rencana perdagangan, ketika Anda membuka komputer dan menemukan bahwa pasar tidak seperti yang Anda bayangkan, "naluri" Anda mulai berperan. Anda harus terus meyakinkan diri Anda untuk tidak mengikuti trader lain dan tidak menyerahkan rencana perdagangan Anda. Setiap trader pasti mengalami perjuangan seperti ini. Mengikuti trader lain di pasar adalah salah satu alasan mengapa banyak orang tidak dapat meraup keuntungan di pasar valuta asing.

Apa yang Memicu Psikologi "Kawanan"?

Bagaimana cara menghindari terjebak dalam perangkap psikologi publik dalam perdagangan valuta asing? Kami memiliki beberapa tips untuk Anda! Pertama, Anda harus memahami apa saja faktor psikologis yang dapat membawa Anda pada psikologi massa:

Rasa Takut

Faktor psikologis yang paling mudah mengubah seseorang dan membuatnya mengikuti trader lain adalah rasa takut. Ketika Anda melihat pasar berubah, sementara semua orang sedang menyesuaikan diri, rasa takut Anda akan muncul. Rasa takut ini seringkali membuat Anda panik: takut kehilangan uang, meragukan keputusan Anda, berharap mengikuti orang lain akan menjadi peluang menghasilkan keuntungan yang baik.

Perasaan Aman yang Palsu

Ketika mayoritas melakukan satu hal tetapi Anda justru melakukannya secara berlawanan, pasti akan membuat Anda merasa tidak aman. Namun, terkadang, ini hanya karena Anda tidak sepenuhnya yakin dengan apa yang Anda lakukan, dan tidak berarti bahwa keputusan Anda salah.

Tidak Mengikuti Rencana Perdagangan

Kami harus selalu menekankan pentingnya rencana. Jika pasar berubah dan Anda segera membuang rencana yang telah dibuat, maka Anda bukan bertrading, melainkan berjudi. Karena Anda telah kehilangan akal dan membiarkan emosi yang mempengaruhi keputusan Anda.

Cara Menghindari Psikologi Massa

Refleksi Emosi: Anda harus belajar merefleksikan keadaan emosi Anda, dan menghindari bertransaksi di bawah tekanan, kelelahan, atau emosi negatif lainnya yang dapat mempengaruhi penilaian Anda. Bagaimana kondisi pasar saat ini? Apakah tren cukup kuat atau sedang dalam persiapan untuk breakout? Berpikir dengan tenang itu penting.

Berhenti dan Merenungkan

Respons pasif terhadap pasar pasti akan mengakibatkan kehilangan dana. Pikirkan secara aktif tentang mengapa dan bagaimana Anda memulai suatu transaksi. Apakah pengaturan transaksi Anda sesuai dengan rencana yang telah dibuat? Apa pertimbangan di balik keputusan Anda? Jangan mengikuti trader lain, Anda perlu menjadi trader yang independen, berpikir sendiri, dan mengambil keputusan sendiri.

Rencana Perdagangan

Seperti kata pepatah, jika Anda tidak merencanakan, Anda merencanakan untuk gagal. Perdagangan tanpa rencana tidak akan membawa keberhasilan bagi siapa pun. Bangun strategi perdagangan Anda sendiri, lalu tetap berpegang teguh pada strategi tersebut!

Kesimpulan

Setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda tentang pasar. Pandangan orang lain belum tentu sejalan dengan Anda, dan mereka juga tidak dapat menentukan transaksi Anda. Karena itu, kunci psikologi perdagangan adalah jangan bergantung pada orang lain; Anda perlu berpikir secara mandiri dan bertransaksi dengan bijaksana.