Pindah Modal Internasional

Untuk mencapai tujuan ekonomi tertentu, modal internasional sering berpindah antara berbagai pasar, yang merupakan salah satu cara utama aliran modal internasional. Dalam sistem nilai tukar mengambang, aliran modal (terutama aliran modal jangka pendek) dapat memperbesar atau memperkecil amplitudo fluktuasi nilai tukar mata uang. Baik ketika nilai tukar mengalami fluktuasi yang meningkat maupun ketika cenderung stabil, tujuan akhir aliran modal internasional adalah untuk mencari profit. Semakin tinggi profit, semakin besar pula aliran modal ke sana.

Perdagangan Valuta Asing

Dalam perdagangan valuta asing pribadi saat ini, jika mata uang yang Anda beli dan jual sejalan dengan arah aliran modal internasional, maka Anda akan mendapat profit yang cukup besar. Oleh karena itu, para trader valuta asing individu harus memperhatikan arah aliran modal antar negara dengan saksama.

Aspek-aspek Aliran Modal

Di pasar valuta asing internasional saat ini, aliran modal yang paling umum terlihat dalam beberapa aspek berikut:

1. Aliran Modal Perdagangan

Secara umum, ini merujuk pada aliran modal yang terjadi di antara eksportir dan importer saat membeli dan menjual barang.

2. Aliran Modal Perbankan

Di satu sisi, perbankan perlu melakukan operasi, seperti arbitrase, hedging, kompensasi posisi long-short, dan alokasi posisi. Di sisi lain, ini juga ditunjukkan oleh intervensi bank sentral suatu negara di pasar valuta asing untuk mencegah nilai mata uang domestik atau mata uang asing dari naik atau turun secara berlebihan. Sebagai contoh, pada awal Januari 2000, bank sentral Jepang menjual yen secara besar-besaran di sekitar 102 yen per dolar AS untuk mencegah kenaikan nilai tukar yen yang melampaui 100 yen, yang menyebabkan yen jatuh ke titik terendah tahun itu di 111,73 yen per dolar pada 22 Februari, penurunan hampir 10%.

3. Aliran Modal Lindung Nilai

Aliran modal ini terwujud dalam beberapa cara:

1. Modal untuk Menghindari Risiko. Karena ketidakstabilan politik di suatu negara atau wilayah, ini menyebabkan arus modal keluar untuk mencari keamanan. Misalnya, krisis Kosovo di Eropa menyebabkan arus modal besar-besaran menjual euro, yang juga salah satu faktor melemahnya euro.

2. Modal untuk Melindungi Nilai Mata Uang. Modal ini biasanya diinvestasikan dalam mata uang dengan suku bunga tinggi, yaitu arus modal dari mata uang dengan suku bunga rendah ke mata uang dengan suku bunga tinggi. Mata uang dengan suku bunga tinggi seperti dolar AS dan pound Inggris sangat diminati. Selain itu, neraca pembayaran dan kebijakan fiskal suatu negara juga akan mempengaruhi arus modal ini.

4. Aliran Modal Spekulasi

Aliran modal ini memiliki dampak yang besar terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang dan merupakan aliran yang paling cepat. Contohnya, pada pagi tanggal 7 Oktober 1998, nilai tukar yen di pasar Tokyo adalah 128 yen per dolar, namun pada malam hari di pasar Eropa, yen melonjak tinggi hingga 111,70 yen per dolar, peningkatan hampir 13% dalam satu hari. Ini menunjukkan betapa pentingnya peran modal spekulatif di pasar valuta internasional.

Memahami Pergeseran Modal Utama

Bagaimana para investor dapat memanfaatkan pergerakan modal utama internasional? Pertama, mereka harus memahami berbagai situasi di pasar keuangan internasional dan pasar investasi, seperti saham: termasuk indeks Dow Jones dan Nasdaq di AS, indeks Hang Seng di Hong Kong, serta indeks Nikkei di Jepang, dan sebagainya. Selain itu, mereka juga perlu memperhatikan pasar obligasi negara utama di dunia, harga emas, dan minyak serta pasar komoditas dan berjangka terkait lainnya.

Kedua, penting untuk memahami aliran modal antara berbagai pasar, contohnya aliran antara pasar saham internasional dan pasar valuta asing.