Pemahaman Dasar Investasi

Melakukan investasi bukanlah perjudian, melainkan memiliki keahlian yang jelas. Oleh karena itu, penting untuk memperkaya pengetahuan di berbagai bidang dan membangun fondasi yang baik untuk menghasilkan uang.

Impian Para Investor

"Menjadi seorang investor sukses atau trader hebat, saat melakukan transaksi, pasar mengikuti ritme napas Anda, bahkan dapat mengarahkan arah pasar." Ini adalah "impian" beberapa investor. Namun, pandangan ini salah. Untuk menjadi seorang investor atau trader yang sukses, kita harus mematuhi "disiplin" yang telah kita tentukan sendiri, bukan bersikap sembarangan. Ini seperti tuntutan yang diajukan dalam militer yang membutuhkan rutinitas yang teratur. Meskipun mematuhi prinsip ini sulit dan melelahkan, karena sedikit banyak bertentangan dengan sifat manusia.

Contoh Investor Sukses

Selama bertahun-tahun dalam trading, saya melihat banyak investor sukses dan manajer dana besar, seperti Martin Schwartz, trader juara dari Amerika. Mereka semua adalah orang-orang yang sangat disiplin dalam menjalankan aturan trading dan investasi mereka.

Standar Disiplin yang Harus Dipatuhi

Sebenarnya cukup sederhana, semuanya adalah prinsip trading yang telah disebutkan sebelumnya, seperti:

• Menetapkan rencana trading yang jelas;
• Menjalankan stop-loss dan take-profit dengan ketat;
• Masuk pasar sesuai sinyal yang diterima;
• Investasi modal secara bertahap, membangun posisi secara berurutan, tidak boleh mengandalkan segalanya;
• Tidak boleh bersikap sembarangan, tidak berdasarkan perasaan;
• Jangan minum alkohol sebelum trading, jangan menghabiskan tenaga, dan rutinitas sehari-hari harus teratur;
• Menilai dan merefleksikan setiap transaksi, menjadikan diskusi dan membuat jurnal trading sebagai kebiasaan.

Perilaku Klien yang Gagal

Dari pengalaman saya dengan klien, saya telah menemui banyak klien yang gagal. Pola perilaku tipikal mereka biasanya sebagai berikut:

• Overconfidence. Transaksi kecil menghasilkan keuntungan, tetapi tidak pernah mendapatkan keuntungan besar;
• Tidak mau menggunakan stop-loss, sehingga lubang kecil menjadi besar, dan yang besar menjadi jurang;
• Tidak mendengarkan nasihat orang lain, bersikeras pada pendapat sendiri;
• Sangat yakin bahwa keberhasilan dan kegagalan trading berkaitan dengan keberuntungan, tidak pernah mengaitkannya dengan kebiasaan buruk diri sendiri;
• Sangat menjaga gengsi, tidak pernah mengakui kegagalan trading, selalu mencari alasan untuk kehilangan uang, dan menipu diri sendiri;
• Setelah kalah, menggunakan alkohol untuk melupakan masalah, tetapi justru menambah masalah;
• Kurang pengetahuan profesional, seringkali menyelesaikan segala sesuatunya sendirian.

Penyebab Kesalahan Investor

Mengapa investor sering melakukan kesalahan di atas dan kekurangan "disiplin"? Alasan utama menurut saya adalah tiga:

• Pemikiran subyektif yang terlalu kuat. Hanya memikirkan "pasti untung", tanpa memikirkan "jika terjadi kesalahan". Sering kali melakukan kesalahan seperti tidak menggunakan stop-loss atau bertaruh semuanya;
• Pikiran keberuntungan yang mengganggu. Sering kali menghibur diri sendiri, menggantikan "fakta" dengan harapan yang tidak realistis, seperti burung onta yang hanya menyembunyikan kepala di pasir tetapi tubuhnya tetap terekspos terhadap bahaya. Mengabaikan prinsip dasar "tidak takut salah, tetapi takut menunda", bagaimana mungkin tidak kehilangan uang?
• Malas. Meski tahu bahwa "stop-loss" harus diberikan lebih awal, tetapi masih tetap berpikir "lihat saja dulu", dalam jangka panjang, bagaimana bisa mendapatkan keuntungan?

Penutupan

Jika dapat mengatasi tiga poin di atas, maka kita dapat menghindari tujuh pola perilaku gagal sebelumnya, memperkuat disiplin diri, dan segera bergabung dengan kelompok pemenang.

Peringatan Penting

• Punya mentor yang baik pasti lebih baik daripada mencoba sendiri. Manfaatkan analisis arah pasar dari analis. Usahakan untuk mengikuti arah tren yang dianalisis oleh analis saat memasuki pasar.
• Selalu tetapkan level stop-loss untuk mengurangi potensi kerugian akibat kesalahan dalam trading.
• Memiliki sikap yang baik lebih penting daripada keterampilan, karena jika keterampilan baik tetapi sikap buruk, kita tidak akan dapat mempertahankan posisi.
• Tidak masuk ke posisi tanpa kondisi yang baik; jika potensi keuntungan sempit, tidak ada transaksi; secara teknis, jika potensi keuntungan lebih kecil dari potensi kerugian, jangan masuk.
• Jangan pernah melawan arus pasar. Jika tren pasar tidak jelas, lebih baik tetap observasi dari luar.