Apa Perbedaan Antara Perdagangan dan Investasi?

Hari ini kita akan mengajukan pertanyaan mendalam: apa sebenarnya perbedaan antara perdagangan dan investasi? Dalam pengertian luas, kedua istilah ini mirip, tetapi jika diuraikan secara rinci, kita dapat mengatakan bahwa "investasi" berfokus pada pertumbuhan kekayaan jangka panjang, dengan metode "beli dan tahan"; sedangkan "perdagangan" lebih merupakan "beli dan jual" yang lebih sering. Perdagangan dan investasi masing-masing memiliki keuntungan dan kerugian. Seorang trader non-profesional sebaiknya dipandang sebagai seorang investor. Ketika Anda berinvestasi, Anda perlu memiliki pemahaman yang baik tentang gambaran keseluruhan. Di sisi lain, seorang trader perlu fokus pada analisis teknis dan fundamental yang mendalam.

Saya memiliki seorang teman yang tertarik pada investasi bernama Matt, tetapi saya menyadari bahwa dia terobsesi untuk memeriksa pergerakan harga pasar setiap jam. Toleransi risikonya jauh lebih tinggi dibandingkan investor pada umumnya. Ketika pasar bergerak sesuai ekspektasinya, dia bisa melompat kegirangan, namun sebaliknya, dia merasa sangat putus asa dan lesu. Bisa dibilang, Matt telah keluar dari lingkup investasi dan lebih cenderung ke perdagangan. Dia telah membingungkan konsep investasi dan perdagangan.

Empat Hal yang Tidak Harus Dilakukan Saat Berinvestasi

1. **Jangan Terlalu Memperhatikan Fluktuasi Kecil**: Anda perlu fokus pada gambaran keseluruhan. Jika Anda berinvestasi, ingatlah bahwa Anda akan memegang aset tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama. Jadi, strategi jangka panjang adalah kuncinya. Jika Anda telah melakukan penelitian dan analisis yang cukup pada alat yang Anda pegang, Anda seharusnya bisa mengidentifikasi tren harga yang akan tetap berada di satu arah dalam jangka waktu yang lebih lama. Pasar forex, berbeda dengan pasar saham atau reksadana (ETF), memiliki siklus tren terpanjang sekitar 7 tahun. Misalnya, pasangan mata uang Euro/Dolar AS mempertahankan tren naik secara keseluruhan dari tahun 2001 hingga 2007. Di sisi lain, siklus pasar sebuah saham yang berkinerja baik biasanya dapat mempertahankan tren naik selama lebih dari 20 tahun.

2. **Jangan Menginvestasikan Jumlah Besar di Awal**: Jika Anda berinvestasi pada saham perusahaan atau ETF, mulailah dengan membeli sedikit. Jika harganya turun di kemudian hari, maka Anda bisa membeli lebih banyak dengan harga rendah. Anda bisa menggunakan analisis teknis untuk mengidentifikasi peluang untuk penarikan pasar, lalu membeli dengan harga yang lebih baik. Perlu dicatat bahwa di beberapa negara, akun perdagangan forex tidak memungkinkan Anda untuk membeli lebih banyak pasangan mata uang yang sama saat mempertahankan posisi, jadi penting untuk memahami aturan tersebut sebelum menggunakan strategi ini.

3. **Jangan Terlalu Panik Saat Harga Turun**: Banyak investor yang cenderung panik saat menghadapi penurunan harga. Di sini, satu-satunya hal yang benar-benar dapat membantu Anda adalah prinsip perdagangan. Dalam investasi jangka panjang, penurunan harga mungkin justru menjadi waktu yang baik untuk membeli lebih banyak aset.

4. **Jangan Membeli Saat Harga Naik**: Pasar selalu dipenuhi dengan berbagai suara bising, baik itu media sosial, televisi, atau orang-orang di sekitar Anda; ketika harga naik, suara-suara ini semakin ramai dan lebih bersemangat. Hanya sedikit investor yang menyadari bahwa setelah kenaikan harga, akan ada penurunan. Jadi Anda perlu mematikan suara bising ini, mematuhi prinsip perdagangan, dan membeli saat harga turun.

Tiga Hal Yang Harus Dilakukan Saat Bertransaksi

1. **Cari Kejadian yang Memicu Pergerakan Pasar**: Jika Anda ingin berdagang, cari peristiwa yang dapat memicu pergerakan pasar dengan cepat, seperti pengumuman perusahaan, rilis data, atau pertemuan penting. Peristiwa-peristiwa ini dapat mempengaruhi arah pergerakan pasar dalam waktu singkat, memberikan kesempatan bagi trader untuk mendapatkan keuntungan dengan cepat.

2. **Tetapkan Stop Loss**: Dalam perdagangan forex, jika pasar bergerak berlawanan dengan harapan Anda, merasa panik adalah hal yang normal. Anda harus selalu menetapkan stop loss untuk mengontrol batas kerugian, dan tidak berharap pasar akhirnya akan berbalik arah. Sebagian besar trader yang sukses sangat peka terhadap kerugian dan akan berusaha mengendalikannya sebanyak mungkin. Selain itu, jangan sembarangan memindahkan level stop loss.

3. **Terus Memantau Pasar**: Pastikan Anda memiliki cukup waktu untuk sering memantau pasar sebelum mulai berdagang. Beberapa trader jangka pendek yang menemukan pasar berlawanan dengan harapan mereka sering kali memutuskan untuk mempertahankan posisi jangka panjang. Namun, ini bisa membuat mereka terjebak dalam perdagangan yang merugikan.

Kata Penutup

Baik Anda sedang berinvestasi atau berdagang, tujuan kita adalah untuk mencapai pertumbuhan kekayaan, bukan sekadar merasa puas dengan beberapa keuntungan. Apapun metode yang diambil, ada satu kebenaran yang tidak pernah berubah, yaitu: menghasilkan uang, lalu biarkan uang itu bekerja untuk Anda.