Intuisi dan Perdagangan

Seorang trader yang baru memasuki pasar sering kali mengandalkan insting mereka untuk melakukan perdagangan, tetapi intuisi ini sering kali merupakan ilusi, bentuk rendah dari insting. Mereka tidak mungkin mendapatkan keuntungan hanya berdasarkan intuisi tersebut; seorang trader yang mengalami kegagalan panjang dapat menggunakan sistem perdagangan mekanis untuk menstandarisasi perilaku perdagangan mereka, yang merupakan langkah maju yang penting untuk menjadi trader sistematis. Ini adalah langkah penting bagi trader yang gagal untuk mendekati kesuksesan.

Perpaduan antara Ilmu dan Seni

Tidak dapat disangkal bahwa intuisi (inspirasi) ada, dan itu merupakan bentuk tingkat tinggi dari trading yang masuk dalam kategori seni. Di mata para master trading, perdagangan Forex selalu menjadi kombinasi sempurna antara teknik dan intuisi, serta merupakan hasil dari sains dan seni. Tidak ada orang yang berdagang hanya berdasarkan teknik, setiap orang berdagang berdasarkan sistem kepercayaan mereka sendiri. Setiap trader adalah sistem perdagangan independen. Hanya saja, sistem perdagangan masing-masing trader berbeda; ada yang baik, ada yang buruk. Sistem perdagangan yang baik telah terbukti secara praktis mampu menghasilkan keuntungan secara konsisten dan stabil.

Menilai Kualitas Sistem Perdagangan

Sistem yang baik adalah sistem yang lengkap, koheren, dan konsisten, sementara sistem yang buruk adalah sistem yang tidak lengkap, terputus-putus, dan kontradiktif, sehingga tidak mungkin menghasilkan keuntungan secara stabil. Seorang trader tahun lalu mendengarkan saran seorang ahli untuk menjual dolar Australia, tetapi kemudian dolar Australia terus melonjak. Ahli tersebut pun menghilang dan trader itu bingung. Karena ahli tersebut cukup terkenal, trader tersebut tetap mempertahankan posisi jual, yang berujung pada likuidasi paksa dan kerugian besar.

Kesalahan Dalam Mengikuti Saran Ahli

Bagaimanapun juga, terlepas dari kemampuan ahli itu, trader tersebut hanya menerima saran tanpa memahami sistem perdagangan yang digunakan oleh ahli tersebut. Ketika terjadi masalah di posisi yang dibuka, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan, dan di sinilah akar kegagalannya. Trader yang kompeten harus membangun sistem perdagangan yang lengkap, koheren, dan sesuai untuk diri mereka sendiri. Setiap trader memiliki sistem perdagangan yang berbeda; beberapa suka menggunakan candlestick, beberapa suka menggunakan pola, beberapa suka menggunakan teori gelombang, dan lain-lain. Misalnya, dalam menggunakan candlestick, ada yang suka dengan grafik harian, ada yang memilih grafik 60 menit, dan ada yang memilih grafik 30 menit bahkan grafik 5 menit untuk trading.

Pentingnya Konsistensi dalam Sistem Perdagangan

Misalnya, seseorang memberi tahu Anda bahwa suatu mata uang dapat dibeli, tetapi itu tidak berarti harga mata uang tersebut akan melonjak. Anda harus memahami dalam konteks sistem perdagangan apa sinyal buy tersebut berlaku—apakah dalam 5 menit? 10 menit? 30 menit? atau dalam grafik harian? Yang pertama menunjukkan level pasar yang lebih kecil, sedangkan yang terakhir menunjukkan adanya pergerakan pasar yang lebih besar, dan risiko serta potensi keuntungan berbeda untuk setiap level. Sistem perdagangan harus koheren dan konsisten; ini mencakup koherensi dan konsistensi dari sistem itu sendiri serta konsistensi dari subjek yang berdagang—trader harus berpegang pada sistem perdagangan mereka sendiri.

Pentingnya Mengikuti Sinyal Masuk dan Keluar

Jika Anda masuk pasar berdasarkan sinyal grafik harian, Anda seharusnya keluar berdasarkan sinyal yang sama; jika Anda membuka posisi berdasarkan sinyal grafik 30 menit, Anda juga harus menutup posisi berdasarkan sinyal dalam grafik 30 menit. Namun, sebagian besar trader setelah masuk pasar berdasarkan sinyal tertentu sering kali terjebak dalam emosi dan keinginan subjektif mereka, menutup posisi terlalu cepat atau terlambat, dan tidak mempertahankan sistem perdagangan mereka, sehingga hasil perdagangan mereka pun tidak memuaskan.