Pernyataan Munger

Charlie Munger, pasangan emas Warren Buffett, mengatakan tentang investasi: “Ini bukanlah hal yang mudah, siapapun yang mengatakan itu mudah adalah bodoh.” Pasar sering kali mengutip “kebijaksanaan pasar dan aturan praktis” saat bertransaksi, namun, ini adalah kumpulan klise yang “sejarahnya panjang”, mitos investasi ini tersebar di mana-mana tetapi tidak memberikan bantuan yang berarti. Fakta ini menjebak investor dalam lingkungan yang kompleks dan menantang.

1. Keuntungan Dapat Mengimbangi Kerugian

Mulai menghasilkan keuntungan terlalu cepat dapat dengan mudah merendahkan ekspektasi Anda terhadap sistem trading, dan mendapatkan keuntungan terlalu awal juga dapat mengubah strategi trading yang sukses menjadi gagal. Sebagian besar trader pada awalnya memiliki konsep trading yang cukup rasional, kemudian mulai berpikir untuk mengisi kerugian dengan keuntungan. Namun, harapan ini dapat memicu perilaku impulsif dalam trading, yang pada gilirannya mengurangi potensi keuntungan. Setelah berulang kali mengalami hal tersebut, keuntungan Anda berkurang dan tidak mampu mengimbangi kerugian.

2. Fluktuasi Harga Lebih Baik daripada Indikator

Indikator dan harga sebenarnya adalah hal yang sama. Indikator dibentuk berdasarkan perhitungan harga untuk menghasilkan data, grafik, atau objek visual lainnya. Jika seorang trader berpikir harga lebih unggul daripada indikator, maka ia pasti belum memahami konsep indikator. Jika Anda memahami bagaimana fluktuasi harga membentuk indikator, Anda sebenarnya tidak memerlukan indikator. Namun, indikator dapat dengan cepat menunjukkan apa yang terjadi di pasar. Jadi, jangan seperti trader yang tidak tahu, berpikir bahwa hanya satu dari keduanya yang terbaik, karena harga dan indikator pada dasarnya adalah satu kesatuan.

3. Rasio Leverage yang Buruk

Rasio leverage sering dianggap "jahat," meskipun tidak mempengaruhi hasil trading. Masalah dengan rasio leverage adalah psikologi yang ditimbulkannya, serta jenis trader yang tertarik. Rasio leverage memungkinkan trader baru untuk memulai dengan modal kecil tetapi juga dapat memaksimalkan potensi keuntungan. Dengan menganalisis data broker, kita menemukan bahwa trader yang mengalami kerugian terbesar biasanya adalah mereka yang memiliki mentalitas berjudi, bercita-cita untuk mendapatkan keuntungan cepat, atau pemuda dengan modal bersih rendah yang berharap dapat melarikan diri dari kenyataan melalui trading. Jenis trader ini biasanya tidak memiliki metode dan keterampilan trading yang matang, atau konsep manajemen modal atau risiko, sehingga lebih cenderung menggunakan leverage tinggi. Akibatnya, seperti yang sering kita lihat, trader dengan harapan atau mentalitas yang tidak rasional lebih rentan mengalami kerugian. Sebenarnya, rasio leverage seharusnya tidak dianggap sebagai penyebab langsung dari margin call. Rasio leverage seharusnya dianggap hanya sebagai alat yang menarik trader dengan mentalitas atau harapan yang tidak rasional.

4. Trading Lebih Baik Saat Volatilitas Tinggi

Terkadang, sebagian besar trader memulai trading dengan pemikiran bahwa aktivitas trading saat waktu sibuk dapat membuat trading lebih sederhana. Karena pada saat itu gangguan lebih sedikit, sinyal masuk lebih akurat, dan Anda memiliki lebih banyak waktu untuk merencanakan trading. Namun, teknik yang dibutuhkan untuk trading dalam periode ini sebenarnya sangat berbeda. Ini seperti memberitahu seorang pelari pendek yang tidak cukup baik untuk ikut maraton, dan ia pasti akan kesulitan. Jika Anda tidak memiliki kesabaran yang cukup saat pasar berfluktuasi, maka melakukan trading intraday dan menunggu beberapa hari atau minggu untuk mendapatkan sinyal trading akan cukup membuat Anda frustrasi. Selain itu, data menunjukkan bahwa salah satu alasan utama trader mengalami kerugian dalam jangka waktu panjang adalah mereka menghabiskan terlalu banyak waktu pada trading yang gagal, sementara trading yang sukses segera ditinggalkan dengan terlalu cepat. Waktu aktivitas trading yang tinggi sebenarnya dapat memberikan dampak negatif yang lebih besar pada trader.

5. Trading Frekuensi Tinggi Tidak Menghasilkan Keuntungan

Pandangan ini semakin sering muncul dalam beberapa tahun terakhir, di mana trader menggunakan ini sebagai alasan untuk mengatakan bahwa algoritma atau trading frekuensi tinggi tidak dapat memberikan keuntungan bagi trader biasa. Sebenarnya, trading algoritmik hanyalah hasil perkembangan alami dalam proses trading; ini tidak membuat keuntungan menjadi lebih sulit, tetapi hanya mengubah cara Anda trading. Puluhan tahun yang lalu, ketika trading via telepon bermunculan, banyak orang merasa panik, dan berpikir bahwa trader yang menggunakan telepon dapat mengeksekusi pesanan lebih cepat sehingga sulit bagi yang lain untuk mendapatkan keuntungan. Ini sama dengan kejutan yang dihasilkan oleh munculnya komputer. Seperti yang Anda ketahui, perkembangan dan kemajuan teknologi adalah sesuatu yang alami; mereka sudah ada di masa lalu dan akan terus muncul di masa depan. Sebagai trader, Anda perlu beradaptasi dengan teknologi baru ini dan terus mengikuti dinamika pasar. Bagaimana pergerakan harga, apa yang dapat diberitahukan data trading Anda, dan lain-lain. Jika Anda tidak dapat beradaptasi, maka Anda dengan cepat akan tersisih dari pasar ini.

6. Tetap di Depan Komputer Tidak Akan Membuat Anda Menjadi Trader yang Lebih Baik

Salah satu kesalahan dari pandangan ini adalah, Anda berpikir jika Anda tinggal di depan sejumlah data untuk waktu yang cukup lama, lalu melihat harga, semuanya akan membuat Anda menjadi trader yang menguntungkan. Ini adalah kesalahan besar! Berada di depan komputer tidak memberikan manfaat apapun dan tidak mempengaruhi hasil trading Anda. Masalahnya adalah, sebagian besar trader tidak proaktif dalam mengamati pasar, tidak menyerap informasi dari tabel data, tetapi hanya sekadar melihat garis waktu dan alat untuk mencari sinyal masuk tanpa benar-benar memperhatikan apa pun. Jika Anda ingin memaksimalkan waktu Anda di depan komputer, maka lihatlah apa yang terjadi di tabel data Anda dan buat catatan dengan serius. Banyak hal yang dapat dicatat, seperti apakah pergerakan harga berhubungan dengan waktu, apakah Anda dapat menemukan pola di waktu perdagangan Asia, Eropa, dan Amerika, dan lain-lain. Selama Anda bersedia untuk secara aktif mengamati pasar dan alat trading, dan bukan sekadar melihat data tanpa tujuan, Anda pasti dapat sangat meningkatkan pemahaman Anda tentang tren di pasar keuangan seperti Forex, dan pada akhirnya menuju keuntungan yang nyata.