Pendahuluan Filosofis

Dari sudut pandang filosofis, terdapat 10 pelajaran: 1. Terlalu bodoh, atau terlalu stubborn, keduanya mudah sukses. 2. Subjektif, objektif, dan kebutuhan; sebagian besar orang ingin mempertimbangkan semuanya sebelum membuat keputusan, sehingga kebanyakan keputusan gagal di pasar. 3. Analis selalu menganalisis, tetapi tidak pernah bertindak, sehingga tidak berhasil. Oleh karena itu, sulit bagi analis untuk menjadi trader. 4. Bagi sebagian orang, lawan dari angsa hitam adalah keuntungan besar. 5. Beberapa prinsip yang membawa kesuksesan itu sederhana dan jelas, tetapi banyak orang bahkan ketika mendengar dan melihatnya, tidak bisa melakukannya. Akibatnya, keberhasilan banyak orang terasa misterius; banyak kegagalan terlihat konyol dari luar. 6. Masa lalu tidak bisa diraih, masa depan tidak dapat dijangkau. Sekarang, penting untuk melihat definisi Anda seberapa panjang. Oleh karena itu, hiduplah di saat ini. 7. Seringkali, apa yang dipikirkan, dikatakan, dan dilakukan trader sangat berbeda. 8. Ketika seseorang hidup dalam kesulitan, mereka hanya bisa membeli sayur di pasar dengan kualitas yang tidak terjamin; ketika hidup mereka lebih baik, mereka pergi ke supermarket berkualitas tinggi, di mana risiko terkena penipuan menjadi rendah. Jadi, orang miskin selalu membuat keputusan investasi yang salah. 9. Emosi manusia berada dalam keadaan bahagia yang berkelanjutan, jika dipukul tepat sasaran, akan runtuh dalam sekejap. Oleh karena itu, mendapatkan uang besar dalam waktu singkat sangat berbahaya. 10. Memahami siapa penerima manfaat sebenarnya dari suatu pasar atau komoditas.

Kesadaran Trading

Dari sudut pandang trading secara konkret, ada 12 pelajaran trading: 1. Saya pribadi melihat trading sebagai penggunaan alat; keberhasilan trading tergantung pada tingkat keterampilan penggunaan alat dan jumlah variasi alat yang ada. "Tingkat keterampilan" adalah apa yang kita sebut sebagai teknik dan kemampuan trading; perbedaan antara individu sangat besar, bahkan satu orang bisa berbeda pada waktu trading yang berbeda. Orang sering mengacu pada "teori ember", jumlah air yang bisa ditampung tergantung pada papan kayu terpendek. Kekurangan dalam metode trading adalah papan pendek; trader harus terus-menerus memperbaiki papan pendek untuk mendekatkan diri pada kesuksesan. 2. Hasil yang diperoleh bergantung pada seberapa banyak bambu yang Anda miliki, dan seberapa panjang bambu terpanjang; kita sebut ini "teori bambu". Ketika pergi ke kebun buah, hasilnya tergantung pada jumlah bambu yang Anda miliki, dan seberapa panjang bambu terpanjang; kita sebut ini "teori bambu", yang berlawanan dengan teori ember yang disebutkan sebelumnya. Varietas trading setara dengan bambu, sementara keuntungan setara dengan buah. 3. Dalam menghadapi volatilitas pasar yang besar, tetap bisa mempertahankan analisis objektif terhadap pasar, serta memiliki kepercayaan penuh terhadap keputusan dan penilaian sendiri. 4. Pengaturan modal harus memperhatikan keseimbangan; saya tidak selalu mengikuti satu pola pengaturan modal. Untuk peluang trading umum, saya akan menurunkan rasio leverage. Jika pasar mengalami beberapa hari dengan trend breakout yang jelas, saya akan menaruh posisi besar pada trading tersebut, tetapi setelah beberapa waktu, saya masih akan menurunkan rasio leverage. Saya percaya risiko trading berasal dari dua aspek: rasio leverage dan durasi posisi, keduanya memiliki hubungan sebagai pengali. Seringkali, keputusan yang kita buat dalam kondisi tertentu adalah akurat, tetapi karena adanya "ketidakpastian", seiring berjalannya waktu, semakin banyak faktor baru yang dapat mengganggu hasil penilaian kita, jadi dalam strategi saya, saya secara sadar akan memperpendek durasi posisi untuk menghindari dampak ketidakpastian. 5. Saya mengikuti prinsip "ada hal yang perlu dan ada hal yang tidak perlu"; tidak setiap peluang trading yang mungkin membuat saya tidak melepaskannya, "melepaskan" terkadang berarti lebih banyak kesempatan untuk memilih. 6. Saya tidak memprediksi bukan hanya karena pasar tidak mungkin memprediksi setiap langkah, tetapi juga karena prediksi hanya akan menghilangkan objektivitas trader dan menurunkan ketenangan. 7. Baik peluang trading maupun metode analisis, pilihan antara keduanya sangat penting bagi trading. 8. Memahami pentingnya menghormati pasar, mempersiapkan diri sebaik-baiknya, dan memandang hubungan sebab akibat dengan benar, orang tersebut bisa dianggap sebagai trader yang kompeten. 9. Hingga saat ini, saya belum menemukan sistem trading yang bisa membantu trader profit dalam jangka panjang; cara trading yang terbaik pasti selalu berubah. 10. Trading sebenarnya mirip dengan bisnis lain yang membutuhkan dedikasi dan keterlibatan; waktu dan energi yang dibutuhkan tidak jarang lebih sedikit daripada bisnis lainnya, itulah faktanya. 11. Investasi sangat dekat dengan kehidupan kita; bisa disebut sebagai hal yang normal, ada di berbagai aspek kehidupan, dan sukses dalam investasi tidak memerlukan teori yang sangat mendalam. 12. Trader yang sukses tidak misterius; mereka hanya melakukan lebih banyak, lebih lama, dan lebih familiar dengan apa yang mereka lakukan.