Pendahuluan

Banyak orang berpendapat bahwa membuka posisi itu mudah, tetapi menutup posisi itu sulit. Ada banyak cara untuk membuka posisi, seperti mengikuti tren, breakout, dan channel, namun seringkali kurang analisis sistematik untuk menutup posisi. Jika transaksi merugi, penutupan biasanya lebih mudah karena hanya perlu menyentuh level stop-loss. Namun, memaksimalkan keuntungan dari transaksi yang menguntungkan jauh lebih sulit. Artikel ini akan membahas beberapa strategi penutupan posisi serta kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tidak ada metode yang sempurna, dan setiap metode memiliki kekurangan. Memahami kekurangan ini dapat membantu dalam sistem perdagangan yang lebih baik.

Strategi Penutupan Menggunakan Analisis Indikator

Salah satu metode yang umum digunakan adalah analisis indikator, misalnya, menutup posisi ketika garis cepat melintasi garis lambat atau garis sinyal melewati nilai referensi. Kelebihan dari metode ini adalah harga penutupan memiliki dasar teknis yang cukup rasional dan akurat, terutama dalam tren yang kuat, ia sering kali dapat menangkap sebagian besar pergerakan. Namun, kekurangan metode ini juga jelas. Kebanyakan indikator teknikal bersifat lagging, sehingga sulit untuk menutup posisi dengan tepat waktu dan benar-benar memaksimalkan keuntungan. Selain itu, saat pasar bergerak sideways, beberapa indikator tidak berfungsi dengan baik. Ini bahkan dapat mengubah transaksi yang menguntungkan menjadi kerugian, maka pemahaman mendalam terhadap indikator yang digunakan sangat penting. Terkadang, kelemahan metode ini tak terhindarkan, dan mencoba mengonfirmasi dengan lebih banyak indikator mungkin bukanlah cara terbaik.

Menetapkan Target Keuntungan

Cara yang paling mudah mungkin adalah menetapkan poin keuntungan. Terutama bagi trader konservatif, menetapkan target yang lebih kecil sering kali menghasilkan kepuasan. Namun, saat berdagang, rasio risiko/imbalan harus wajar. Jika target keuntungan hanya dua atau tiga puluh poin, tetapi stop-loss adalah lima puluh seratus poin, ini bisa sangat berisiko. Jika untuk mendukung target keuntungan yang lebih kecil, stop-loss juga ditetapkan terlalu dekat, maka bisa saja akan terlalu cepat menyentuh level stop-loss dan mengalami kerugian. Sebaiknya, target profit juga berdasar pada angka yang masuk akal, bukan angka acak, misalnya, berdasarkan data historis, rata-rata pergerakan poin sesuai waktu perdagangan. Saat mencapai target keuntungan, menutup sebagian posisi dan memindahkan stop-loss ke tingkat pembukaan juga merupakan strategi yang baik.

Penggunaan Trailing Stop

Penggunaan trailing stop adalah metode umum lainnya. Metode ini relatif sederhana dan sering memberikan hasil yang diinginkan, tetapi harus menetapkan titik trailing yang rasional. Tidak selalu trailing yang lebih kecil lebih baik, menyentuh stop-loss terlalu cepat tidak akan memaksimalkan keuntungan; sebaliknya, kadang-kadang bisa mengubah transaksi yang seharusnya menguntungkan menjadi kerugian.

Menutup Berdasarkan Waktu

Beberapa orang menggunakan metode penutupan berbasis waktu, misalnya, menutup posisi saat pasar tutup, sebelum pengumuman data penting, atau setelah perdagangan berjalan beberapa waktu. Tujuan utama dari metode ini adalah untuk menghindari risiko, terkadang bahkan tidak mempertimbangkan laba atau rugi dari transaksi. Dengan demikian, tujuan memaksimalkan keuntungan tidak tercapai, tetapi cukup efektif dalam mengontrol risiko.

Metode Penutupan Berbasis Harga

Metode penutupan berbasis harga adalah metode yang disukai beberapa trader profesional karena dapat lebih efektif dalam memaksimalkan keuntungan. Metode ini jarang menggunakan indikator teknis, dan lebih berfokus pada perilaku harga (Price Action). Pertama-tama, penting untuk menetapkan level support/resistance yang valid, kemudian menetapkan target keuntungan pada level-level tersebut, sehingga ini cukup rasional. Tetapi jika analisa support/resistance salah, maka maksimum keuntungan tidak dapat tercapai. Untuk analisis, bisa merujuk pada grafik empat jam atau harian, karena level support/resistance pada grafik waktu rendah mungkin tidak relevan pada grafik waktu tinggi. Oleh karena itu, beberapa transaksi pada grafik waktu tinggi mungkin sudah berada pada level tertinggi atau terendah. Level support/resistance pada grafik mingguan cenderung bertahan lebih lama dan memiliki nilai referensi yang lebih besar. Setiap metode penutupan memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri, penting untuk memastikan bahwa metode penutupan selaras dengan metode pembukaan. Secara logis harus rasional; jangan berharap untuk selalu berdagang pada harga tertinggi atau terendah, karena ini sama sekali tidak mungkin.

