Pengantar

Saya pernah melihat di koran dan di televisi tentang banyak orang yang bunuh diri karena kehilangan uang. Saat itu, saya selalu merasa bagaimana bisa orang-orang ini begitu bodoh, sampai rela mengorbankan hidup mereka hanya karena sedikit uang. Namun sekarang, saya bisa merasakan perasaan mereka dengan dalam. Ketika Anda kehilangan sedikit uang dan itu tidak berdampak pada hidup Anda, Anda tidak akan merasakan kesedihan mereka. Namun, jika Anda kehilangan semua harta Anda bahkan harus berutang (untuk membayar rumah, sekolah anak...), Anda sangat mudah merasa takut akan masa depan dan memilih jalan yang salah. Sebelum saya mengambil keputusan untuk memotong kerugian dan menyisakan sedikit dana, pikiran tersebut pernah terlintas dalam benak saya. Saya bahkan tidak percaya bahwa saya bisa berpikir seperti itu. Beberapa hal memang perlu dialami untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam.

Tanggung Jawab dan Harapan

Tapi sahabat trader, jika Anda mengalami situasi seperti ini, Anda harus berani menghadapi kenyataan. Karena kegagalan itu tidaklah menakutkan, yang menakutkan adalah jika Anda terus terpuruk dan itu mempengaruhi orang-orang di sekitar Anda yang peduli. Selama Anda memiliki sedikit rasa tanggung jawab, Anda harus berusaha untuk bangkit. Pengalaman seperti ini akan memberi Anda manfaat seumur hidup, karena kita masih muda dan memiliki hari esok yang penuh harapan!

Kepentingan Refleksi Diri

Tetapi (izinkan saya menggunakan dua kata ini), hanya memiliki keberanian untuk bangkit tidaklah cukup. Apakah Anda pernah berpikir tentang apa yang menyebabkan hasil seperti itu? Mungkin Anda akan berkata, "Karena saya tidak melakukan cut loss", "Saya tidak tahu analisis teknikal", atau "Kali ini saya sial", dan semacamnya. Namun setelah merenung, saya percaya bahwa akar permasalahan ini adalah pada karakter saya. Kelemahan karakter saya membuat hasil yang buruk ini menjadi suatu yang tak terhindarkan.

Pengalaman di Shanghai

Ketika saya bekerja di Shanghai (saya baru pindah ke Hong Kong dua tahun lalu), seperti kebanyakan trader retail lainnya, saya selalu mengalami kegagalan berulang kali dalam trading saham, tetapi saya tidak pernah benar-benar merenungkan akar masalahnya karena saya tidak pernah merasakan sakit yang mendalam. Jadi, ketika saya mulai trading forex, saya masih membawa kebiasaan trading saham yang sama.