1. Hukum Elastisitas

Setiap investor forex ingin mendapatkan keuntungan di pasar valuta asing. Untuk mencapai hal itu, selain menguasai pengetahuan dan keterampilan di pasar forex, diperlukan strategi investasi yang baik. Salah satu hukum yang dipahami oleh investor adalah hukum elastisitas: penurunan di pasar saham seperti bola yang jatuh, semakin tajam penurunan, semakin cepat rebound; semakin dalam penurunan, semakin tinggi rebound. Rebound yang terjadi dalam tren menurun yang lambat seringkali tidak memiliki kekuatan dan kurang berharga untuk diikuti, sehingga tidak mudah untuk dioperasikan. Namun, rebound yang agresif setelah penurunan tajam dan rebound yang sudah berlebihan memiliki ruang untuk profit, sehingga memiliki nilai partisipasi dan kelayakan untuk dioperasikan.

2. Hukum Pencarian Titik

Untuk menangkap rebound, Anda harus menemukan dua titik: titik beli dan titik panas, keduanya tidak boleh terlewatkan. Ini karena durasi rebound tidak lama dan potensi kenaikannya terbatas. Jika Anda tidak memanfaatkan titik beli yang tepat, Anda tidak boleh terburu-buru untuk membeli pada harga tinggi, agar tidak terjebak dalam posisi merugikan. Selain itu, dalam setiap rebound yang patut diikuti, pasti ada titik panas yang jelas. Sektor-sektor panas ini dapat merangsang minat pasar dan memicu rebound yang signifikan, sementara dana besar sering menggunakan sektor-sektor ini sebagai titik dukungan untuk memulai rebound. Umumnya, saham yang berada di sektor panas memiliki kekuatan kenaikan yang tinggi, jadi investor hanya bisa menangkap rebound yang nyata jika mereka memperhatikan saham-saham tersebut.

3. Hukum Waktu

Waktu untuk membeli memerlukan kesabaran, sementara waktu untuk menjual tidak dapat ditunda. Operasi untuk menangkap rebound berbeda dari operasi dalam tren kenaikan. Dalam tren kenaikan, Anda biasanya harus menunggu hingga akhir tren sebelum menjual ketika harga sudah berhenti naik dan mulai turun. Namun, dalam tren rebound, Anda tidak boleh menunggu hingga akhir kenaikan untuk menjual. Dalam operasi menangkap rebound, penekanan harus pada menjual lebih awal, umumnya setelah mendapatkan keuntungan, Anda harus segera merealisasikan keuntungan. Jika karena alasan tertentu belum mendapatkan keuntungan tetapi rebound pasar sudah mencapai posisi teoritisnya, Anda juga harus segera menjual. Karena durasi dan ruang kenaikan dalam tren rebound terbatas, menunggu hingga konfirmasi puncak fase untuk menjual, akan menjadi terlambat.

4. Hukum Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan investasi harus berdasarkan strategi, dengan prediksi sebagai pendukung. Tren perkembangan rebound seringkali tidak jelas, dan variabilitas dalam perkembangan tren cukup besar, sehingga prediksi menjadi sulit. Oleh karena itu, dalam berpartisipasi di pasar rebound, Anda harus lebih mengedepankan strategi, dengan prediksi sebagai pendukung. Ketika strategi investasi bertentangan dengan prediksi investasi, keputusan beli atau jual harus berdasarkan strategi dan tidak boleh terlalu bergantung pada hasil prediksi.

5. Hukum Transformasi

Rebound tidak selalu dapat berubah menjadi pembalikan, tetapi setiap pembalikan pasti berasal dari rebound. Namun, dalam satu siklus penurunan, hanya ada satu rebound yang dapat berubah menjadi pembalikan; rebound yang lainnya hanya akan memicu penurunan yang lebih besar. Investor yang terburu-buru menangkap rebound demi kesempatan pembalikan sering terjebak dalam posisi yang merugikan di tengah penurunan, sehingga sangat penting untuk tidak menganggap tren rebound sebagai tren pembalikan.