1: Inti Psikologi

Saat sistem perdagangan belum menyediakan waktu yang dapat diperdagangkan untuk berbagai saham, cara mengatur psikologi dan mencapai keselarasan antara tindakan dan pikiran adalah kondisi utama agar sistem perdagangan dapat berfungsi dengan baik. Jika terdapat sistem perdagangan yang sangat baik namun psikologi seseorang terburu-buru, tidak dapat bertahan dalam posisi tidak aktif, atau memaksakan untuk masuk pada saham yang terus naik tanpa mampu mengontrol risiko dengan baik, maka kegagalan tersebut tidak dapat disalahkan pada kegagalan program sistem perdagangan. Kegagalan terletak pada psikologi, yang mengakibatkan kegagalan dalam perdagangan. Oleh karena itu, saya percaya bahwa psikologi adalah yang paling penting, yang menentukan keberhasilan atau kegagalan dari sistem perdagangan.

2: Inti Keuntungan dan Kerugian

Berbagai titik awal modal akan memberikan hasil yang berbeda. Misalnya, investasi satu juta dengan tiga puluh ribu, dengan target ganda dalam setahun; urutan perdagangannya akan serupa. Namun, individu yang mengelola satu juta akan menetapkan target keuntungan setahun hanya 50%, yang membuat hasilnya jauh lebih tinggi dibandingkan dengan investasi tiga puluh ribu yang menjanjikan hasil ganda. Hal ini akan mengurangi tuntutan psikologis dan teknis secara signifikan. Oleh karena itu, terdapat perbedaan dalam karakteristik sistem perdagangan; individu dengan modal satu juta kemungkinan akan lebih fokus pada sistem perdagangan jangka menengah, sedangkan individu dengan tiga puluh ribu cenderung lebih memperhatikan sistem perdagangan jangka pendek.

3: Inti Teknikal

Model keuntungan di pasar terdiri dari tiga jenis: pemulihan setelah penurunan tajam, menjual pada puncak dan membeli pada lembah, dan mengejar tren naik. 1) Pemulihan setelah penurunan tajam: seberapa dalam harus turun sebelum pemulihan terjadi? Seberapa tinggi harus pemulihan tersebut sebelum terjadi penurunan lagi? 2) Menjual pada puncak dan membeli pada lembah: seberapa tinggi harus harga untuk dianggap sebagai puncak? Seberapa rendah sampai harga dianggap sebagai lembah? Apakah aksi beli tersebut sekali atau berkali-kali? 3) Mengejar tren naik: kapan saat yang tepat untuk mengejar tren, dan kapan tidak? Hingga seberapa tinggi dapat kita kejar lagi?