Kesabaran dalam Trading

Trading membutuhkan kesabaran, dan sangat penting. Ada banyak buku dan artikel tentang kesabaran, dan ringkasan saya mengenai kesabaran dalam trading adalah sebagai berikut:

Sabar Menunggu Peluang

Sabar menunggu tren dan momen yang tepat. Tunggu pasar mengeluarkan tren yang benar-benar sempurna, jangan melakukan intervensi yang bersifat prediktif; "waktu adalah segalanya". Belilah pada waktu yang tepat dan jualah pada waktu yang tepat. Trading bukanlah hal yang harus dilakukan setiap hari; mereka yang berpikir bahwa mereka harus trading setiap saat mengabaikan kondisi yang penting, yaitu trading membutuhkan alasan, dan harus objektif serta sesuai. Jika Anda bisa menghindari gejolak "pembersihan besar" maka Anda bisa membawa pulang keuntungan yang besar. Hanya ketika pasar menunjukkan karakteristik tren yang kuat, atau analisis Anda menunjukkan bahwa pasar sedang membentuk tren, maka Anda bisa masuk. Pemahaman saya adalah bahwa alasan masuk ada dua: 1. Tren yang dapat dianalisis dengan metode sendiri yang sangat bisa diandalkan (tren yang dapat dipahami). 2. Sinyal waktu masuk "pasti" yang telah diuji dan diverifikasi secara memadai. Ada yang mengatakan "bisa kosong itu adalah warisan nenek moyang", kalimat ini memiliki kebenaran tertentu, tetapi saya merasa kosong tidak memiliki posisi setinggi itu; kosong tidak terlalu sulit; jika tren tidak memiliki kepastian, maka kosong dan tidak trading.

Sabar Memegang Posisi

Sabar dalam memegang posisi, menunggu tren berakhir. Tren memiliki daya tahan. "Pikiran" saya tidak pernah menghasilkan uang besar, selalu "ketekunan saya" yang menghasilkan uang besar. Mengerti? Itu adalah ketekunan saya yang tidak tergoyahkan! Dalam pasar bullish, tindakan Anda adalah membeli dan tetap berpegang hingga Anda percaya pasar bullish akan segera berakhir. Sangat jarang ada orang yang bisa menentukan dengan benar dan tetap tidak bergerak; saya menemukan ini adalah hal yang paling sulit dipelajari. Posisi "mengikuti arah tren" dapat memberikan keuntungan yang besar, jangan sekali-kali "menyerah dengan mudah". "Tahan kerugian dan biarkan keuntungan berjalan" tujuan sabar memegang posisi adalah untuk memaksimalkan keuntungan, kunci adalah bagaimana menutup posisi. Memecahkan bagaimana menutup posisi dapat menyelesaikan masalah memegang posisi dengan sabar, setelah lebih dari satu tahun eksplorasi berulang, saya menemukan cara yang tepat. Yaitu, jangan berpikir untuk membeli dan menjual pada titik tertinggi atau terendah; gunakan periode waktu yang lebih kecil, dan keluarlah di sisi kanan. Meskipun kehilangan sebagian keuntungan, tetapi Anda dapat memegang posisi hingga tren berakhir. Ini juga dapat menyelesaikan konsistensi penutupan posisi. Jika titik dukungan dan tekanan dari periode besar efektif, aturlah sebagai tujuan keluar, dan juga dapat menjual di titik terbaik.

