Belajar Melepaskan

Pernah seorang investor bertanya kepada saya, bagaimana cara menjaga mental yang baik saat trading forex dan bagaimana cara beroperasi dengan tenang? Saya merangkum beberapa hal berikut untuk referensi semua orang!

1. Melepaskan Harapan Kaya Mendadak

Bagi seorang pemula, ini adalah nasihat. Dalam keadaan apa pun, jangan melakukan operasi dengan semua dana Anda. Mungkin Anda bisa melakukan sembilan kali dengan benar, menghasilkan sembilan keuntungan kecil, tetapi satu kesalahan bisa membuat Anda jatuh dan tidak bisa bangkit lagi.

2. Melepaskan Posisi yang Merugikan

Orang yang tidak bisa memotong kerugian tidak akan bisa bertahan lama di pasar forex. Tanpa memotong kerugian, Anda tidak akan bisa mendapatkan keuntungan. Segera pangkas posisi yang merugikan yang ada di tangan Anda, jangan mencoba metode rata-rata harga, itu justru akan memperbesar kerugian Anda. Setelah melepaskan, Anda akan memiliki mental yang lebih baik untuk mengamati pasar ini.

3. Melepaskan Keserakahan

Dalam situasi apa pun, mengambil keuntungan adalah hal yang benar. Mungkin Anda merasa setelah menutup posisi, Anda telah kehilangan peluang untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan. Namun, mendapatkan sedikit lebih baik daripada kehilangan lebih banyak. Banyak kali, saya dan teman-teman saya di sektor berjangka justru kehilangan uang kecil karena ingin mendapatkan sedikit lebih banyak.

4. Memahami Risiko Pasar Forex

Pasar forex adalah pasar spekulatif yang menggunakan margin sebagai leverage, dengan perdagangan dua arah serta perdagangan T+0, yang berarti ada potensi keuntungan tinggi disertai dengan risiko tinggi. Awalnya, tujuan mendirikan pasar forex adalah untuk kebutuhan hedging pedagang barang, namun, di pasar ini, 90% partisipan adalah trader spekulan. Oleh karena itu, mereka dapat dengan cepat kaya, tetapi juga bisa bangkrut dalam sekejap. Ini disebabkan karena adanya berbagai kelainan investasi yang tidak rasional di kalangan investor. Kita dapat merangkum 10 kebiasaan buruk yang umum di kalangan investor forex:

5. Trading dengan Semua Dana

Dalam trading forex, ada pepatah: "Yang trading dengan semua dana pasti mati!" Meskipun trading semua dana bisa membuat Anda cepat kaya, tetapi lebih mungkin membuat Anda bangkrut dengan cepat. Tidak ada yang mutlak, bahkan dana juga tidak dapat sepenuhnya mengontrol kejadian mendadak serta pengaruh kebijakan atau berita. Akumulasi kekayaan sebanding dengan waktu, ini adalah kesepakatan di antara para ahli forex domestik dan internasional. Mengandalkan modal kecil untuk mendapatkan keuntungan besar, fluktuasi besar pada kurva modal adalah hal yang tidak normal. Sukses hanya bisa dicapai dengan bertahap dan konsisten.

6. Trading Melawan Arus

Banyak investor baru suka membuka posisi melawan arus saat harga terhenti. Meskipun kadang-kadang beruntung bisa meraih keuntungan, ini adalah tindakan yang sangat berbahaya. Begitu menghadapi pasar satu arah yang berlanjut, mereka akan dipaksa untuk menutup posisi hingga bangkrut.

7. Sindrom Holding

Ini adalah kebiasaan umum di kalangan investor. "Gejala"-nya adalah: ketika tidak memiliki posisi, merasa tidak nyaman dan harus membuka posisi; ketika memiliki posisi dan pasar bergerak ke arah yang berlawanan, panik dan tidak tahu harus berbuat apa; merasa selalu ada peluang dan ingin terus trading, berujung pada kerugian yang semakin besar. Ini terjadi karena tidak memiliki metode analisis teknis yang baik dan tidak yakin. Sadarilah bahwa istirahat juga merupakan salah satu bentuk strategi trading.

8. Mengetes Titik Tinggi dan Rendah

Beberapa investor selalu mencoba untuk menentukan puncak dan dasar pasar secara subjektif, dan akhirnya terjebak di tengah, tidak bisa bergerak, yang mengakibatkan kerugian besar. Solusinya: bergantung pada grafik, ikuti arus; jangan sekali-kali mencoba menentukan puncak dan dasar, tetapi tetap menjadi pengikut tren pasar.

9. Tidak Mau Mengakui Kesalahan

Banyak investor keras kepala dan tidak mau mengakui kesalahan. Mereka tidak menyelesaikan kesalahan posisi di waktu pertama, jadi kesalahan itu terus berlanjut, dan konsekuensinya bisa dibayangkan. "Saya tidak percaya ini tidak naik. Saya tidak percaya ini tidak turun..." Sikap seperti ini sangat berbahaya.

10. Menginginkan Rebound Melawan Arus

Apakah Anda bisa mengambil rebound? Jika metodenya benar, tentu saja bisa. Sebaliknya, ini sama dengan menjilat pisau tajam. Jika sebuah pisau jatuh dari langit, kapan Anda harus mengambilnya? Tentu saja, tunggulah sampai pisau itu jatuh ke tanah dan berhenti bergerak, jika tidak, Anda pasti akan terluka. Pasar berjangka juga sama.

11. Trading Sepanjang Waktu dengan Terlalu Sering

Banyak investor ingin menjadi serba bisa: setelah posisi beli, kemudian menjual, setelah menjual, kemudian membeli lagi. Meskipun mereka memiliki tuntutan tinggi pada diri sendiri, namun ini bertentangan dengan pentingnya mengikuti arus di pasar forex.

12. Ragu Saat Membuka Posisi

Ketika ingin membeli, takut akan kena tipuan, takut akan breakout palsu, dan ketika ingin menjual, takut akan kena tipuan, sehingga kehilangan peluang yang ada di depan mata.

13. Kelemahan Jangka Pendek dan Menengah

Beberapa orang salah memahami bahwa jangka pendek dan menengah hanya berdasarkan lama waktu memegang posisi. Sebenarnya, jangka menengah adalah mengenai tren yang muncul setelah pergerakan di siklus besar, sebelum kekuatan itu dihancurkan, dengan mempertahankan arah yang teratur.

14. Mental Mengawasi Posisi Utama

Banyak investor pasti memiliki pengalaman seperti ini: Anda membuka posisi beli, lalu harga turun; Anda membuka posisi jual, lalu harga naik; setiap kali Anda menutup posisi beli, harganya masih naik, dan setiap kali Anda menutup posisi jual, harganya turun. Terkadang keberuntungan dalam trading penting, dan para pelaku utama tidak membutuhkan posisi Anda.

15. Kesimpulan

Segera tutup komputer, istirahat sejenak, dan setelah tenang, lakukan trading kembali.