Perbandingan Risiko dan Profit

Trading forex yang paling utama adalah keseimbangan antara risiko dan profit. Setiap orang perlu memutuskan kemampuan mereka untuk menanggung risiko. Berdasarkan keputusan tersebut, mereka harus mempertimbangkan manajemen keuangan yang rasional, dan akhirnya harus berusaha untuk memaksimalkan profit yang diperoleh.

Tujuan Utama Trading

Profit maksimum tentu menjadi tujuan akhir bagi setiap trader forex, dan ada tiga cara sederhana untuk mencapai tujuan ini. Dua dari cara tersebut adalah metode yang umum dan dapat dengan mudah dipahami. Metode ini digunakan oleh banyak orang, namun di sisi lain dapat meningkatkan risiko, sehingga perlu digunakan dengan hati-hati. Metode ketiga adalah yang paling sulit, tetapi paling logis; seharusnya menjadi arah usaha bagi setiap orang.

Meningkatkan Posisi Trading

Cara yang paling sederhana dan umum digunakan adalah dengan meningkatkan ukuran posisi trading. Jika sistem trading memiliki tingkat pengembalian investasi positif dalam jangka panjang, maka ini adalah metode yang layak. Namun, saat menggunakan metode ini, sebaiknya tidak memperbesar proporsi risiko hanya karena meningkatkan posisi. Lebih baik meningkatkan posisi hanya setelah mendapatkan profit dan menambah saldo akun sesuai dengan risiko yang ada.

Contoh Peningkatan Ukuran Posisi

Contohnya, jika saldo awal akun adalah sepuluh ribu dolar dengan risiko ditetapkan pada 5%, dan stop loss 100 point, maka ukuran posisi seharusnya 0,5 lot. Ketika saldo meningkat menjadi dua puluh ribu dolar, ukuran posisi dapat ditingkatkan menjadi 1 lot, dengan risiko tetap di 5%. Trader yang menggunakan metode ini harus memiliki ketahanan mental yang baik. Karena dalam trading, akan ada kerugian dan kerugian tersebut biasanya terjadi saat ukuran posisi mencapai puncaknya. Banyak orang mengalami masalah psikologis di sini.

Kerugian dan Penutupan Posisi Dini

Pada saat-saat seperti ini, tidak peduli apakah trading merugi atau untung, ada kemungkinan untuk menutup posisi terlalu cepat, terkadang mengubah trading yang berpotensi menguntungkan menjadi merugikan. Jika tingkat keberhasilan sistem trading kurang dari 50%, sebaiknya hindari metode peningkatan ukuran posisi, karena kemungkinan besar hanya akan meningkatkan risiko dan kerugian tanpa menambah profit.

Meningkatkan Jumlah Transaksi

Meningkatkan jumlah transaksi secara teori dapat meningkatkan profit, asalkan tingkat keberhasilan sistem cukup tinggi. Banyak orang lebih suka menggunakan cara trading jangka pendek, dengan frekuensi trading yang sangat tinggi. Kadang-kadang, sistem memang bisa menghasilkan uang, tetapi biaya trading relatif tinggi karena setiap transaksi akan dikenakan spread minimal.

Dukungan Pihak Broker

Dari sudut pandang broker, mereka menyambut baik banyaknya transaksi karena mereka akan mendapatkan lebih banyak keuntungan. Namun, mereka juga perlu memberikan rebate kepada agen mereka. Beberapa IB yang tidak bertanggung jawab bahkan mendorong pelanggan untuk melakukan trading jangka pendek, sering kali rebate mereka bahkan lebih besar dari modal awal yang diperdagangkan oleh pelanggan. Oleh karena itu, beberapa broker harus menolak metode scalping, dan kami di TRUSTFIRST juga tidak mengizinkan praktik trading “scalping”.

Risiko dan Waktu dalam Trading

Selain itu, trading yang berlebihan bisa menyebabkan server menjadi tidak stabil. Namun, satu hal yang pasti: peningkatan jumlah transaksi juga berarti membutuhkan lebih banyak waktu, sehingga beberapa orang pada akhirnya akan mempertimbangkan penggunaan sistem trading otomatis, yang biasa kita sebut “EA”.

Mencari Peluang dengan Rasio Imbal Hasil/Risiko yang Baik

Cara yang lebih baik dibanding kedua metode di atas adalah hanya melakukan trading pada peluang dengan rasio imbal hasil/risk yang tinggi, seperti hanya trading pada peluang 2:1, bahkan 3:1 atau lebih. Tentu saja, menggunakan metode trading ini memerlukan keterampilan yang cukup, serta harus rela untuk melepaskan. Hal ini juga memerlukan pemahaman mendalam tentang kapan untuk tidak trading sama pentingnya dengan kapan harus trading, dan ketahanan yang cukup. Ini adalah prinsip-prinsip trading yang sering saya sampaikan selama beberapa tahun mengajar.

Pentingnya Trading Terhadap Tren

Saya ingin menekankan penggunaan metode “trading melawan arus”. Umumnya, stop loss yang digunakan lebih kecil, dan menggunakan angka Fibonacci untuk memperkirakan target profit. Jika target rasio imbal hasil/risk dapat dicapai, maka lakukan trading; jika tidak, lebih baik ditinggalkan. Namun, mungkin juga ada beberapa peluang yang sangat baik, yang saat itu juga bisa dipertimbangkan untuk dijalankan.

Kesabaran dalam Mencari Peluang

Peluang semacam ini biasanya memerlukan waktu dan tidak selalu ada, jadi penting untuk memiliki kesabaran yang cukup. Meskipun demikian, sebagian besar waktu, kami masih menyarankan agar trader mengadopsi metode “trading mengikuti tren”, karena metode trading ini relatif lebih sederhana dan dari segi risiko, jauh lebih kecil dibandingkan dengan metode “trading melawan arus”.

Pendekatan Terbaik untuk Mendapatkan Profit

Jelas bahwa metode ketiga ini jauh lebih baik dibandingkan kedua metode sebelumnya, karena dapat memperbesar profit dan sekaligus mengurangi risiko, tanpa perlu menghabiskan waktu lama di depan komputer. Namun sayangnya, tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menerapkan metode ini, dan alasannya sederhana; di pasar ini, sangat sedikit orang yang benar-benar bisa memahami prinsip “menunggu kesempatan”.