Ketakutan dan Keserakahan dalam Perdagangan

Setiap orang tahu bahwa ada ketakutan dan keserakahan dalam perdagangan. Namun, kebanyakan dari kita hanya menyadari adanya ketakutan dan keserakahan tanpa memiliki metode yang konkret untuk menghadapinya. Baru-baru ini, saya memiliki beberapa pemikiran yang ingin saya bagikan dengan semua orang. Setelah bertahun-tahun bertrading, saya menyadari bahwa ketakutan dan keserakahan sebenarnya berhubungan erat dengan keserakahan itu sendiri. Ketika kita mengalami kerugian, kita sering kali berfantasi bahwa pasar akan berbalik arah, tetapi pasar tidak menunjukkan tanda-tanda berbalik, yang membuat kita semakin takut.

Hubungan Ketakutan dan Keserakahan

Begitu juga saat memperoleh keuntungan, kita menjadi serakah dan ingin menghasilkan lebih banyak uang, sehingga kita takut kehilangan keuntungan. Jika kita tidak melakukan trading, apakah kita masih akan merasa takut dengan fluktuasi harga? Melakukan trading adalah bentuk dari keserakahan, karena kita ingin mendapatkan lebih banyak uang. Kita seharusnya memiliki pekerjaan dan kehidupan kita sendiri, tetapi karena keserakahan, kita terpengaruh oleh banyak contoh yang menggoda.

Solusi untuk Ketakutan dan Keserakahan

Namun, ada cara untuk mengatasi ketakutan dan keserakahan. Berikut beberapa pengalaman pribadi yang mungkin bisa diaplikasikan:

1. Metode Stop Loss yang Baik

Memiliki metode stop loss yang baik sangat penting. Dengan adanya stop loss, kita tidak akan mengalami kerugian yang besar jika terjadi kesalahan. Penting untuk memberikan diri kita jalan keluar ketika kita melakukan kesalahan. Terdapat berbagai metode stop loss seperti stop loss berdasarkan posisi, waktu, dan lain-lain, yang dapat disesuaikan dengan gaya trading masing-masing.

2. Manajemen Posisi yang Baik

Seringkali karena keserakahan, kita ingin menghasilkan banyak uang dalam waktu singkat, sehingga pengelolaan posisi tidak selalu dilakukan dengan cara yang bijaksana atau dengan pemahaman yang benar. Kita tidak boleh hanya berpikir bahwa kita bisa menghasilkan uang melalui rasio imbal hasil dan keuntungan. Anggaplah kita baru benar-benar mendapatkan keuntungan setelah 10 transaksi, tetapi jika pada 8 transaksi kita sudah kehabisan modal, bagaimana kita bisa mendapatkan keuntungan? Dengan kata lain, kita harus memberikan diri kita modal minimum yang tetap ada meskipun kita terus mengalami kerugian. Jangan sampai sebelum mendapatkan keuntungan, kita sudah mengalami kesulitan. Seberapa kecil posisi itu? Saya pribadi berpikir dapat membagi modal menjadi 3 bagian, setiap bagian dibagi menjadi 20 bagian, sehingga kita dapat mempertimbangkan modal dan titik stop loss kita. Dengan demikian, kita akan dapat menghitung posisi kita.

3. Mengatasi Ketakutan saat Mendapatkan Keuntungan

Ketakutan saat mendapatkan keuntungan umumnya disebabkan oleh rasa takut bahwa keuntungan akan kembali berkurang. Dalam situasi seperti ini, kita harus memiliki rencana dan strategi trading yang jelas, serta disiplin operasional yang ketat agar dapat mengatasinya. Namun, umumnya kita kalah dalam disiplin. Saya pribadi percaya bahwa kita tidak seharusnya bertrading pada periode yang terlalu kecil. Kita harus memiliki harapan keuntungan, termasuk target keuntungan yang konkret. Khususnya saat kita mendapatkan keuntungan, sangat penting untuk memiliki estimasi kapan akan merealisasikan keuntungan tersebut. Kita tidak bisa melakukan trading setiap beberapa menit dan langsung menutup posisi. Kita harus memberi waktu bagi pasar. Dengan sikap seperti ini, hasilnya bisa jauh lebih baik. Tanpa keserakahan, tidak ada ketakutan. Namun, kita harus memberikan upaya yang cukup agar pemikiran yang baik dapat terbentuk. Mari kita berusaha bersama...