Pengenalan

Perdagangan valuta asing, dalam tingkat tertentu, merupakan permainan probabilitas. Tidak ada seorang trader pun yang dapat memastikan seratus persen arah pergerakan harga di masa depan. Trader melakukan analisis berdasarkan fundamental, analisis teknikal, atau berbagai metode lainnya untuk menilai pergerakan pasar di masa depan, kemudian menentukan posisi dan mengambil risiko berdasarkan tingkat keandalan yang mereka proyeksikan. Trader yang matang harus membangun satu set sistem perdagangan yang lengkap, yang mencakup pilihan instrumen perdagangan, penghasilan sinyal perdagangan, penentuan ukuran posisi, pengaturan stop loss dan trailing stop, sinyal pemantauan dan penutupan posisi, serta umpan balik dan ringkasan.

Apa itu Probabilitas Kebangkrutan

Perlu dicatat bahwa objek studi trader bukanlah satu transaksi saja, melainkan semua transaksi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Bagi trader profesional, ini merujuk pada keuntungan dan kerugian dari bertahun-tahun atau bahkan seumur hidup perdagangan. Di pasar berjangka dan valuta asing, banyak trader yang pernah mengalami kebangkrutan atau berada di ambang kebangkrutan. Ini terkait dengan probabilitas kebangkrutan.

Jadi, apa itu probabilitas kebangkrutan? Secara sederhana, probabilitas kebangkrutan dalam spekulasi berjangka merujuk pada kemungkinan kehilangan sebagian besar modal setelah melakukan banyak transaksi di bawah panduan sistem perdagangan yang cukup matang dan stabil, sehingga transaksi berikutnya tidak dapat dilakukan. Untuk menghitung secara tepat probabilitas kebangkrutan dari suatu sistem perdagangan, diperlukan pengetahuan matematika yang mendalam, yang sulit dicapai oleh trader biasa. Namun, konsep ini sangat penting, dan trader harus memahami probabilitas kebangkrutan dari sistem perdagangan mereka untuk menghindari terjadinya tragedi. Artikel ini mencoba menjelaskan masalah ini dengan bahasa sederhana dan model yang disederhanakan.

Perdagangan Dengan Ukuran Besar dan Sumber Kebangkrutan

Anggaplah seorang trader sudah memiliki sistem perdagangan. Setiap transaksi secara teori memiliki tingkat pengembalian 1.05, yaitu setiap kali modal yang diinvestasikan dapat menghasilkan 5% pengembalian. Maka, ini adalah sistem yang baik dan cukup mampu untuk memperoleh keuntungan stabil dalam jangka panjang. Namun, karena ini adalah sistem dengan tingkat pengembalian positif, apakah semakin besar setiap transaksi maka hasilnya semakin banyak?

Kita dapat mengubah pertanyaan ini menjadi sebuah permainan probabilitas: melempar koin yang memiliki dua sisi dengan probabilitas sama untuk kedua sisinya, menebak sisi mana yang muncul dapat memperoleh hadiah sebesar 1.05 kali dari modal yang dipertaruhkan. Sangat jelas bahwa ini adalah permainan probabilitas dengan tingkat pengembalian positif. Anggap modal awal sebesar 100.000, strategi apa yang harus diambil untuk bermain permainan ini? Jika strateginya adalah mempertaruhkan seluruh modal untuk satu kali permainan, peluang kebangkrutannya adalah 0.5; jika bermain dua kali, peluang kebangkrutannya adalah 0.75; jika bermain tiga kali, peluang kebangkrutannya adalah 0.875. Dengan logika serupa, tidak sulit untuk menemukan bahwa jika setiap taruhan sepenuhnya dipertaruhkan, semakin banyak permainan yang dimainkan, tidak peduli seberapa besar keuntungan yang pernah didapat, sulit untuk menghindar dari takdir kehilangan semua uang, dan akhirnya probabilitas kebangkrutan mencapai 1.

Dari situ, kita bisa mendapatkan kesimpulan kualitatif: dalam spekulasi berjangka, tidak peduli seberapa tepat prediksi Anda, selama Anda sering mempertaruhkan modal penuh atau besar, akan selalu ada transaksi yang akan membawa Anda ke kebangkrutan yang menunggu di ujung karier trading Anda. Trader yang tamak terhadap keuntungan jangka pendek dan sering melakukan perdagangan besar biasanya sulit untuk berakhir dengan baik; mereka adalah meteor di dunia berjangka, bersinar tetapi singkat. Jesse Livermore, spekulan terkenal di Amerika, pernah mengumpulkan kekayaan yang sangat besar, tetapi setelah kebangkrutan keempatnya, ia bunuh diri. Oleh karena itu, trader yang ingin melakukan spekulasi berjangka dalam jangka panjang tidak hanya harus mempertimbangkan cara mendapatkan keuntungan, tetapi juga mempertimbangkan bagaimana mendapatkan keuntungan tersebut secara stabil dalam jangka panjang, serta apakah mereka membayar biaya psikologis yang berlebihan dalam proses mendapatkan keuntungan tersebut.

Perdagangan Dengan Ukuran Kecil untuk Kesehatan Mental

Tujuan dari perdagangan bukan hanya untuk uang. Jika mempertaruhkan risiko kebangkrutan bahkan bunuh diri untuk uang, perlu dipertimbangkan apakah itu layak. Jika selalu memikul risiko keuangan yang besar, pasti akan mengalami tekanan psikologis yang besar dalam jangka panjang. Seiring waktu, hal ini akan menyebabkan berbagai jenis gangguan mental, seperti depresi atau mania. Bahkan jika pada akhirnya, seseorang berhenti bertransaksi dan pulang dengan banyak uang, tetapi hidup dalam ketidakbahagiaan, untuk apa uang itu? Apalagi, hasil dari cara trading ini umumnya berakhir pada kebangkrutan.

Masih menggunakan contoh di atas, jika setiap kali hanya mengambil 10.000 untuk dipertaruhkan, maka hanya akan bangkrut setelah 10 kali kalah berturut-turut, dengan probabilitas kebangkrutan kurang dari 0.001. Angka ini cukup kecil dan dapat memberikan ketenangan tidur. Meskipun demikian, bukan berarti tidak mungkin kalah 10 kali berturut-turut dan kehilangan 100.000. Namun, karena setiap kali menebak dengan benar dapat menghasilkan 500, sebelum kalah 10 kali berturut-turut, mungkin sudah memenangkan sejumlah 100.000. Dalam praktik nyata, sistem perdagangan yang matang hanya mengambil risiko 0.5% - 1% dari total modal pada setiap transaksi, yang dapat menurunkan probabilitas kebangkrutan hampir mendekati nol.

Contoh di atas hanyalah model yang disederhanakan, namun tidak sulit untuk menyimpulkan: pertama, harus membangun sistem perdagangan dengan tingkat pengembalian positif dan kemudian beroperasi dengan ukuran kecil. Jangan memiliki pola pikir untuk menjadi kaya secara cepat dengan berinvestasi dalam berjangka dan valuta asing, karena itu seperti sebuah perahu kecil yang terombang-ambing di lautan yang mengerikan, nasib tidak berada di tangan sendiri, dan pada akhirnya tak terhindarkan dari bencana. Hanya dengan menjaga ketenangan pikiran, mendiversifikasi risiko, dan mengontrol setiap posisi perdagangan dalam batas yang wajar, seseorang dapat melayari dengan bebas di surga yang indah.