Memahami Kerugian dalam Trading

Banyak orang ingin cepat kaya di pasar keuangan, yang mengakibatkan sering melakukan transaksi. Sering melakukan transaksi adalah penyebab langsung kerugian bagi para profesional—terlalu banyaknya penggunaan stop loss. Sementara kerugian bagi orang yang tidak profesional bukan karena seringnya transaksi, tetapi karena kurangnya pengetahuan mengenai titik masuk dan keluar serta penggunaan stop loss.

Pentingnya Stop Loss

Perlu dijelaskan bahwa stop loss juga merupakan bagian dari keseluruhan transaksi. Sebuah stop loss yang berhasil dapat menghindari risiko besar, sehingga transaksi tersebut juga dianggap sukses, bukan hanya jika menghasilkan profit. Seiring dengan banyaknya transaksi, hal ini menjadi alasan langsung kerugian bagi para trader yang "berpengalaman". Apa yang bisa dilakukan untuk menghindari situasi ini? Sebenarnya sangat sederhana, cukup melakukan satu putaran trading pada sesi Eropa dan Amerika setiap hari. Umumnya, modal besar hanya menggerakkan pasar sekali. Setelah mencapai target, maka tutup posisi. Pergerakan pasar selanjutnya biasanya adalah koreksi kecil atau besar. Coba Anda perhatikan, pada hari mana pun, hal ini berlaku.

Aturan Kesebelas

Oleh karena itu, kami menetapkan aturan ke-11 berikut. Dapat dikatakan bahwa untuk benar-benar menguntungkan, Anda perlu mengikuti aturan ke-11 ini. Dalam akhir proses, kami terus menyempurnakan 12 aturan lainnya, meskipun sama pentingnya, tetapi disusun berdasarkan urutan sistem. Ini bisa dijadikan standar untuk trading jangka pendek.

12 Aturan Trading yang Penting

1. Tidak melakukan transaksi jika tren tidak jelas.
2. Melakukan transaksi sesuai arah tren di dalam saluran besar.
3. Mencari poin masuk di tempat dekat dukungan dan tekanan tren kecil.
4. Membuka posisi saat terjadi perubahan tren, yang harus sesuai dengan aturan 123.
5. Selalu mengatur stop loss, stop loss tidak boleh melebihi lebar saluran; jika melebihi, jangan lakukan transaksi.
6. Rasio untung-rugi harus lebih dari 2:1.
7. Membuka posisi di titik tunggal (puncak), ganda (puncak), dan triple (puncak).
8. Jika kerugian setelah stop loss melebihi 5% dari modal, tidak boleh membuka posisi.
9. Menggeser garis stop loss sesuai dengan hubungan puncak dan lembah pasar.
10. Secara proaktif mengambil setengah posisi di batas saluran besar untuk merealisasikan profit.
11. Melakukan satu transaksi (atau satu putaran) di sesi Eropa dan Amerika. Jika terkena stop loss, sesuai dengan aturan ke-3, buka posisi sebaliknya, tetapi hanya satu transaksi (atau satu putaran).
12. Tidak mempertahankan posisi melewati akhir pekan.