Indikator perpindahan rata-rata yang umum dihitung adalah SMA (Simple Moving Average) dan EMA (Exponential Moving Average), dengan rumus sebagai berikut: SMA = SUM(CLOSE, N)/N, EMA = (CLOSE(i)P)+(EMA(i-1)(1-P)) atau (MCLOSE(i)+(N-M)EMA(i-1))/N. SMA memiliki karakteristik tertinggal, sehingga dalam EMA, harga terbaru diberikan bobot yang lebih besar untuk meningkatkan efektivitas pelacakan tren. Secara spesifik, indikator MA memiliki berbagai versi seperti SMA, EMA, WMA, dan lainnya, namun prinsipnya sangat mirip.
Indikator MA tradisional tidak mempertimbangkan kondisi pasar yang selalu berubah, menggunakan proses perhitungan tetap, yang menyebabkan garis MA jangka pendek sering berbalik arah saat pasar berfluktuasi. Sebaliknya, garis MA jangka panjang menunjukkan respons yang lambat saat pasar naik atau turun dengan cepat. Strategi pelacakan tren memerlukan indikator yang dapat beradaptasi dengan berbagai karakteristik pasar, dengan respons "cerdas" terhadap arah dan kecepatan pasar; menggunakan garis MA cepat dalam pasar satu arah dan garis MA lebih lambat saat pasar berombak.
Menanggapi kondisi tersebut, Perry Kaufman dalam bukunya "Smarter Trading" mengusulkan konsep Adaptive Moving Average (AMA), yang berupaya membuat indikator secara otomatis menyesuaikan dalam lingkungan pasar yang kompleks, meminimalkan noise dan pergerakan harga yang tidak terduga, serta lebih baik melacak perubahan tren pasar. Berikut adalah proses perhitungan untuk AMA:
1. Pengantar Masalah: Dari gambar di bawah ini, dapat dilihat bahwa dari a ke c, pola pasar berjalan dari ideal yang halus ke pola yang penuh noise, dan kecepatan tren harus dikurangi untuk menghindari kerugian ganda. Ketika harga bergerak satu arah semakin cepat, noise semakin tidak jelas, maka pilihan kecepatan tren perlu mempertimbangkan arah dan noise secara bersamaan: semakin jelas dan cepat perubahan harga, semakin cepat pula garis MA tren yang harus digunakan. Oleh karena itu, diperlukan mekanisme untuk dengan sensitif menangkap kecepatan dan kontinuitas pola pasar ini, dan mengembalikan informasi ini ke garis MA untuk menyesuaikan kecepatan halusnya.
2. Rumus rasio efektivitas: Rasio efektivitas dihitung dengan membagi seluruh jarak pergerakan harga (trajektori harga) dengan perubahan bersih harga, yang dapat dianggap sebagai rasio pergeseran harga terhadap fluktuasi. Rumusnya sebagai berikut: Misalkan dalam n harga penutupan terakhir adalah p1, p2, …, pn. Maka efisiensi untuk deret harga ini terlihat dari rumus, dimana nilai ER berkisar antara 0 (pasar tidak jelas, penuh noise) hingga 1 (tren yang tinggi).
3. Berdasarkan pemikiran penghalusan eksponensial, kita dapat memperluas ER secara sederhana untuk meningkatkan stabilitas. Skala Konstanta Pelunakan (SSC) = ER (Fast SC – Slow SC) + Slow SC, dengan SC = 2/(N+1). Jika rentang cepat ke lambat adalah 2 hingga 30 hari, maka konstanta pelunakan adalah 2/3 dan 2/31, sehingga SSC = ER (2/3 - 2/31) + 2/31. Pada akhirnya, bahkan di pasar yang menyamping, MA jangka panjang (30) masih menunjukkan fluktuasi lambat. Ketika tren pasar tidak jelas, AMA sebaiknya dapat bergerak horizontal. Untuk mencapai tujuan ini, kita akan mengkuadratkan SSC. Konstanta: C= SSC * SSC.
4. Perhitungan akhir untuk AMA adalah: AMA = AMA[i-1] + C * (P – AMA[i-1]). Dari rumus ini, dapat dilihat bahwa pemikiran perhitungan AMA serupa dengan EMA, hanya saja penentuan bobotnya berbeda. Garis tren AMA memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Menggunakan jumlah hari tertentu untuk menentukan kecepatan tren; 2) Ketika pasar tidak ada arah, garis tren AMA berhenti berfluktuasi; 3) Ketika harga mengalami perubahan signifikan, AMA dapat melacak dengan cepat, dengan keterlambatan yang kecil; 4) Mengubah satu parameter, dapat diterapkan di berbagai pasar; 5) AMA berbasis analisis prediksi, bukan sekadar konfirmasi sederhana.
Materi di atas terutama menggambarkan atau menerjemahkan tulisan asli penulis. Dapat dikatakan bahwa pendekatan untuk memperluas indikator tradisional dengan cerdik sangat layak dijadikan referensi. Ke depan, perlu dilakukan pengujian terhadap strategi AMA untuk melihat seberapa efektif di pasar A-shares.
2024-11-24
Dalam artikel ini, kami membahas teknik praktis dari indikator BOLL, termasuk sinyal jual beli dan strategi penyimpanan.
BOLLindikatorsinyal jual belitrading forexstrategi investasi
2024-11-24
Diskusi mendalam tentang apa yang diperlukan untuk sukses dalam trading forex selain dari teknik.
tradingforexpsikologi tradingmanajemen risikokeuntungankerugian
2024-11-24
Artikel ini membahas pentingnya analisis teknis di pasar CFD dan bagaimana faktor-faktor ekonomi memengaruhi perdagangan CFD.
CFDperdagangananalisis teknispasartrenekonomikebijakan moneterrisiko
Tentang Kami
Hubungi Kami
Topik Yang Perlu Kamu Ketahui
Utoms adalah situs web yang didedikasikan untuk berbagi pengetahuan tentang pasar Forex dan Cryptocurrency, seperti Bitcoin, Ethereum, XRP, Litecoin, dan Dogecoin, antara lain. Kami menyediakan berita dan informasi yang diperbarui dengan cepat tentang semua pergerakan di pasar ini.
Kami tidak mendukung perdagangan atau penggalangan dana dalam bentuk apa pun. Kami hanyalah platform yang berkomitmen untuk berbagi pengetahuan.
**Perdagangan aset keuangan dalam bentuk apa pun melibatkan risiko. Investor atau spekulan harus memahami risiko ini sebelum terlibat dalam perdagangan aset ini.**
Informasi hak cipta dan kebijakan penggunaan Utoms.
Hak Cipta 2024 Utoms © Semua hak dilindungi oleh hukum. Tidak ada reproduksi atau penyalinan informasi yang diizinkan tanpa otorisasi.
Kami memiliki kebijakan untuk menyajikan informasi secara transparan dan tidak memihak. Semua informasi yang diberikan tidak dimaksudkan untuk mempromosikan, membimbing, atau mengajarkan investasi dengan cara apa pun.
Komentar Pengguna
Belum ada komentar
Tulis Komentar