Persaingan Harga

Saya pernah bertanya di sebuah seminar: “Apa itu harga?” Seorang menjawab: “Harga adalah nilai subjektif.” Yang lain menjawab: “Harga adalah kompensasi yang bersedia dibayar seseorang kepada pihak lain untuk barang tertentu pada waktu tertentu.” Ada juga yang mengatakan: “Harga adalah harga terakhir yang dibayar oleh seseorang, yaitu harga saat ini.” Seseorang lain mengemukakan: “Tidak benar, itu adalah harga yang bersedia dibayar oleh orang berikutnya.” Jika trader tidak dapat memberikan definisi yang jelas tentang harga, mereka tidak akan memahami apa yang mereka analisis. Keberhasilan atau kegagalan trader tergantung pada penilaian harga, jadi sebaiknya kita memahami apa itu harga terlebih dahulu! Selama seminar yang saya adakan, ketika para peserta mencari jawaban untuk pertanyaan yang tampaknya jelas ini, beberapa orang menjadi tertarik. Mereka mulai berdebat dalam pertemuan tersebut mengenai hal ini.

Contoh Kasus Ekstrem

Ambil contoh ekstrem. Pada masa Depresi Besar 1929, saham perusahaan Singer dihargai 100 dolar untuk dijual, tetapi tiba-tiba semua tawaran pembelian hilang, tidak ada satu pun tawaran. Pada saat itu seseorang bertanya, “Saya ingin menjual, berapa harganya?” Seorang juru tulis di bursa menjawab “1 dolar,” dan hasilnya juru tulis tersebut mendapatkan saham itu. Ia membeli saham yang sebelumnya ditawarkan seharga 100 dolar dengan harga 1 dolar. Harga adalah kompensasi yang bersedia dibayar oleh orang paling bodoh.

Contoh Pasar 1987

Dengan mengambil pasar 1987 sebagai contoh, pasar tiba-tiba terjun 500 poin, tetapi nilai saham sebelum dan sesudah penurunan sebenarnya tidak berubah. Jadi, ini adalah perbedaan antara harga subjektif dan kompensasi yang bersedia dibayar oleh orang berikutnya. lebih jauh lagi, saham yang Anda beli dengan uang sebenarnya tidak ada nilainya. Itu hanyalah selembar kertas, satu-satunya nilainya adalah nilai dividen intrinsiknya dibandingkan dengan obligasi negara pada saat itu. Selama ada orang yang bersedia membayar untuknya, itu berharga; begitu tidak ada orang yang ingin membelinya lagi, itu tidak berharga.

Nilai Saham dan Hasilnya

Saham akan memberi Anda keuntungan. Bagaimana dengan melakukan perdagangan kedelai? Kedelai bisa dimakan. Tetapi apa yang terjadi dengan saham yang tidak memiliki keuntungan? Namun, setidaknya itu masih memiliki aset, bukan? Perusahaan yang menerbitkan saham memiliki nilai, yaitu aliran kas perusahaan. Saya memberi Anda 1 lembar saham IBM; jika tidak ada yang mau membayar, Anda bisa membakar itu seperti kertas sampah dengan sebatang rokok. Situasi di mana tidak ada orang yang mau membeli saham perusahaan IBM tidak mungkin terjadi; selalu ada yang bersedia untuk bertransaksi.

Fluktuasi Harga Saham

Mari kita lihat United Airlines. Suatu hari harga saham perusahaan adalah 300 dolar, dan keesokan harinya berubah menjadi 150 dolar. Perusahaan masih perusahaan yang sama, aliran kas, aset bersih, dan aset perusahaan tidak berubah. Lalu mengapa harga saham bisa bergetar begitu besar? Harga saham tidak ada hubungannya dengan perusahaan yang diwakilinya, harga saham IBM hampir tidak terkait dengan IBM. Saya rasa, dibandingkan dengan perusahaan IBM, rentang elastisitas harga saham IBM sangat besar; itu bisa naik sangat tinggi atau turun sangat rendah, harga saham hanya berfluktuasi mengikuti kurva perkembangan perusahaan, hubungan antara perusahaan dan harga saham sangat lemah. Harga saham adalah titik persimpangan kurva permintaan dan penawaran. Setiap trader serius harus mengetahui makna harga. Sebelum Anda mulai membeli dan menjual saham, forex, futures, atau opsi, Anda harus terlebih dahulu memahami apa yang Anda analisis.