1. Mati Schwartz, Trader Juara

Mati Schwartz, seorang trader juara, mengalami banyak kerugian dalam sepuluh tahun pertama kariernya dan sering berada di ambang kebangkrutan. Setelah 1979, ia menjadi trader teratas. Ia mengikuti lomba investasi nasional Amerika sebanyak 10 kali dalam kategori perdagangan selama empat bulan, dan meraih juara 9 kali dengan rata-rata pengembalian investasi sebesar 210%. Uangnya hampir setara dengan total uang semua peserta lain. Ia percaya bahwa prinsip perdagangan yang paling penting adalah manajemen modal.

Pandangan 1:

Jika saya salah, saya harus segera keluar. Ada pepatah yang mengatakan, "Selama ada gunung hijau, tidak perlu khawatir tidak punya kayu bakar." Saya harus menjaga kekuatan saya dan bangkit kembali.

Pandangan 2:

Saat Anda mengalami kemunduran, pasti ada rasa sakit di dalam hati. Sebagian besar trader berusaha segera membalikkan kerugian besar dengan cara memperbesar taruhan, tetapi ini hanya akan mengantarkan kita pada kegagalan. Setelah dihantam oleh kerugian, saya segera mengurangi volume perdagangan saya. Fokus saya bukanlah untuk mendapatkan kembali uang yang hilang, tetapi untuk menemukan kembali rasa percaya diri saya dalam trading.

Pandangan 3:

Setiap trader akan mengalami masa di mana mereka mendapat profit berturut-turut. Misalnya, saya pernah mendapat profit selama 12 hari berturut-turut, tetapi pada akhirnya saya merasa lelah. Oleh karena itu, sesaat setelah meraih keuntungan besar atau profit yang beruntun, saya segera mengurangi volume perdagangan. Penyebab kerugian biasanya adalah ketika seorang trader tidak berhenti setelah mengambil profit.

2. Michael Marcus, Trader Jenius

Michael Marcus adalah seorang trader jenius yang pada periode 1969 hingga 1973, sering kehilangan semua uangnya dalam lingkaran berhutang, kalah, berhutang lagi, dan kalah lagi. Setelah 1973, ia mulai menempuh jalan kesuksesan dalam trading. Pada Agustus 1974, ia bergabung dengan perusahaan komoditas sebagai trader, yang memberikan dana perdagangan sebesar $30.000. Sekitar sepuluh tahun kemudian, dana tersebut menghasilkan sekitar 2.500 kali lipat, meningkat menjadi $80 juta. Ia percaya bahwa kesabaran adalah hal terpenting dalam trading.

Pandangan 1:

Saya terus-menerus kalah karena kurangnya kesabaran, sehingga mengabaikan prinsip trading dan masuk pasar bahkan ketika tren belum jelas.

Pandangan 2:

Kesempatan trading yang sesuai dengan prinsip profit kini semakin sedikit; oleh karena itu, Anda harus bersabar. Setiap kali pergerakan pasar berlawanan dengan prediksi saya, saya bilang: "Saya berharap bisa mendapatkan banyak dari pergerakan ini, tetapi pasar tidak sesuai dengan harapan, jadi lebih baik saya mundur."

Pandangan 3:

Anda harus bertahan pada posisi yang baik dan mengurangi posisi yang buruk. Jika Anda tidak dapat bertahan pada posisi yang baik, bagaimana Anda bisa menutupi kerugian dari posisi yang buruk? Banyak trader yang sangat baik akhirnya kehilangan semua profit mereka karena mereka tidak mau berhenti trading saat mengalami kerugian. Ketika saya mengalami kerugian, saya bilang pada diri sendiri: "Anda tidak boleh terus trading, tunggu tren yang lebih jelas." Namun, ketika Anda memiliki posisi baik, Anda harus bersabar. Jika tidak, Anda tidak akan bisa menutupi kerugian dari posisi yang buruk.

Kesimpulan

Baru-baru ini, seorang teman bertanya tentang pemikiran apa yang harus dimiliki oleh seorang trader terbaik, dan saya pikir ini adalah topik yang sangat baik. Di sini, saya ingin berbagi pandanganku dan merangkum pemikiran saya. Saya percaya bahwa bagi seorang trader, risiko harus menjadi prioritas utama, jadi pertama-tama, kita harus memiliki kontrol risiko yang konservatif dalam trading. Kedua, tujuan trading kita adalah untuk meraih profit; untuk meraih profit, kita harus memiliki sistem trading yang lengkap dengan rasio kemenangan yang baik dan rasio profit-loss yang jelas. Ini adalah hal kedua yang perlu diperhatikan. Setelah menetapkan sistem trading, kita harus memahami histori kerugian dan drawdown terbesar dari sistem kita melalui analisis historis dan pengujian. Kemudian, kita harus merumuskan sistem manajemen modal yang rasional berdasarkan sistem trading kita, inilah hal ketiga yang penting. Terakhir, adalah kemampuan untuk mengeksekusi, yaitu menerapkan sistem trading kita dengan ketat.

Untuk menjelaskan lebih lanjut, pertama mengenai kontrol risiko, ada pepatah yang mengatakan bahwa trading ini adalah permainan bagi para pecundang. Yang terpenting adalah kita harus bisa bertahan di pasar ini. Kita harus mengakui kemungkinan kesalahan; kesalahan itu tidak menakutkan, tetapi bagaimana kita bisa bertahan meskipun kesalahan itu ada? Ini adalah pertanyaan penting yang perlu dipikirkan. Di sini, kita harus bahas bagaimana kita mengontrol risiko. Di pasar keuangan, ada banyak risiko yang kita alami, baik yang pernah kita alami maupun yang tidak. Kita harus berbicara tentang kontrol risiko di luar level trading pribadi kita, karena berbicara mengenai kontrol risiko menunjukkan bahwa kita sudah memiliki dasar trading yang baik dan memahami beberapa konsep trading.

Dalam bank investasi dunia seperti Lehman Brothers dan Bear Stearns, yang semuanya berpotensi mengalami kebangkrutan, tidak jarang terjadi pada banyak platform trading internasional, bahkan banyak broker domestik. Kontrol risiko sangat penting, dan kita harus menyikapi ini dengan disiplin.

Dalam trading, semuanya membutuhkan kontrol yang ketat; dibutuhkan banyak usaha untuk membangun sistem trading, manajemen modal, dan kontrol risiko yang mampu meminimalkan cacat dan menjaga ketahanan dalam bertrading.