Mengumpulkan dengan Sabar

Sabar dalam mengumpulkan, karena bunga majemuk adalah jalan terbaik. Ada suatu cerita tentang papan catur dan gandum, Sita menciptakan catur dan membuat raja sangat senang; raja menjanjikan hadiahnya, untuk menempatkan butir-butir gandum dengan cara sejumlah ganda pada papan catur, hasilnya menunjukkan total gandum yang dibutuhkan: 18446744073709551615…… Berapa banyak gandum yang sebenarnya? Sebagai contoh, jika membangun gudang untuk menyimpan gandum ini, gudang setinggi 4 meter dan lebar 10 meter, panjang gudang akan setara dengan dua kali jarak dari Bumi ke Matahari. Dan untuk memproduksi sebanyak itu, dunia membutuhkan dua ribu tahun. Cerita ini menunjukkan bahwa meskipun dengan modal kecil, selama bisa menghasilkan keuntungan yang stabil, pada akhirnya bisa menjadi angka yang sangat besar. Oleh karena itu, dengan modal kecil tidak perlu terburu-buru; temukan metode manajemen posisi dengan penarikan yang tidak terlalu tinggi, dan cari kesempatan di mana Anda dapat sedikit melakukan penguatan, bertahan di pasar, mengumpulkan dengan sabar, suatu saat nanti gudang akan penuh dengan gandum. Trading yang nyata mengharuskan keamanan, berusaha semaksimal mungkin untuk menghindari kesalahan besar, sabar, semua itu dibangun melalui akumulasi kekayaan bertahun-tahun.

Mempelajari dengan Sabar

Mempelajari dengan sabar, akumulasi yang dalam baru dapat meledak dengan baik. Saya percaya ada beberapa poin penting dalam belajar: 1. Tren periode tunggal. 2. Perubahan periode waktu. 3. Stop loss dan manajemen posisi. 4. Sistem pengetahuan yang saling terkait, yaitu filosofi trading. 5. Menyederhanakan menjadi aturan yang dapat dijalankan. Poin 1 dan 2 adalah metode analisis, beli, jual, dll., semuanya berdasarkan aturan yang disimpulkan dari metode analisis. Poin 3 adalah dua aspek yang mempengaruhi besarnya kerugian; selama stop loss dan manajemen posisi itu masuk akal, kerugian adalah terkontrol, kerugian tidak ada yang perlu ditakutkan. Poin 4 adalah logika trading, kosong, rencana, membuka posisi, stop loss, posisi, menambah posisi, memegang posisi, menutup posisi, dll., semuanya memiliki satu set logika di baliknya. Proses trading juga memiliki hubungan yang erat. Tanpa satu set logika ini, trading adalah acak dan tidak teratur. Setelah membangun aturan, maka dapat mengurangi penilaian subjektif dan cukup mengikuti aturan dalam trading, tidak melakukan yang tidak sesuai dengan aturan; aturan lengkap adalah sistem trading. Belajar tentang hal ini sangat sulit, banyak poin pengetahuan dalam trading seperti papan kayu dari ember, jika kurang satu potong saja, tidak akan bisa menghasilkan keuntungan dengan stabil; setiap kali belajar satu poin pengetahuan, tetap gagal. Kegagalan yang berulang mengakibatkan hilangnya kepercayaan pada trading. Selain itu, sekarang kita berada di era ledakan pengetahuan, ada manfaat dan juga kekurangan, kekurangan dari terlalu banyak pengetahuan yang berantakan, menyebabkan terlalu banyak pengetahuan yang tidak dapat dimengerti dimasukkan ke dalam pikiran lebih awal, menghasilkan terlalu banyak misinterpretasi. Tanpa bimbingan yang tepat dari guru yang berpengalaman, memilih buku dan artikel yang baik, pada dasarnya akan tersesat di lautan pengetahuan. Hingga pada saat memiliki kerangka pengetahuan, baru bisa mengetahui mana yang berguna dan mana yang tidak berguna. Jika tidak? Maka berapa banyak orang yang dapat membangun kerangka pengetahuan trading? Menulis hingga di sini membuat hati sangat pahit, betapa menyedihkannya kesadaran ini. Selain itu, banyak buku dan artikel yang baik perlu dibaca ulang setelah beberapa waktu agar bisa dipahami perlahan, seperti kata pepatah "mengulang untuk mengetahui yang baru".

Penulis: Pencuri Gurun