1. Jangan Terburu-buru Keluar dari Posisi Trading Karena Perubahan di Grafik Waktu Kecil

Jika Anda trading menggunakan grafik intraday, maka lihat dan kelola trade di grafik intraday. Jika Anda beralih ke grafik 4 jam, kemungkinan besar Anda akan ketakutan dan segera keluar dari trade. Ini adalah kesalahan yang sering dilakukan banyak orang. Lihat gambar di bawah ini:

2. Tempatkan Stop Loss di Area di Mana Setup Trading Anda Mengalami Kegagalan

Jangan menetapkan stop loss berdasarkan berapa banyak kerugian yang Anda bersedia terima, tetapi berdasarkan struktur pasar. Artinya, ketika stop loss Anda terpicu, Anda tahu bahwa Anda sudah salah. Misalnya, jika Anda membeli di level support dan harga menembus level support, maka Anda sudah tahu bahwa Anda salah.

3. Mengikuti Tren Dapat Meningkatkan Potensi Keuntungan

Di pasar yang tren, harga selalu bergerak seperti gelombang naik dan turun. Kita bisa mengibaratkan gerakan ini sebagai: Gerakan pendorong—perubahan searah tren. Gerakan koreksi—penurunan harga sementara. Secara normal, gerakan pendorong selalu lebih kuat dibandingkan gerakan koreksi; oleh karena itu, trading searah tren adalah cara terbaik untuk memaksimalkan keuntungan. Lihat gambar di bawah ini.

4. Temukan Metode Trading yang Paling Sesuai untuk Anda

Jika Anda mencintai trading dan itu memakan banyak waktu dan hidup Anda, maka trading dengan jangka panjang mungkin tidak cocok untuk Anda. Jika Anda memiliki pekerjaan penuh waktu dan tidak banyak waktu untuk mengamati pasar, maka trading intraday mungkin tidak cocok karena sulit untuk fokus dan Anda bisa kehilangan peluang trading. Setiap orang harus menemukan metode trading yang paling sesuai untuk diri mereka sendiri. Berikut beberapa saran kecil: Metode trading harus sesuai dengan pemahaman dan preferensi Anda tentang pasar (apakah Anda lebih suka pasar tren atau pasar range?). Temukan jam trading yang cocok dengan jadwal Anda. Jangan sembarangan mengubah sistem trading Anda.

5. Jangan Menyerah pada Strategi Trading Setelah Beberapa Kali Gagal

Kenapa? Karena bahkan strategi trading terbaik bisa menghasilkan hasil acak dalam jangka pendek. Jika Anda melempar koin 1000 kali, rasio hasil sisi koin akan menjadi 50%. Namun, jika Anda hanya melempar 10 kali, jumlah sisi yang muncul tidak bisa diharapkan sama. Trading juga sama. Beberapa kali trading yang merugi tidak berarti strategi trading Anda buruk. Setidaknya, bandingkan setelah 100 kali trading sebelum mengambil keputusan.

6. Trader yang Terencana Dapat Menjaga Disiplin dalam Trading

Jika Anda tidak memiliki rencana trading, maka emosi, tujuan trading, dan pandangan Anda terhadap pasar akan mendominasi trading Anda. Anda mungkin trading karena "informasi dari teman", "merasa harga tidak akan jatuh lagi", atau "merasa bosan". Namun, jika perilaku trading Anda selalu sembarangan dan tanpa standar apa pun, bagaimana Anda bisa mengharapkan hasil trading yang stabil? Pentingnya rencana trading adalah ia menetapkan serangkaian standar perilaku sehingga Anda tidak trading semau Anda.

7. Kendalikan Risiko Dana Setiap Trade Sekitar 1%

Coba bayangkan jika sistem trading Anda memiliki tingkat kemenangan 50%, dan rasio risiko-imbalan Anda adalah 1:2. Jika Anda trading 8 kali, dengan 4 kali trading pertama rugi dan 4 kali trading berikutnya untung, apakah Anda masih bisa untung? Jika risiko dana Anda 30%, maka setelah 4 trading, Anda sudah tidak memiliki dana. Namun, jika risiko dana Anda hanya 1%, setelah 8 trading, Anda tetap untung 4%. Sistem trading yang menguntungkan tanpa manajemen risiko yang baik akan membuat Anda berakhir tanpa hasil apapun. Jangan lupa: kerugian sangat mudah terjadi, namun sulit untuk pulih setelah kerugian. Jika Anda kehilangan 50%, Anda harus mendapat keuntungan 100% untuk kembali ke titik impas. Jika Anda kehilangan 90%, sangat sulit untuk mengambil dana kembali.

8. Trader yang Menguntungkan Tidak Harus Tahu Segalanya

Kenapa saya menekankan ini? Karena saya pernah melakukan kesalahan dengan mengira bahwa saya perlu tahu segalanya untuk menghasilkan keuntungan. Saya menemukan bahwa "sedikit itu banyak". Izinkan saya memberi nasihat: Anda tidak perlu tahu dasar-dasar pasar, apa yang dilakukan pemain besar di pasar, Anda tidak perlu memahami semua indikator teknis dan pola, atau membeli berbagai alat dan perangkat lunak. Yang Anda butuhkan hanyalah tiga hal: strategi trading yang menguntungkan, manajemen risiko yang wajar, dan sikap yang seimbang.

9. Anggaplah Trading Anda Serius, Anda Perlu Menulis Jurnal Trading

Apakah Anda ingat tentang trading Anda sebelumnya? Mungkin Anda telah menemui peluang dengan potensi keuntungan yang tinggi, mungkin strategi Anda tidak berfungsi pada saat itu, atau mungkin Anda tidak mengikuti rencana trading yang mengakibatkan hasil yang buruk. Tanpa jurnal trading, bagaimana Anda dapat mengetahui di mana Anda melakukan kesalahan dan di mana Anda berhasil? Anda tidak akan tahu di mana Anda perlu memperbaiki diri. Mengerti maksud saya? Jika Anda serius tentang trading, Anda harus mencatat jurnal trading.

10. Ajari Diri Anda untuk Meningkatkan Kinerja Keuntungan

Ini bukan tentang menambah alat penyaring sinyal atau mengatur parameter indikator Anda, tetapi tentang mengetahui kapan harus menjauh dari pasar. Misalnya, jika strategi mengikuti tren menghasilkan profit 20% di pasar tren dan kerugian 15% di pasar range. Jika pasar mengalami satu kondisi tren dan satu kondisi range, trader akhir-akhir ini mungkin hanya mendapatkan keuntungan 5%. Jika Anda dapat membedakan kapan pasar dalam kondisi range dan menghindari trading pada waktu tersebut, apakah total potensi profit Anda bisa mencapai 20%? Anda tahu kapan harus membeli, kapan harus menjual, dan juga kapan seharusnya menjaga jarak dari pasar.

Artikel Terkait:

“Bagaimana Saya Mengubah Kerugian 50% Menjadi Keuntungan 67% Setahun”