Pengantar

Saya mulai mengenal perdagangan forex margin sejak tahun 2007. Sebelumnya, saya memiliki pengalaman dalam perdagangan saham dan opsi. Di tahun 2007, saya merasa pasar saham sangat tinggi dan tidak berani untuk terlibat, sehingga sebagai trader, saya sangat perlu menemukan sesuatu yang bisa saya tradingkan, dan saya memulai perdagangan forex margin. Saya ingat setoran pertama saya adalah 500 dolar AS dan platformnya adalah FXPRO (saya telah mencoba banyak platform, tapi tidak saya sebutkan di sini).

Pengalaman Awal

Pada awal perdagangan, saya merasa bahwa trading ini dapat diperbesar (leverage) dan uangnya datang dengan cepat (jauh lebih cepat daripada saham, cocok dengan banyak orang yang bermimpi cepat kaya). Saya ingat dalam 3 hari, modal saya menjadi dua kali lipat, dan saat itu saya merasa seperti dewa! Namun, saya kemudian menyadari bahwa ketika Anda merasa seperti dewa, kematian tidak jauh. Akhir dari perjalanan ini bisa ditebak (margin call). Dari situ saya belajar bahwa leverage tidak bisa digunakan sembarangan, "ketika Tuhan ingin menghancurkanmu, ia akan membuatmu gila terlebih dahulu!"

Pelajaran dari Kegagalan

Setelah itu, saya mulai mencari tahu dan merenungkan mengapa saya gagal, tampaknya prinsip di pasar saham tidak berfungsi. Saya mulai membaca banyak buku dan terus melakukan trading, meskipun mengalami banyak naik turun, saya merasa terjebak dalam kebuntuan, seolah tidak dapat menerobos. Saya telah mempelajari banyak trading, tetapi terus mencari metode yang tepat untuk meraih keberhasilan.

Menemukan EA

Kemudian, pada periode 2009-2010, saya mengenal EA (trading kuantitatif). Awalnya, saya tidak mengerti, tetapi saat melihat orang lain menunjukkan EA mereka, saya terkesan dan berpikir, "Wow, ini luar biasa! Kini saatnya saya kaya." Saya bahkan mengeluarkan uang untuk membeli satu EA, berharap bisa mencapai jalur yang benar. Namun, saya tetap berhati-hati dan mencoba dengan modal kecil, hasilnya cukup baik, saya mulai mendapatkan keuntungan. Merasa tidak ada masalah, saya kemudian memutuskan untuk resign dan membiayai diri sendiri dengan meneruskan trading ini.

Kendala yang Dihadapi

Awalnya tidak ada masalah dengan modal kecil, tetapi ketika mulai meningkatkan sedikit modal, masalah sering muncul (kerugian besar). Karena EA saat itu bersifat scalping, jadi platform yang digunakan juga menuntut standar tinggi, sehingga saya mencoba beberapa platform, tetapi EA tetap memerlukan manajemen, yang juga memakan waktu dan tenaga, tetapi akhirnya tetap gagal. Saya kehilangan banyak uang (uang yang saya pinjam dari kerabat baru saya bayar kembali setelah 4 tahun). Pelajaran ini sangat mendalam.

Pencarian yang Terus Berlanjut

Setelah itu, saya mempelajari berbagai jenis EA lainnya, seperti yang berbasis tren, hedging, dan grid, bahkan saya pernah membuat EA berdasarkan pengalaman saya sendiri, tetapi akhirnya saya memutuskan untuk berhenti, dan sampai sekarang saya tidak pernah lagi terlibat dengan EA. Dari pengalaman itu, saya belajar banyak tentang EA, platform, dan pendanaan, dan saya menyadari bahwa scalping bukanlah untuk saya, dan EA juga bukan untuk saya. Pengalaman itu sangat berkesan, stress selama trading membuat saya merasa lelah, bahkan fisik saya juga terganggu. Tetapi setelah kegagalan, saya lebih mengenal diri sendiri.

