Prinsip Pertama: Memang Ingin Berdagang

Ini adalah prinsip pertama yang mutlak. Jika kamu tidak "mencintai" industri ini, lebih baik segera pergi. Saya rasa ini bukan hanya pandangan Murphy, semua trader hebat sangat mencintai perdagangan, dan sangat sedikit orang yang sukses di semua bidang tidak mencintai profesi mereka. Kesuksesan bukanlah kebetulan.

Prinsip Kedua: I, WHY dan HOW

I - Saya memang ingin berdagang, WHY - Mengapa saya ingin berdagang? HOW - Bagaimana saya berniat untuk berdagang? Ini adalah tiga pertanyaan yang berbeda, dan Anda harus memikirkannya dengan jelas. Sekali lagi, mengapa Anda ingin berdagang? Jika Anda tidak bisa menjawabnya, lebih baik pergi.

Prinsip Ketiga: Anda adalah Anda

Jika dua pertanyaan di atas tidak membuat Anda pergi, selamat! Kini kita akan membahas bagaimana cara berdagang. Kembangkan cara berdagang yang sesuai dengan kepribadian Anda. Ini bukan hanya pendapat Murphy, tetapi Van K. juga menekankan bahwa strategi perdagangan harus sesuai dengan kepribadian trader. Di antara semua faktor dalam perdagangan, Anda adalah yang terpenting.

Prinsip Keempat: Kontrol Diri

Anda adalah Anda! Bahkan jika Anda memiliki sistem perdagangan sempurna yang serasi dengan kepribadian Anda, itu adalah hal yang sulit, Anda harus memiliki kontrol diri.

Prinsip Kelima: Memilih Metode

Tentukan metode yang akan Anda gunakan, apapun itu. Analisis fundamental, analisis teknis, nilai teori, teori nilai tambah, grafik, indikator, sistem mekanik, sistem cerdas, gelombang, Gann, Fibonacci, Anda harus menguasai sedikit dari semuanya. Mengetahui beberapa teknik penting karena mengajarkan prinsip dan membantu Anda mengetahui batasan penggunaannya.

Prinsip Keenam: Bakat dan Kerja Keras

Jika Anda "mencintai" perdagangan dengan motivasi yang baik dan memiliki strategi yang sesuai dengan kepribadian serta menguasai teknik analisis, selamat! Namun, sayangnya tidak semua orang bisa menjadi trader hebat; sebagian besar harus mengandalkan kerja keras untuk mendapatkan profit. Menjadi trader hebat memerlukan bakat alami. Edison mengatakan 1% bakat + 99% kerja keras = sesuatu, mari kita coba menghitung berapa banyak bakat itu.

Prinsip Ketujuh: Peperangan yang Cerdas

Sun Tzu berkata, "Pejuang yang ulung tidak memiliki nama atau pencapaian." Semakin sederhana dan alami proses perdagangan, semakin besar peluang untuk sukses. Murphy berpendapat bahwa "perdagangan yang sempurna tidak memerlukan usaha." Ini jauh di dalam makna.

Prinsip Kedelapan: Manajemen

Apa yang perlu dikelola? Modal! Dalam semua perdagangan, keuntungan adalah faktor yang tak terpisahkan. Modal adalah titik awal dan akhir dari perdagangan. Ada beberapa pengalaman yang bisa dipelajari: (1) Pastikan risiko dalam setiap perdagangan tidak melebihi 1-2% dari modal, sangat tidak dianjurkan lebih dari 5%. (2) Tentukan titik keluar sebelum melakukan transaksi. (3) Atur ambang batas untuk kerugian (10-20%). (4) Masuk dan keluar secara bertahap. (5) Strategi yang benar lebih penting daripada bakat.

Prinsip Kesembilan: Aturan dan Norma

Tanpa aturan, kita tidak bisa membentuk sesuatu. Ini adalah prinsip yang juga dipahami oleh orang asing, dan mereka lebih mengedepankan semangat hukum. Sayangnya, banyak orang di negara kita tidak menyukai hal ini, dan lebih mengedepankan kebiasaan dan perasaan dibandingkan kontrak. Penting untuk menghormati aturan.

Prinsip Kesepuluh: Semangat Kemandirian

Apakah Anda memiliki semangat kemandirian? Idealnya, Anda harus memilikinya. Benjamin Graham dengan jelas menggambarkan nilai dari semangat tersebut. Berikut beberapa hal yang layak direnungkan: (1) Bertanggung jawab atas tindakan Anda. (2) Berani bertindak. (3) Siap untuk melepaskan. (4) Hadapi kenyataan. (5) Evaluasi diri. (6) Berani sukses dan menerima kegagalan.

Prinsip Kesebelas: Kehidupan

Perdagangan bukanlah seluruh hidup Anda, hidup ini sangat berharga. Kesepuluh prinsip trader jitu sudah cukup memberikan panduan. Murphy mengingatkan bahwa "perdagangan harus realistis, hidup lebih dari sekedar perdagangan," sebagai penutup yang bermakna, seperti dalam kuno "I Ching" di mana bab terakhir adalah "Apa yang belum diselesaikan."