Metode Stop Loss di Pasar Forex

Dalam perdagangan Forex, menetapkan stop loss adalah aspek yang sangat penting. Banyak investor yang tidak memahami betul tentang stop loss di pasar Forex. Dalam pasar Forex, menetapkan stop loss sangatlah penting. Terdapat tiga elemen terpenting dalam investasi Forex: pertama adalah stop loss, kedua adalah stop loss, dan ketiga juga adalah stop loss. Namun, dalam praktiknya, investor sering mengalami kerugian besar karena pengaturan stop loss yang tidak cukup ilmiah.

1. Stop Loss Setelah Level Support atau Resistance Ditembus

Ini adalah pola operasi yang paling sering digunakan dalam praktik. Proporsi investor yang stop loss di posisi ini sangat tinggi. Namun, jika kita menganalisis grafik harga Forex baik di dalam maupun luar negeri, kita dapat melihat bahwa seringkali setelah level resistance atau support ditembus, pola pergerakan harga sering mengalami pembalikan. Beberapa posisi penting yang menjadi support atau resistance adalah: area transaksi yang padat di mana harga bertahan lama, titik harga tertinggi atau terendah dalam rentang waktu yang lama, garis tren, Fibonacci, atau sistem rata-rata bergerak. Penyebab utama kurangnya keandalan pada posisi ini adalah: (1) Dana spekulatif besar dapat memprediksi stop loss investor dan bahkan sengaja melakukan transaksi besar di harga tertentu untuk menciptakan ilusi dukungan atau resistance yang kuat, lalu dengan keuntungan modal, menembus posisi tersebut dan memanfaatkan stop loss untuk memperoleh keuntungan. (2) Posisi dukungan atau resistance yang diberikan oleh garis tren, sistem rata-rata bergerak, atau level Fibonacci memiliki subjektivitas yang cukup besar, tanpa dasar yang dapat dipercaya, sehingga tingkat akurasinya sangat rendah. Menetapkan stop loss di posisi semacam ini sama dengan menunggu untuk dipotong.

2. Stop Loss Setelah Mencapai Jumlah Kerugian Tertentu

Saat ini, di luar negeri, metode stop loss ini banyak digunakan oleh trader berpengalaman. Poin penting operasinya adalah menetapkan batas kerugian maksimum untuk posisi yang dibuka, umumnya antara 5%-20% dari modal yang digunakan, bisa juga berupa jumlah absolut dari modal yang digunakan, misalnya 100 yuan per lot. Segera setelah mencapai batas kerugian, apapun harga yang terjadi, trader harus segera keluar. Dalam menggunakan metode stop loss ini, dua hal harus diperhatikan: (1) Batas stop loss harus bervariasi tergantung pada jenis instrumen atau periode waktu operasinya. (2) Batas stop loss yang ditetapkan harus dibuktikan dengan probabilitas di pasar. Kelebihan metode stop loss ini jelas: (1) Menonjolkan prinsip manajemen modal. Pengalaman dari luar negeri menunjukkan bahwa trader yang baik tidak hanya berbicara tentang analisis pasar, tetapi lebih tentang bagaimana mengelola modal dengan baik. (2) Memiliki keuntungan probabilitas, semakin lama waktu trading, semakin jelas keuntungan tersebut. (3) Posisi stop loss jauh dari investor biasa, melindungi risiko pasar yang ditimbulkan oleh pengaturan posisi stop loss pertama.

3. Stop Loss Setelah Mencapai Batas Ketahanan Pribadi

Metode stop loss ini sering digunakan oleh pemula. Dalam pengalaman penulis, menggunakan metode stop loss ini dalam trading jangka pendek ternyata bermanfaat untuk meningkatkan tingkat pengembalian. Sebenarnya, beberapa trader berpengalaman di luar negeri sering menggunakan cara ini. Cara penggunaannya adalah: saat posisi Anda mengalami kerugian, selama Anda masih dapat bertahan, Anda dapat mempertahankan posisi Anda. Jika tidak, segera keluar dan stop loss, bahkan jika itu adalah posisi yang baru saja Anda buka. Penulis berpendapat bahwa metode ini cocok untuk trading jangka pendek harian dan juga untuk trader berpengalaman yang memiliki pemahaman yang kaya tentang pasar, sementara pemula sering kali terjebak dalam fluktuasi di level tinggi dan rendah. Dasar utama dalam menggunakan cara ini adalah: setelah Anda membuka posisi, jika Anda 'merasa' sangat tidak nyaman, ini sering kali disebabkan oleh adanya suatu kondisi dalam pasar yang tidak Anda duga sebelumnya. Meskipun Anda mungkin tidak memiliki cukup waktu untuk menganalisis informasi lebih lanjut karena trading jangka pendek, atau mungkin karena alasan lain yang belum Anda ketahui, pengalaman panjang di pasar membuat Anda 'merasakan' risiko di pasar. Saat itu, Anda harus segera keluar dan mengamati pasar.