Kisah Saya

Pada tahun 2007, saya pertama kali mengenal forex, hingga kini sudah 10 tahun berlalu. Dalam perjalanan ini, saya mengalami 7 kali kebangkrutan. Dari awal yang mengejutkan dan menyakitkan, hingga saat ini yang cenderung datar dan terkontrol, saya menemukan bahwa yang paling harus kita atasi adalah—mengakui kesalahan kita, memperbaikinya, dan selalu mengingat untuk tidak mengulang kesalahan yang sama!

Kehilangan Besar dalam Trading Forex

Kerugian besar yang saya alami dalam beberapa tahun ini bukan karena teknis, tetapi sering kali disebabkan oleh "ranjau" yang telah saya injak sebelumnya, yang diperburuk oleh kesombongan, keserakahan, dan keberuntungan yang buruk. Kurangnya ingatan adalah kelemahan manusia yang paling perlu kita atasi dalam trading.

Kesalahan dalam Operasi Trading Forex

Kesalahan 1: Pembuatan Order yang Sering

Semua orang tahu bahwa melakukan order yang sering akan meningkatkan kemungkinan kesalahan, tetapi bagi pemula yang baru masuk pasar, semangat untuk menemukan kepuasan dalam trading sering kali mendorong mereka untuk terus melakukan order. Bahkan trader yang sudah lama di pasar pun tidak terhindar dari kebiasaan buruk ini. Mengapa? Karena ingin cepat mendapatkan uang lebih banyak.

Kesalahan 2: Menetapkan Level Stop Loss yang Terlalu Dekat

Saya selalu percaya bahwa dalam trading kita harus menetapkan stop loss. Ini adalah kelebihan dari kesadaran kontrol risiko saya. Namun, masalahnya, saya tidak mengembangkan kelebihan ini dengan baik. Sebagai contoh, dengan akun 500 dolar, saya membuat rencana trading yang ketat, dengan total posisi tidak boleh lebih dari 0,5 lot (saat itu saya tidak mengerti bahwa posisi ini tidak masuk akal), dan menempatkan stop loss 10~15 poin. Akibatnya, dalam waktu kurang dari dua minggu, saldo akun saya menyusut dari 500 dolar menjadi 300 dolar tanpa kerugian besar, tetapi banyak sekali order stop loss yang terpicu.

Kesalahan 3: Trading Menggunakan Posisi Besar

Menurut pengalaman pribadi, trading dengan posisi besar adalah salah satu penyebab utama kebangkrutan saya dalam sebagian besar kasus. Sering kali, trading dengan posisi besar seperti mengambil risiko di area penuh api; tidak ada yang bisa menjamin tidak akan terbakar. Jadi dalam trading, kita tidak boleh hanya melihat sisi profit; setelah profit tinggi pasti datang risikonya yang tinggi juga. Sikap yang tepat dalam trading adalah pertumbuhan yang stabil, bukan perjudian untuk "kaya dalam semalam".

Kesalahan 4: Tidak Memiliki Sistem Trading

Tanpa sistem trading dan hanya mengandalkan penilaian pribadi, kesalahan-kesalahan di atas seperti "order yang sering" dan "trading dengan posisi besar" akan sangat mudah terjadi. Seorang trader yang ingin mencapai target profit di pasar forex perlu membangun sistem trading yang efektif dan komprehensif. Dengan menjalankan trading sesuai sistem, kita dapat terus mengoreksi kebiasaan buruk dan pola pikir dalam trading.

Psikologi Trading Forex

Penjelasan Singkat

1. Mengakui Kesalahan: Tidak ada yang salah dalam mengakui kesalahan. Mengambil pelajaran dari kesalahan lebih efektif dibandingkan menyelam dalam rasa bersalah.

2. Tidak Sombong dan Tidak Terlalu Memikirkan Keuntungan atau Kerugian: Trading memang dapat membuat orang banyak belajar. Saya dulu pernah merasa saya jenius dalam trading forex, tetapi setelah mengalami kegagalan, saya merasa ingin menyerah. Namun, seharusnya kita tidak merasa sombong. Sikap yang rasional dalam trading lebih baik dibandingkan bersikap emosional.

Mengenai Penyusutan Akun

Banyak trader memiliki perasaan bahwa saat modal akun mengalami kerugian, mereka tidak merasakannya karena yakin bisa mendapatkan kembali. Namun, saat akun untung dan kemudian rugi, sikap mereka sangat berbeda. Setelah berbicara dengan banyak trader, saya menemukan bahwa setelah penyusutan akun, kehilangan kepercayaan diri membuat trading menjadi sembarangan.

Mengenai Pasar Non-Farm

Saya memiliki teman yang selalu sangat bersemangat saat pasar non-farm. Ketika saya bertanya, dia menjawab: ada seorang master yang membimbingnya, yang mengatakan bahwa saat non-farm, dia bisa mendapatkan untung besar!

Tanpa membahas motivasi "master" ini, trader yang solid tidak akan memilih untuk trading saat non-farm. Tiga alasannya: pertama, sebagian besar trader yang terlibat dalam non-farm adalah trader dengan modal kecil, yang mungkin karena keterampilan mereka yang biasa-biasa saja atau baru coba-coba; kedua, pasar non-farm adalah fluktuasi yang tidak teratur, sulit untuk diprediksi, dan mirip dengan perjudian; ketiga, menurut pengalaman saya, tingkat keberhasilan dalam trading non-farm sangat rendah. Mengambil risiko tinggi untuk sekadar mendapatkan sedikit untung tidaklah bijaksana. Tentu saja, ada banyak ahli di pasar, tetapi kita dibandingkan dengan yang 0,1% itu.

Kesimpulan

Pengalaman dan pandangan pribadi saya, saya sangat terbuka untuk berdiskusi dengan semua trader~