Pentingnya Stop Loss

Pasar forex global tampaknya merupakan sistem yang sangat besar. Dalam pasar ini, melakukan investasi menghadapi daya tarik keuntungan yang besar, di samping tekanan risiko yang besar; ini adalah tempat yang tidak dapat diubah oleh kehendak manusia. Belajar untuk menghindari risiko, tanpa diragukan lagi, adalah salah satu pelajaran yang harus Anda pelajari. Bagaimana Anda menguasai pelajaran stop loss ini? Dengan mempelajari artikel ini, Anda akan memahami pentingnya stop loss; fleksibilitas stop loss; dan cara mengatur stop loss!

Fleksibilitas Stop Loss

Apakah ada aturan tetap untuk stop loss? Sulit untuk mengatakan. Pengaturan stop loss harus fleksibel. Anda hanya perlu ingat satu hal, tujuan akhir dari stop loss adalah mengurangi kerugian dan melindungi keuntungan. Oleh karena itu, saat mengatur stop loss, perlu disesuaikan secara rasional berdasarkan harga pasar dan status untung rugi. 1. Jika masuk ke posisi tanpa untung, Anda dapat menetapkan kerugian di bawah harga awal sebagai level stop loss. 2. Jika berada dalam posisi untung segera setelah masuk, tingkatkan posisi stop loss dengan mengatur harga tertinggi hari itu untuk kerugian. Seiring dengan kenaikan keuntungan, secara bertahap tingkatkan level stop loss. Jika Anda melakukan kedua hal ini, umumnya dapat meminimalkan kerugian, dan sekecil mungkin dalam pasar forex yang tidak menentu.

Cara Mengatur Stop Loss dalam Perdagangan Margin Forex

1. Metode Stop Loss Tetap Metode stop loss tetap, seperti namanya, adalah menetapkan jumlah kerugian sebagai proporsi tetap. Ketika kerugian melebihi proporsi tersebut, segera tutup posisi. Ini adalah metode yang paling sederhana di antara semua cara stop loss. Mengapa ini disebut paling sederhana? Karena dengan metode ini, investor tidak harus terlalu bergantung pada penilaian pasar; metode ini umumnya cocok untuk investor yang baru memasuki pasar atau investor dalam pasar yang memiliki risiko tinggi. Untuk proporsi stop loss yang sesuai, kita membagi menjadi dua situasi: a. Investor menetapkan proporsi stop loss yang dapat ditoleransi berdasarkan harapan keuntungan mereka sendiri. Proporsi ini dipengaruhi oleh kemampuan psikologis dan sikap investasi yang berbeda-beda pada setiap investor; b. Penyaluran stop loss yang diatur di bawah fluktuasi acak dari produk investasi. Ini mengacu pada fluktuasi harga yang tidak teratur yang dihasilkan oleh perilaku kelompok perdagangan di pasar tanpa pengaruh faktor eksternal. Pengaturan proporsi stop loss tetap adalah proses dinamis dan investor dapat mengaturnya berdasarkan pengalaman mereka.

2. Metode Stop Loss Teknikal Metode stop loss teknikal jauh lebih kompleks dibandingkan dengan metode stop loss tetap. Dalam pengaturan stop loss, kita menggunakan analisis teknikal untuk menemukan level teknis kunci dalam mengatur order stop loss. Ini menuntut kemampuan analisis teknikal dan disiplin yang lebih dari investor. Secara umum, menggunakan metode stop loss teknikal tidak lain adalah bertaruh untuk keuntungan besar dengan kerugian kecil. Sebagai contoh, setelah membeli di jalur bawah saluran yang meningkat, tunggu hingga tren kenaikan berakhir sebelum menutup posisi, dan atur level stop loss di dekat rata-rata bergerak yang relatif dapat diandalkan. Dalam hal ini, ketika indeks pasar naik, rata-rata bergerak 5-hari dapat mempertahankan tren jangka pendek, sementara rata-rata bergerak 20 atau 30-hari akan mempertahankan tren jangka menengah hingga panjang. Ketika tren naik dimulai, bisa masuk pada rata-rata bergerak 5-hari dan menetapkan stop loss di dekat rata-rata bergerak 20-hari, sehingga Anda dapat menikmati sebagian besar keuntungan dari tren kenaikan fase tersebut, dan keluar saat kepala terbentuk untuk memastikan keuntungan. Pada tahap awal tren naik, rata-rata 5-hari dan 20-hari berada dekat satu sama lain, bahkan jika Anda salah menilai tren, kerugian tidak akan terlalu besar saat stop loss di dekat rata-rata 20-hari. Lagi pula, ketika pasar memasuki fase konsolidasi, biasanya muncul pola kotak atau triangle yang menyempit, dan tingkat penyimpangan harga terhadap rata-rata bergerak jangka menengah (umumnya 10-20 hari) semakin kecil. Pada saat ini, investor dapat masuk di titik penyimpangan maksimum secara teknis dan menetapkan level stop loss di tempat penyimpangan maksimum dalam konsolidasi. Ini memungkinkan Anda untuk membeli rendah dan menjual tinggi. Setelah harga kembali memperbesar penyimpangan terhadap rata-rata bergerak jangka menengah, itu berarti konsolidasi telah berakhir. Jika harga berubah menuju penurunan setelah itu, investor harus keluar dengan tegas. Konsolidasi adalah tentang tren yang relatif searah. Pada tahap awal konsolidasi, pasar mungkin tidak stabil, dan volatilitas tinggi; trader dapat masuk dengan percaya diri. Namun, pada tahap akhir konsolidasi, sebaiknya batasi kisaran stop loss dan tingkatkan faktor asuransi.

3. Metode Stop Loss Tanpa Syarat Metode stop loss ini sedikit mirip dengan “aturan buaya” dalam teknik perdagangan. Stop loss tanpa syarat adalah stop loss yang tidak memperhitungkan biaya; artinya, jika terjadi perubahan mendasar pada situasi pasar, investor tidak boleh lagi memiliki harapan, melainkan disiplin menyimpan kekuatan. Jika tidak, Anda hanya akan memaksa diri Anda ke dalam situasi terburuk. Perubahan dasar sulit untuk dibalik, dan itulah alasan mengapa kita mengambil keputusan yang begitu tegas. Melalui penjelasan di atas, saya yakin semua orang memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang stop loss. Dapat dikatakan, mengikuti arus dan mengatur stop loss dengan baik adalah kunci utama keberhasilan investor. Selain itu, perlu dicatat: dapat menggunakan stop loss lebih sering di area harga tinggi, sedikit atau tidak menggunakannya di area harga rendah, dan di area harga menengah harus dilihat berdasarkan tren gerakan pasar. Intinya, kunci pengaturan stop loss adalah berubah sesuai dengan perubahan tren pasar, keuntungan adalah kuncinya, dan jangan pernah berharap pada keberuntungan, melepaskan sebagian keuntungan potensial dan memasuki risiko; meskipun kondisi pasar secara keseluruhan pada dasarnya menentukan penggunaan dan distribusi modal, itu hampir tidak berpengaruh pada pengaturan stop loss.