Pengantar

Hari ini Kapten ingin membahas tentang tujuh kesalahan fatal yang dilakukan oleh 99% trader forex. Jika ada yang benar, tingkatkan; jika tidak, teruslah berusaha!

1. Menganggap Investasi sebagai Hobi, Tapi Mengharapkan Mendapat Uang Besar

Kapten ingin bertanya, "Apakah Anda pernah pergi ke tempat karaoke dan bernyanyi?" Tentu saja ya. "Apakah Anda merasa iri melihat seorang penyanyi profesional seperti Wang Fei yang bisa mendapatkan jutaan hanya dengan menyanyi, sementara Anda harus membayar untuk menyanyi?" "Karena mereka adalah penyanyi profesional, saya hanya hobi saja." Apakah Anda pernah berpartisipasi dalam olahraga seperti bulu tangkis atau berenang? Tentu! Mengapa Lin Dan bisa mendapatkan uang dari bulu tangkis, sementara Anda harus membayar untuk bermain? Karena mereka adalah atlet profesional, saya hanya hobi saja. Apakah Anda merasa ini adil? Sangat senang, sangat adil! Jadi, satu pertanyaan terakhir: Jika Anda memandang investasi forex sebagai hobi, mengapa Anda berharap dapat menghasilkan uang besar dari forex, bukan hanya untuk berinvestasi di pasar forex?

2. Membandingkan Barang Sebelum Membeli, Tapi Hanya Menghabiskan 3 Menit untuk Order Forex

Saya mengenal seorang tante yang investasi di properti. Untuk menemukan investasi properti yang berharga, dia hampir menjalani seluruh negeri, menghabiskan banyak sepatu dan sangat sabar memilih sebelum akhirnya berinvestasi. Namun saat berinvestasi forex, dia hanya melihat grafik kurang dari 3 menit sebelum membuka posisi. Ketika ditanya, kenapa memilih ini, jawabnya adalah karena dia merasa harga akan naik di sini. Saya percaya 70% trader forex seperti tante ini, yang biasanya membandingkan harga bahkan untuk sebuah gulung tisu, tetapi saat mengambil keputusan forex, mereka tidak mau menghabiskan waktu dan langsung mempertaruhkan puluhan ribu yuan dalam waktu kurang dari tiga menit. Saya menyebut perilaku ini sebagai "kepribadian yang terpecah".

3. Memiliki Ambisi untuk Mendapatkan 1 Miliar, tapi Tidak Punya Kesabaran untuk Bertahan 3 Bulan

Ingin menang tapi takut kalah adalah psikologi banyak orang. Sebagai contoh, saya memiliki sistem perdagangan jangka pendek yang memiliki rasio keberhasilan historis 70% dan imbal hasil tahunan di atas 100%. Banyak orang sangat antusias mendengarnya. Namun, saya selalu memperingatkan mereka untuk bersiap menghadapi kerugian berturut-turut sebanyak 5-8 kali. Meskipun mereka setuju, begitu ada kerugian berturut-turut, mereka mulai ragu. Saya tahu mereka bertanya-tanya apakah 70% itu bohong, dan mengapa mereka belum mendapatkan banyak uang. Untuk sistem dengan rasio sukses 70%, mengalami 5 kerugian berturut-turut sebenarnya sangat normal. Namun, banyak trader akan berhenti berpikir dan mencari metode trading 'lebih akurat'. Pada kenyataannya, semua sistem trading menunjukkan rasio keberhasilan dan profitabilitas tergantung pada sampel data yang cukup dan jangka waktu panjang.

4. Kebanyakan Orang Hanya Berpura-pura Rajin dan Berpikir

Kebanyakan trader terlihat rajin mencari informasi forex di internet, mengunjungi berbagai grup untuk mengumpulkan pengetahuan trading. Mereka tampak sangat bersemangat untuk belajar, tetapi seringkali hanya menyimpan materi tanpa benar-benar mencerna kontennya. Setelah menyimpan, mereka hanya melihat sekali dan lalu mengabaikannya. Mereka hanya mencari penghiburan psikologis agar tidak merasa malas. Saya bisa menjamin bahwa setelah membaca artikel ini, banyak yang akan menyimpan dan setuju dengan pendapat dalam artikel ini. Tapi, apa selanjutnya? 90% tidak akan melihat artikel ini lagi. 99% setuju tapi hanya 50% yang akan bertindak untuk mengubah diri mereka, dan setelah satu bulan, 99% akan melupakan isi artikel ini.

5. Mengejar Kepastian

Ini adalah kesalahan tingkat tinggi, biasanya tidak hanya terjadi pada pemula, tetapi juga pada trader berpengalaman. Apa itu mengejar kepastian? Itu berarti, sebelum membuka posisi, mereka sudah mempertimbangkan semua faktor, tapi kemudian menyadari beberapa faktor saling bertentangan, yang membuat mereka ragu untuk bertindak. Trader seperti ini biasanya tidak menghasilkan hasil yang baik karena mereka kurang memiliki ketegasan dan kemampuan beradaptasi. Jika semua sudah jelas, apakah pasar masih akan memberi Anda kesempatan?

6. Fragmentasi Pengetahuan

Ada sekitar 30% investor yang cukup rajin dan ingin belajar, mereka terus mencari pengetahuan dari berbagai sumber. Namun, akhirnya mereka akan gagal. Ironisnya, semakin banyak yang mereka pelajari, semakin besar kemungkinan mereka untuk gagal. Mengapa hal ini bisa terjadi? Karena informasi di internet seringkali bersifat fragmentaris, tanpa kerangka sistem yang lengkap. Jika Anda belajar sedikit dari berbagai metode tanpa memahami keseluruhannya, Anda bisa bingung dan tidak bisa menerapkannya secara praktis. Banyak instruktur yang hanya setengah menguasai materi berkaitan dengan analisis teknikal dan menghasilkan konten yang menarik tetapi tidak aplikatif.

7. Berdagang Berdasarkan Intuisi

Banyak trader bertransaksi bukan berdasarkan sistem logis, tetapi berdasarkan dugaan. Mereka tidak bisa membedakan antara fakta, inferensi, dan imajinasi, dan sering menganggap dugaan sebagai dasar untuk bertransaksi. Misalnya, "Saya merasa pasar akan mengalami koreksi" atau "Saya rasa harga emas sudah di titik terendah." Namun, ketika diminta menjelaskan alasannya, mereka tidak bisa. Kapten mengklasifikasikan ini sebagai dagang berdasarkan intuisi.

Kesimpulan

Akhirnya, saya ingin mengatakan bahwa berdagang di pasar keuangan bukanlah tentang pertempuran singkat, tetapi tentang perang yang berkepanjangan. Dalam pertempuran singkat, banyak faktor acak bisa memengaruhi hasil akhir, tetapi dalam perang yang berkepanjangan, yang diperjuangkan adalah keterampilan riil. Jangan mengandalkan keberuntungan dalam trading; hanya dengan memahami diri sendiri dan pasar, Anda bisa menang.