Memulai Kembali

Karena harus bertanggung jawab atas kerugian sebelumnya, saya kembali mencari pekerjaan untuk menghasilkan uang, perlahan membayar kembali utang dan kembali ke trading, sambil berpikir lebih banyak. Saya perlahan mulai kembali stabil. Hanya setelah merasakan pukulan, kekuatan batin kita akan semakin besar. Pernah, adik saya berkata “Kak, saya benar-benar mengagumi kamu. Begitu besar pukulan yang kamu terima, tapi kamu bisa bangkit kembali, sedangkan saya tidak bisa.” Saya hanya tersenyum karena saya tahu, pada saat terendah, jalur yang akan saya lalui tidak akan lebih buruk dari sebelumnya. Dan, dengan keluarga yang harus dihidupi, saya harus berjuang. Sebenarnya yang paling menyakitkan bagi seorang trader adalah keluarga dan kerabat yang dari kepercayaan berubah menjadi kekecewaan, di antara ada keraguan dan pertikaian. Oleh sebab itu, mendapatkan pengertian dan dukungan dari keluarga sangatlah penting; jika tidak, seseorang dapat terpuruk dalam kegelapan dan sulit untuk keluar dari bayang-bayang tersebut.

Komunitas dan Pembelajaran

Setelah itu, saya kembali melakukan trading, bertemu dengan orang-orang dan hal-hal baru, menjalin persahabatan dengan teman-teman di industri, dan belajar bersama. Saya juga ikut serta dalam beberapa pelatihan trading (ada waktu di mana saya bersembunyi dari keluarga mengenai trading ini, karena mereka sudah tidak mendukung dan menganggap ini sebagai kegiatan yang tidak serius). Namun, saya tetap terus berjuang diam-diam, saya yakin ada saatnya saya bisa bangkit lagi, tetapi saat ini belum saatnya untuk mengungkapkan kepada mereka!

Mencari Jalan yang Tepat

Sekarang, saya sudah mengerti dasar-dasar dan secara bertahap menemukan jalan yang sesuai untuk diri saya. Meskipun pasti akan ada rintangan di sepanjang jalan, saya percaya diri saya akan semakin baik. Sepanjang perjalanan ini, saya berterima kasih kepada mereka yang telah berbagi pengalaman, belajar bersama saya, guru dan teman, karena merekalah yang membantu saya tumbuh. Dari awal hingga sekarang, saya telah menjalani sembilan tahun dalam trading forex margin. Orang bijak bilang, “sepuluh tahun mengasah pedang”, meskipun saya merasa tidak bodoh dan mendekati 10 tahun, ini adalah waktunya untuk bergerak maju.

Refleksi dan Harapan

Sekali lagi, saya berterima kasih kepada trading, karena dari sini saya belajar banyak, bukan hanya dalam perdagangan, tetapi juga tentang hidup, kemanusiaan, dan pengalaman. Saat ini, sebagian besar modal yang saya gunakan adalah dana bebas. Dengan pengalaman sebelumnya, saya tidak terburu-buru mencari dana dari orang lain; stabilitas adalah yang utama. Namun, di dalam hati, saya masih merindukan kehidupan yang sederhana dari trading. Selain itu, masih banyak hal yang harus dikerjakan dalam hidup. Yang terpenting adalah menjaga pendapatan stabil untuk keluarga (saya rasa penting bagi setiap orang untuk melakukan diversifikasi aset keluarga. Bagi mereka yang bertekad terjun ke dunia investasi, jika mereka sendiri tidak bisa mengelola aset keluarga dengan baik, bagaimana bisa mengelola orang lain? Ingat, meskipun pasar pengelolaan kekayaan sangat besar, tetapi bagi yang memiliki aset, diversifikasi adalah kunci!). Dengan demikian, keluarga akan kuat, kalau tidak, itu akan sangat memengaruhi trading.