Sikap Investor dan Praktisi Forex Saat Ini

Saat ini, sikap investor dan pelaku pengelolaan forex sangat gelisah. Investor berinvestasi untuk mendapatkan imbal hasil adalah hal yang wajar, tetapi meminta pengelola untuk menjamin modal kembali atau memberikan imbal hasil tertentu adalah masalah. Tidak ada bisnis di dunia ini yang hanya dapat menghasilkan uang tanpa risiko; setiap investasi memiliki risiko (termasuk deposito bank yang juga terancam inflasi). Mengalihkan risiko kepada perusahaan pengelola keuangan hanya akan membawa uang Anda ke dalam perangkap penipuan yang telah disiapkan oleh penipu.

Pentingnya Rasionalitas dalam Investasi

Untuk memenuhi permintaan investasi para investor, berbagai perusahaan pengelolaan keuangan atau situs web menampilkan klaim tentang berapa banyak keuntungan yang telah mereka capai dalam periode tertentu berdasarkan rekomendasi perdagangan mereka, yang menarik perhatian investor (bahkan ada yang berani mengklaim pengembalian 300% dalam waktu 3 bulan). Saya tidak meragukan adanya ahli di luar sana, tetapi investor harus melihat dengan rasional; dalam banyak produk pengelolaan keuangan atau panduan perdagangan, ada banyak kebingungan dan kesalahpahaman yang signifikan.

Menimbang Besar Investasi dan Rintangan Emosional

Pertama, berapa banyak modal yang digunakan untuk mencapai titik profit atau tingkat pengembalian tertentu? Klien bertransaksi setiap kali menggunakan titik masuk yang Anda berikan—apakah itu 100 dolar, 1.000 dolar, 10.000 dolar, atau 100.000 dolar? Jika hanya di bawah 1.000 dolar, Anda tidak perlu mempertimbangkan masalah stop loss; kerugian maksimum hanya 1.000 dolar. Tetapi jika menggunakan 100.000 dolar, kerugian 1% berarti 1.000 dolar (pasar bergerak sekitar 1% setiap hari). Jika ini dilakukan dengan akun nyata, jika ada kerugian, Anda masih bisa menahan sambil menunggu, hanya berganti mata uang; tetapi jika ini adalah perdagangan dengan margin, fluktuasi 1% dapat mengakibatkan semua dana hilang.

Realitas di Balik Angka Performa Keuangan

Selain itu, pengembalian 300% diperoleh dari berapa banyak modal? Apakah dari 100 dolar atau 1 juta dolar? Menduplikasi 100% atau 1.000% dalam waktu singkat dengan 100 dolar atau 1.000 dolar mungkin, tetapi untuk menggandakan 20% dari 100.000 dolar atau 1 juta dolar bukanlah hal yang bisa dilakukan oleh sembarang orang. Jika tidak, kenapa hingga saat ini di China belum ada yang sebanding dengan Soros?

Dampak Modal Terhadap Psikologi Trader

Anda perlu memahami bahwa ukuran modal yang digunakan memengaruhi psikologi trader dan tekanan psikologis yang dihasilkan, serta memengaruhi pertimbangan stop loss dan target profit. Ini bisa menghasilkan hasil yang benar-benar berbeda antara untung atau rugi. Misalnya, jika investor yakin bahwa suatu mata uang akan naik signifikan dan menginvestasikan 100.000 dolar, lalu berapa banyak yang akan dibeli dalam setiap transaksi, 1.000 dolar atau 90.000 dolar? Strategi perdagangan yang berbeda menentukan bagaimana menetapkan level stop loss dan target profit, serta pengambilan keputusan dalam menghadapi fluktuasi pasar.

Strategi dan Realitas dalam Perdagangan

Jika hanya memperdagangkan 1.000 dolar, Anda benar-benar tidak perlu mempertimbangkan stop loss; setelah turun 300 poin, beli lagi 1.000 dolar, dan jika turun lagi 300 poin, beli lagi. Saya percaya Anda pasti akan memiliki kesempatan untuk pulih, tetapi saya tidak merekomendasikan cara ini, karena waktu adalah biaya; meski ada kemungkinan dapat kembali, tetapi biaya waktu tidak terukur. Lebih baik mengurangi kerugian setelah 100-200 poin dan menunggu, atau menjual kembali (shorting hanya cocok untuk perdagangan margin). Melihat pasar saham China adalah buktinya; saat pasar di angka 2000, investor berebut membeli, tetapi saat ini jatuh ke 1200-an, ada institusi yang tetap menjual - bukan karena mereka tidak optimis terhadap pasar China, tetapi ada berbagai alasan mengapa mereka tidak dapat menunggu lagi.

Keputusan dalam Perdagangan Spekulatif

Jika investasi adalah 100.000 dolar dan setiap perdagangan 90.000 dolar, begitu pasar berfluktuasi 100-200 poin ke arah berlawanan, tekanan psikologis yang dialami investor dapat memunculkan keraguan terhadap analisis yang dilakukan sebelumnya. Bahkan jika setelahnya terbukti benar, hasil akhir bisa sangat berbeda dalam hal untung atau rugi.

Kesimpulan

Industri spekulatif kadang bisa menghasilkan keuntungan yang sangat tinggi, tetapi kita yang menganut prinsip adalah keuntungan yang wajar, merupakan konsep investasi yang benar menghadapi keuntungan.