Pembukaan

Pasar forex memiliki banyak jenis ide perdagangan, di mana beberapa dari ide perdagangan tersebut tampak logis, namun setelah analisis mendalam, dapat ditemukan bahwa mereka memiliki potensi untuk menyesatkan. Berikut ini adalah analisis singkat tentang tiga metode perdagangan yang populer dan dihargai oleh investor saat ini.

Stop Loss yang Sering

Stop loss adalah salah satu alat teknis yang penting dalam perdagangan forex, berfungsi sebagai langkah perlindungan bagi investor yang melakukan kesalahan selama perdagangan. Saat ini, terdapat jenis investor yang bangga bisa melakukan stop loss, yang paling umum di kalangan trader jangka pendek. Mereka mengikuti prinsip "stop loss ketat dalam perdagangan jangka pendek", sering kali masuk dan keluar dari pasar dengan cepat. Dari luar, hal ini tampak mengendalikan risiko perdagangan, tetapi dalam jangka panjang, mereka mengalami kerugian besar. Apa alasannya? Itu semua karena terlalu seringnya menghentikan kerugian.

Stop loss sebagai langkah perlindungan yang penting dalam perdagangan adalah hal yang diperlukan dan mutlak, tetapi terlalu sering menghentikan kerugian mencerminkan masalah besar dalam kemampuan analisis pasar dan sikap investor. Sebagai investor yang matang, terlepas dari jenis perdagangan apa pun, sebelum memasuki perdagangan, mereka seharusnya melakukan penelitian pasar yang cukup, dan tidak sering-sering masuk pasar. Setelah memasuki pasar, karena pemahaman dan kepercayaan terhadap arah besar pasar, mereka juga tidak akan tergoda untuk sering menghentikan kerugian hanya karena fluktuasi kecil di pasar.

Investor yang benar-benar handal seharusnya fokus pada analisis arah besar pasar dan strategi perdagangan, bukan bagaimana cara melakukan stop loss, dan mereka tidak seharusnya sering melakukan stop loss. Seorang investor yang tidak bisa melakukan stop loss mungkin tidak akan menjadi pemenang di pasar, tetapi seorang investor yang sering melakukan stop loss pasti akan menjadi pecundang di pasar!

Perdagangan Jangka Pendek dengan Leverage Tinggi

Perdagangan jangka pendek adalah model perdagangan yang paling disukai oleh sebagian besar investor, karena trader hanya mengejar keuntungan dari fluktuasi jangka pendek tanpa risiko posisi semalaman, dan dalam arti tertentu, risikonya juga lebih kecil. Namun, lebih dari 95% investor di pasar yang melakukan perdagangan jangka pendek dalam jangka panjang mengalami kerugian, dan salah satu faktor penting adalah perdagangan dengan posisi besar.

Ide perdagangan jangka pendek dengan leverage tinggi telah diterima oleh banyak investor jangka pendek, mereka percaya hanya dengan cara ini dapat meraih keuntungan yang lebih besar dalam perdagangan jangka pendek. Namun, hasil praktis menunjukkan bahwa ide ini adalah salah. Dasar dari perdagangan jangka pendek dan menengah adalah mengikuti tren, keduanya hanya berbeda dalam konsep waktu, tetapi tidak ada perbedaan mendasar. Perdagangan jangka pendek dalam ruang waktu tertentu juga bisa menjadi perdagangan menengah, dan perdagangan menengah dalam ruang waktu tertentu juga bisa menjadi jangka pendek. Dalam perdagangan menengah, pengendalian posisi adalah langkah teknis yang sangat penting, tetapi perdagangan jangka pendek juga demikian.

Perdagangan jangka pendek dengan posisi besar kadang-kadang memang dapat memberikan keuntungan besar secara temporer bagi investor, namun setelah perdagangan jangka panjang, kerugian yang dialami justru karena melanggar prinsip dasar manajemen modal dan pengendalian risiko. Mereka yang terbiasa dengan perdagangan posisi besar sering kali memiliki sifat perjudian yang kuat. Perdagangan dengan posisi besar sering membuat investor ketakutan terhadap fluktuasi kecil di pasar, yang kemudian membuat mereka sering menghentikan kerugian, terutama setelah beberapa kali mengalami kerugian berturut-turut, hal ini dapat mengakibatkan penurunan besar dalam modal mereka, sehingga merusak sikap perdagangan normal, memicu emosi tergesa-gesa, dan berorientasi pada hasil cepat, dan akhirnya terjebak dalam siklus kerugian yang terus-menerus.

Oleh karena itu, kebiasaan perdagangan dengan posisi besar harus dihindari, bahkan dalam perdagangan jangka pendek, harus dilakukan di bawah kendali posisi yang wajar, sehingga menjadi investor yang benar-benar rasional.

Membeli di Titik Rendah Saat Pasar Naik dan Menjual di Titik Tinggi Saat Pasar Turun

"Membeli di titik rendah saat pasar naik dan menjual di titik tinggi saat pasar turun" adalah suatu ide perdagangan yang cukup dihargai oleh banyak investor saat ini, baik trader jangka pendek maupun jangka menengah, banyak yang menggunakan ini sebagai mode operasional mereka. Namun, penulis berpikir bahwa ini juga merupakan ide yang salah. Apa inti dari perdagangan pasar? Ini adalah mengikuti tren. Jadi, bagaimana investor dapat menilai titik rendah di pasar yang naik dan titik tinggi di pasar yang turun?

Beberapa investor menggunakan "aturan rasio retracement persen", ada yang menggunakan "rasio Fibonacci", dan ada pula yang menggunakan posisi support atau resistance teknis yang penting. Sebenarnya, semua pendekatan ini terjebak dalam kesalahan "memperkirakan tinggi dan rendah secara subjektif", yang tidak jauh berbeda dari pembicaraan umum tentang menggapai puncak dan membeli di dasar. Rebound dalam pasar yang menurun dalam periode waktu tertentu sebenarnya adalah tren pasar yang naik, dan retracement dalam pasar yang naik dalam periode waktu tertentu adalah trend menurun. Tindakan membeli di titik rendah saat pasar naik dan menjual di titik tinggi saat pasar turun dalam satu periode waktu sebenarnya adalah tindakan melawan arus, melanggar inti prinsip perdagangan mengikuti tren. Kesalahan pemahaman ini menyebabkan banyak orang mengalami kegagalan.

Berada di jalur mengikuti tren adalah dasar dari segala tindakan perdagangan kita, baik dalam jangka pendek maupun menengah, setiap perdagangan yang melanggar tren pasar dengan perdagangan berlawanan akan mendapatkan hukuman dari pasar. Semua tindakan perdagangan kita seharusnya berfokus pada inti "mengikuti tren", ide "membeli di titik rendah saat pasar naik dan menjual di titik tinggi saat pasar turun" memiliki potensi untuk menyesatkan, harus menjadi perhatian yang cukup bagi investor dan segera dikoreksi.

Penulis berpikir bahwa untuk setiap jenis ide dan mode perdagangan, kita harus memahami dengan cara berpikir dialektis, mengambil esensi dan menghilangkan yang tidak berguna, benar-benar memahami inti dari setiap ide perdagangan, sehingga dalam perdagangan praktis, tidak terjebak atau bingung oleh mereka.