Prinsip Memotong Kerugian

Banyak orang yang pernah bertrading pasti sudah mendengar pepatah ini: untuk menghasilkan uang di pasar trading, kita harus mengikuti prinsip "memotong kerugian dan membiarkan keuntungan berlari". Artinya, trader sebaiknya menahan posisi yang menguntungkan dan memotong waktu holding untuk posisi yang merugi dengan tegas. Namun, kenyataannya adalah bahwa sebagian besar trader justru melakukan yang sebaliknya; mereka mengatakan "memotong kerugian, membiarkan keuntungan berlari", tetapi bertindak sebaliknya. Mengapa demikian? Saya berpikir penjelasannya adalah sifat manusia itu sendiri.

Psikologi Trader

Mari kita lihat eksperimen psikologi berikut ini, Anda perlu menjawab dua pertanyaan. Pertanyaan pertama: misalkan ada 600 orang terinfeksi virus mematikan, terdapat dua obat yang bisa dipilih: A, yang dapat menyelamatkan 200 nyawa, dan B, yang memiliki probabilitas 1/3 untuk menyembuhkan semua orang, dan 2/3 untuk tidak menyelamatkan siapa pun. Obat mana yang Anda pilih? Jika memilih A, Anda tahu bisa menyelamatkan 200 orang; jika memilih B, Anda harus bertaruh berapa banyak orang yang bisa diselamatkan. Karena itu, pilihan ini cukup mudah, 72% responden memilih A, karena mereka tidak berani mempertaruhkan berapa banyak nyawa yang bisa diselamatkan.

Pertanyaan Kedua

Pertanyaan kedua: misalkan ada 600 orang terinfeksi virus mematikan, dan obat yang tersedia adalah A, yang pasti akan menyebabkan 400 orang meninggal, dan B, yang memiliki probabilitas 1/3 untuk menyembuhkan semua orang dan 2/3 untuk tidak menyelamatkan siapa pun. Apakah Anda mau memilih untuk membunuh 400 orang? Banyak orang tidak mau, karena setidaknya ada kemungkinan untuk menyelamatkan semua orang. Dalam kasus ini, hanya 22% responden yang memilih A. Di sini, saya ingin bertanya, apakah ada perbedaan antara dua pertanyaan di atas? Jika Anda berpikir ada perbedaan, coba baca lagi dari awal. Apakah Anda tetap berpikir ada perbedaan? Bacalah dengan serius untuk kedua kalinya atau ketiga kalinya.

Kesimpulan Eksperimen

Eksperimen psikologi ini dilakukan pada awal tahun 1980-an, dan sebenarnya kedua pertanyaan tersebut identik, hanya cara penyajiannya yang berbeda. Pertanyaan pertama berfokus pada keuntungan, sementara yang kedua berfokus pada kerugian. Kesimpulan dari eksperimen ini adalah: orang lebih cenderung mempertaruhkan kerugian daripada keuntungan. Mari kita lihat bagaimana kesimpulan ini mempengaruhi trading di pasar finansial.

Keputusan di Pasar Finansial

Misalkan trading Anda mengalami kerugian, apa yang akan Anda lakukan? Sifat manusia cenderung membuat Anda melakukan hal yang sama dengan kebanyakan orang, yakni bertaruh bahwa trading yang merugi akan pulih kembali, selama belum ditutup Anda masih memiliki kesempatan. Namun, jika trading Anda sudah untung, Anda tidak akan bertaruh bahwa itu akan menghasilkan lebih banyak, cepat-cepat menjual untuk mengamankan profit, setidaknya Anda sudah untung, menunggu bisa berakhir dengan penghasilan yang lebih sedikit atau bahkan mengalami kerugian. Dengan demikian, Anda mendapatkan sedikit keuntungan, tetapi mengalami kerugian yang besar, Anda sudah pasti menjadi pecundang. Oleh karena itu, menggunakan pemikiran orang biasa untuk trading pasti akan membawa Anda menuju jalan pecundang, jika ingin menjadi pemenang di pasar, Anda harus melanggar sifat manusia; trading finansial benar-benar menguji dan menyakiti sifat manusia.

Belajar Lebih Lanjut

Untuk lebih banyak belajar tentang forex - pengetahuan dasar forex, cara berdagang forex, dan untuk jawaban atas pertanyaan, silakan kunjungi: kategori Belajar Forex.