Pendahuluan

Investor yang melihat grafik tidak bisa terhindar dari menggunakan berbagai indikator teknikal untuk analisis. Meski ada banyak ahli teknikal, mereka tidak selalu berhasil menangkap pergerakan indeks saat memberikan analisisnya. Karena, pergerakan indeks dolar AS (DXY) tidak memiliki jalur yang tetap. Indikator teknikal mencerminkan pola pergerakan jangka pendek, dan apakah indeks akan naik atau turun tergantung pada banyak faktor, bukan hanya satu atau dua indikator teknikal. Terutama saat terjadi lonjakan atau penurunan yang tajam, indikator teknikal sering kali tidak akurat. Oleh karena itu, indikator teknikal harus digunakan secara komprehensif dan dianalisis secara rasional, serta tidak terlalu mempercayai hasilnya.

Kesalahan dalam Menilai Indikator Teknikal

Investor ritel sering kali memiliki beberapa kesalahan dalam menilai indikator teknikal:

Kesalahan pada Pola Puncak

Melihat pola puncak bergerak dari merah ke biru, dan bukan manapun yang menghasilkan keuntungan, maka banyak yang beranggapan harga telah mencapai dasar dan masuk dengan besar, namun hasilnya terjebak. Sebenarnya, alasan di balik fenomena ini sangat sederhana. Jika indeks DXY tertekan, akan ada posisi yang terjebak di atas, dan posisi tersebut akan dilepaskan, sehingga akan ada posisi baru yang mengambil alih di bawah, yang membentuk pola puncak biru yang baru. Sulit untuk melihat dasar pada pergerakan yang tajam jatuh, konsep ini yang mendasarinya. Demikian juga, ketika semua pola puncak berwarna merah dan tidak ada posisi terjebak, jangan langsung berpikir harga telah mencapai puncak. Ketika posisi keuntungan mulai keluar, akan ada pembeli di atas, maka akan terbentuk pola puncak merah yang baru, dan harga masih bergerak naik, membuat penjual menyesal.

Kesalahan pada Indikator KDJ

Banyak investor ritel menganggap indikator KDJ sebagai indikator jangka menengah atau panjang, dan ini adalah kesalahan terbesar. Sebenarnya, KDJ hanya mencerminkan pola di dalam satu gelombang pergerakan dolar AS, dan terkadang karena volatilitas yang tinggi, hanya dalam beberapa hari perdagangan, KDJ bisa turun naik. Cari grafik mata uang asing dan lihat, saat KDJ mendatar di puncak, harga hanya menunjukkan titik tinggi sementara, setelah titik tinggi masih terdapat titik tinggi lainnya, tetapi indikator KDJ tetap menunjukkan kondisi overbought.

Kesalahan pada Indikator RSI

RSI adalah indikator yang lebih jangka pendek dibandingkan KDJ. Kadang-kadang, saat pembukaan pasar di pagi hari, RSI sudah berbalik ke bawah, namun di sore hari bisa berbalik ke atas. Jadi, jika hanya melihat pergerakan RSI untuk memutuskan apakah membeli atau menjual, maka itu adalah kesalahan besar.

Panduan untuk Menilai Pergerakan Indeks Dolar AS

Banyak profesional merekomendasikan, bagi trader jangka pendek, selama indeks DXY berada di atas garis 5 hari, jangan menjual mata uang asing; jika jatuh di bawah garis 10 hari, keluarlah dari posisi. Walaupun tidak menjual di puncak, tapi setidaknya tidak menjual di tengah jalan, sehingga keuntungan yang diperoleh cukup signifikan.

Kesimpulan

Dalam menganalisis pergerakan indeks DXY, penting untuk menggabungkan berbagai indikator teknikal, serta memperhatikan kondisi ekonomi saat ini dan kebijakan yang mungkin menguntungkan pasar valuta asing, serta memperhatikan aliran uang. Namun, banyak investor ritel menggunakan perangkat lunak trading gratis yang tidak menunjukkan indikator BBD. Saat itu, penting untuk mengumpulkan informasi BBD dari sumber lain, menganalisis dan mengambil keputusan yang tepat secara waktu.