Kesimpulan

Keberhasilan dalam trading sangat bergantung pada kemampuan untuk membiarkan keuntungan bertambah—atau dengan kata lain, bagaimana menutup posisi. Tina telah melakukan penelitian mendalam tentang masalah ini, yang tersebar di berbagai bagian buku Tina; secara garis besar, saya dapat merangkum sebagai berikut: 1. Metode penutupan berbaris yang menggabungkan metode penutupan belakang: misalnya, strategi setengah posisi pada sistem momentum lima menit; 2. Metode penutupan depan yang menggabungkan metode penutupan setara: cocok untuk strategi pengurangan bertahap dalam perdagangan jangka pendek; 3. Pemisahan bentuk kombinasi lokasi penutupan: seperti dua metode penutupan dari sistem Goldmann Sachs yang dianggap juga sebagai kombinasi metode penutupan belakang dan setara. Ketiga strategi ini termasuk dalam metode pengendalian campuran; meskipun tidak sepenuhnya memungkinkan untuk membiarkan keuntungan bertambah, namun dapat memaksimalkan pengunci keuntungan dan memiliki signifikansi lebih tinggi bagi trader dengan modal kecil. Karena dengan modal kecil, trader dapat mengambil sedikit keuntungan terlebih dahulu dan perlahan menumpuk, cara ini juga merupakan bentuk lain untuk membiarkan keuntungan bertambah, yang terpenting adalah praktik yang mudah dilakukan dan dapat meningkatkan kepercayaan diri trader. Mengenai arti sebenarnya dari membiarkan keuntungan bertambah, hal itu pasti didasarkan pada kelangkaan dan keberlangsungan tren, namun prasyaratnya adalah metode identifikasi tren. Mengenai hal ini, Tina menawarkan dua strategi: 4. Pengidentifikasian tren berdasarkan teori Dow yang dikombinasikan dengan strategi meningkatkan posisi bertahap; 5. Mengidentifikasi rentang dan tren melalui pengamatan untuk menggabungkan strategi peningkatan posisi bertahap. Kedua strategi ini termasuk dalam metode penutupan belakang pada jangka waktu yang lebih besar. Keduanya dapat diterapkan dengan hukum tiga N. Saya pribadi merasa bahwa dua metode terakhir lebih sesuai untuk trader dengan modal yang lebih besar, dan kedua metode ini juga merupakan pilihan tunggal untuk trader dengan modal besar yang sukses. Berikut adalah beberapa pembelajaran pribadi yang saya rasakan: Kelangkaan karakteristik tren terasa lebih kuat dibandingkan dengan karakteristik keberlanjutan. Oleh karena itu, bagi trader dengan modal kecil, menggunakan tiga strategi pertama lebih berharga, karena kelangkaan tren, trader dengan modal kecil sulit untuk mengatasi biaya kesempatan dengan terus mencoba. Selain itu, menunggu proses terjadinya tren, serta kemungkinan penurunan besar dan pengembalian keuntungan yang muncul dapat dengan mudah mengubah mentalitas trader. Yang lebih penting, trader dengan modal kecil sering kali kurang percaya diri terhadap nilai perdagangan mereka, dan ditambah dengan ketidakpastian pasar, tren yang tak kunjung datang dapat merusak kepercayaan diri trader, membuat mereka ragu apakah pasar dapat memberikan peluang menguntungkan. Konstruksi kepercayaan dalam strategi perdagangan mengikuti tren sering kali membutuhkan banyak praktik perdagangan dan pengujian statistik dalam jangka panjang, yang sulit dicapai bagi trader dengan modal kecil. Begitu kepercayaan trader mulai goyah, kesinambungan dalam eksekusi sistem tentu akan menurun, bahkan membingungkan trader. Dengan menggunakan tiga strategi pertama, keuntungan dapat dilindungi tepat waktu, dan setelah secara perlahan menumbuhkan modal, kemudian beralih ke dua strategi terakhir, baik dari segi psikologis maupun hasil, merupakan cara terbaik. Dengan segera mencoba mengatasi masalah pelacakan tren mungkin akan merusak kepercayaan diri sendiri, dan malah mengakibatkan kerugian. Oleh karena itu, meskipun pelacakan tren adalah cara paling efektif untuk melakukan transaksi, namun berdasarkan kelangkaan tren, trader dengan modal kecil perlu memulai dari perdagangan rentang untuk secara bertahap mengumpulkan modal. Artinya, trader dengan modal kecil harus menyadari jalur yang benar untuk perdagangan yang sukses, namun sebaiknya tidak mengikuti jalur yang benar ini, tetapi harus memilih jalur yang lebih baik untuk memulai perdagangan rentang dan meninggalkan pelacakan tren. Dalam hal perdagangan rentang, metode perdagangan Tina tepat sekali berguna!