Pengenalan EXPMA

Karena para pelaku pasar sering melakukan tindakan berlawanan, sering kali menyebabkan situasi "puncak di puncak" dan "dasar di dasar", sehingga indikator ini sering kali gagal. Berdasarkan fenomena tersebut, banyak investor menggunakan rata-rata bergerak sebagai acuan utama untuk membeli dan menjual saham, yang berarti: ketika indikator rata-rata bulanan (yaitu rata-rata 5 hari, 10 hari, dan 20 hari) membentuk susunan bullish, mereka biasanya akan membeli. Sebaliknya, ketika indikator rata-rata bulanan membentuk susunan bearish, mereka biasanya akan menjual. Namun, karena pelaku pasar sering melakukan tindakan yang bertentangan dengan teknik, sengaja memecahkan level harga, sehingga harga saham sering kali menembus rata-rata bergerak yang disebutkan di atas, dan ini akan menyebabkan banyak orang kehilangan posisi mereka.

Memperkenalkan Indikator EXPMA

Oleh karena itu, untuk mengatasi kekurangan di atas, kami memperkenalkan indikator EXPMA. Keuntungan utama dari indikator ini adalah: Ia menggabungkan keunggulan dari rata-rata bergerak, sambil juga memiliki fungsi "golden cross" dan "dead cross" dari indikator KDJ dan MACD. Oleh karena itu, indikator ini memiliki tingkat keberhasilan dan akurasi yang tinggi, serta memberikan titik yang baik untuk membeli di dasar dan menjual di puncak saham, yang merupakan alat bantu yang baik bagi investor untuk membuat keputusan dalam jangka menengah dan pendek.

Ciri-ciri Grafis dari EXPMA

1. Indikator EXPMA terdiri dari EXPMA1 (garis putih) dan EXPMA2 (garis kuning). Ketika garis putih melintasi garis kuning dari bawah ke atas, harga saham biasanya akan terus naik, maka hari di mana kedua garis ini membentuk golden cross adalah kesempatan yang baik untuk membeli.
2. Ketika harga saham suatu saham jauh dari garis putih, harga saham tersebut kemudian akan cepat kembali turun, dan lalu bergerak lagi mengikuti garis putih, terlihat bahwa garis putih adalah titik dukungan yang besar.
3. Demikian pula, ketika garis putih melintasi garis kuning dari atas ke bawah, harga saham sering kali telah mengalami perubahan tren, dan di masa depan akan lebih banyak bergerak turun, sehingga hari di mana kedua garis ini berpotongan adalah waktu untuk menjual.

Makna Pasar dari Indikator EXPMA

1. Indikator ini umumnya digunakan sebagai indikator pemilihan saham untuk jangka menengah dan pendek, dan cukup sesuai dengan investor yang berfokus pada jangka menengah dan pendek. Penjual yang mengikuti sinyal ini biasanya memiliki kesempatan untuk mendapatkan keuntungan, tetapi untuk investor jangka menengah, nilai referensi indikator ini tampaknya lebih besar, terutama karena stabilitas indikator ini tinggi dan volatilitasnya kecil.
2. Jika garis putih dan garis kuning terus bergerak naik dengan jarak di antara mereka, maka ini menunjukkan bahwa saham tersebut akan terus terlihat baik di masa mendatang. Setiap kali harga saham jatuh mendekati garis putih, asalkan tidak menembus garis kuning, maka penurunan ini adalah waktu yang baik untuk membeli.
3. Untuk waktu jual, saya pribadi percaya bahwa sebaiknya jangan menjadikan pembentukan dead cross indikator EXPMA sebagai dasar, karena indikator ini memiliki keterlambatan tertentu; bisa menggunakan indikator jangka super pendek sebagai dasar. Begitu suatu saham membentuk dead cross, maka itu adalah sinyal untuk keluar dalam jangka menengah.