Pengenalan Stop Loss

Banyak orang menganggap stop loss sebagai bagian dari manajemen risiko, tetapi kapan sebenarnya kita harus menggunakan stop loss sering kali menjadi pertanyaan bagi banyak investor. Hari ini, mari kita bahas tentang stop loss. Pertama, mari kita jelaskan stop loss dengan cara yang mudah dimengerti: dalam forex, ada indikator terkenal bernama garis buaya, yang berasal dari teori kekacauan. Berdasarkan pembukaan dan penutupan buaya, kita dapat menilai keadaan pasar saat ini. Jika Anda masuk saat buaya membuka mulut dan tidak cepat keluar saat buaya menutup mulut, Anda akan kehilangan sebagian dari investasi Anda. Inilah yang disebut stop loss.

Faktor Psikologis yang Menghambat Stop Loss

Mengapa banyak orang enggan menggunakan stop loss? Faktor psikologis pertama adalah kebencian terhadap kerugian. Secara naluriah, manusia sangat membenci kerugian; berdasarkan penelitian, untuk mengimbangi kerugian satu dolar, kita perlu merasakan kebahagiaan dari dua dolar keuntungan. Para psikolog dan ahli perilaku keuangan menyebut fenomena ini sebagai kebencian terhadap kerugian. Saya rasa ini juga menjelaskan mengapa orang sering mengingat kepedihan patah hati mereka, tetapi cepat lupa tentang kebahagiaan saat jatuh cinta.

Faktor Psikologis Lainnya

Faktor psikologis kedua adalah penolakan untuk menerima kenyataan. Selama saya tidak menjual, posisi saya tetap ada, kerugian hanya terlihat di buku besar; istilah profesionalnya adalah kerugian yang belum direalisasi. Siapa tahu harga mungkin kembali naik. Namun, begitu saya menjual, kerugian tersebut menjadi nyata dalam akun saya, dan kerugian yang belum direalisasi menjadi kerugian nyata.

Harapan dan Harga Diri

Faktor psikologis ketiga adalah harga diri. Jika saya rugi, saya tidak hanya kehilangan uang, tetapi juga kehilangan harga diri. Mengapa orang lain bisa mendapatkan keuntungan sementara saya tidak? Jika tidak menjual, setidaknya masih ada harapan untuk memperbaiki keadaan, meskipun kecil. Namun, satu tindakan menjual sudah mengakui kekalahan dan kerugian; setelah itu, saya tidak akan bisa mengangkat kepala di depan orang lain.

Manfaat dan Risiko Stop Loss

Manfaat dari stop loss adalah membatasi risiko. Tujuan utama menggunakan stop loss adalah untuk mengurangi kerugian. Jika posisi Anda sudah sepenuhnya berlawanan dengan tren saat Anda membeli, maka stop loss adalah pilihan terbaik untuk memastikan Anda tidak kehilangan semua investasi Anda. Terutama ketika Anda tidak bisa memantau pasar setiap saat – dengan mengatur stop loss, Anda bisa membatasi kerugian dalam kisaran yang diharapkan.

Menghindari Perdagangan Emosional

Selain kemampuan untuk dieksekusi secara otomatis, stop loss juga membantu Anda menghindari keputusan yang salah berdasarkan strategi perdagangan keseluruhan. Ketika posisi berbalik menjadi rugi, banyak investor tidak rasional yang akan menambah posisi atau tetap bertahan sampai harga rebound. Namun, tindakan ini sering kali menghasilkan hasil yang lebih buruk. Mengatur stop loss dapat membantu Anda menghindari situasi tersebut.

Stop Loss dan Potensi Kerugian

Namun, stop loss juga bisa menjadi pedang bermata dua. Jika tidak digunakan dengan baik, stop loss bisa membuat investasi yang seharusnya menguntungkan menjadi sia-sia. Jika harga stop loss terlalu dekat dengan harga pembukaan, maka saat pasar berfluktuasi normal, order stop loss Anda dapat terpicu sebelum Anda mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu, saat mengatur harga stop loss, penting untuk memperhitungkan fluktuasi jangka pendek dan menggunakan indikator untuk mengukur volatilitas pasar.

Pengaturan Stop Loss Berdasarkan Jenis Perdagangan

Selain itu, order stop loss Anda tergantung pada jenis perdagangan Anda. Misalnya, jika Anda seorang trader jangka pendek, maka titik stop loss Anda harus diletakkan dekat dengan titik penurunan. Jika Anda seorang trader jangka panjang, Anda bisa lebih leluasa dalam menetapkan titik stop loss.

Klasifikasi dan Makna Stop Loss

Secara umum, ada empat jenis stop loss: 1. Tren fundamental yang buruk, stop loss tanpa posisi; 2. Tren yang tidak dapat dipahami, stop loss tanpa posisi; 3. Seharusnya naik tetapi tidak, stop loss tanpa posisi; 4. Setelah membeli, jika tren berlawanan dengan harapan, stop loss tanpa syarat setelah X%, di mana X% tergantung pada tingkat toleransi risiko Anda, yang merupakan titik kerugian maksimum yang dapat Anda terima. Karena titik beli selalu memiliki dasar, jika setelah membeli tidak ada kenaikan, Anda harus waspada. Jika harga turun lebih dari X poin, ini sangat tidak normal, menunjukkan bahwa transaksi tersebut salah. Mengakui kesalahan dan keluar adalah cara yang paling objektif dan rasional pada saat itu.

Kesimpulan: Pentingnya Stop Loss

Setelah menggunakan stop loss, mungkin akan ada kenaikan harga segera, dan inilah harga yang harus dibayar untuk melaksanakan stop loss secara tegas. Namun, biaya ini sepadan, karena dengan tetap melakukan ini, secara keseluruhan kerugian perdagangan Anda adalah kecil, tetapi keuntungan Anda besar. Selain itu, seiring dengan semakin seringnya penggunaan stop loss, Anda akan menemukan bahwa frekuensi kenaikan setelah menjual jauh lebih rendah daripada frekuensi penurunan. Banyak stop loss sering membantu Anda terhindar dari penurunan besar. Dasar untuk bertahan lama di pasar modal dan mencapai keuntungan yang stabil adalah menghindari setiap penyesuaian besar, dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah melalui stop loss. Berapa banyak uang yang Anda dapatkan tergantung pada pasar, tetapi berapa banyak yang Anda rugi sepenuhnya bergantung pada pengelolaan stop loss yang tepat.