Pendahuluan

Jika dibandingkan dengan trader yang mengejar sensasi dan penjudi, trader yang mampu tetap tenang secara emosional dan memperlakukan trading sebagai bisnis memiliki peluang profit yang lebih besar. Untuk sukses dalam trading, satu pertiga bergantung pada logika dan keterampilan, sedangkan dua pertiga menguji emosi.

1. Ketidaksabaran

Manfaat terbesar dari mengikuti rencana trading adalah dapat menghindari trading yang impulsif.

2. Kurangnya Kesabaran

Sebelum melihat sinyal masuk, tetaplah menunggu dan jangan terganggu.

3. Kemarahan

Melihat hasil trading secara objektif. Setiap trading seharusnya tidak melibatkan emosi, melainkan hanya merupakan tindakan masuk dan keluar.

4. Ketidakpastian

Kita harus menerima bahwa hasil trading jangka pendek mungkin bersifat acak, tetapi tujuan jangka panjang harus jelas.

5. Kemalasan

Setelah pasar tutup, buatlah persiapan untuk sesi trading berikutnya.

6. Keserakahan

Ikuti parameter posisi yang wajar, bukan dengan mentalitas untuk mendapatkan keuntungan besar, sambil tetap melakukan manajemen risiko.

7. Takut

Percaya pada sistem trading Anda lebih baik dapat mengurangi ketakutan terhadap kegagalan.

8. Ego

Keinginan untuk mendapatkan keuntungan seharusnya lebih penting daripada membuktikan bahwa keputusan trading itu benar.

9. Harapan

Jika Anda mengharapkan trading yang gagal bisa balik arah untuk menutupi kerugian sebelumnya, maka Anda seharusnya menggunakan stop loss sebagai pengganti harapan ini.

10. Stres

Anda dapat mengurangi stres dengan menyesuaikan paparan risiko.

Kesimpulan

Di antara trader yang stres secara emosional, yang menghasilkan keuntungan pasti sangat sedikit. Orang yang ekstrem dalam ego atau penjudi biasanya adalah yang paling banyak kalah. Sebaliknya, trader yang tenang memiliki pikiran yang sangat rasional dan dapat memaksimalkan kesempatan saat pasar menyajikan peluang.