Penerapan ROC

Menurut karakteristik ROC, kita dapat menerapkan ROC dengan benar sesuai dengan aturan berikut. Untuk meningkatkan penerapan ROC, kita juga memperkenalkan indikator teknikal lainnya, yaitu ROCAVG (rata-rata bergerak ROC).

Dari Sudut Pandang Nilai ROC

ROC yang turun dari atas hingga menembus 0 adalah sinyal jual. Sebaliknya, ROC yang naik dari bawah menembus 0 adalah sinyal beli. Ini ditentukan oleh karakteristik ROC yang menggambarkan kecepatan pergerakan harga saham.

Dari Relasi ROC dengan ROCAVG

ROCAVG adalah rata-rata bergerak dari ROC, dan hubungan antara kedua indikator ini mirip dengan hubungan antara harga saham dan MA. Oleh karena itu, ketika ROC menembus ROCAVG dan ROC bernilai positif, itu adalah sinyal beli. Sebaliknya, ketika ROC menembus ROCAVG dan ROC bernilai negatif, itu adalah sinyal jual.

Dari Divergensi ROC dengan Harga Saham

ROC memiliki karakteristik memimpin harga saham, sehingga terdapat aturan berikut. Jika kurva ROC menunjukkan dua puncak yang berturutan menurun, sedangkan pada saat yang sama, harga saham mencapai puncak baru, itu adalah divergensi dan merupakan sinyal jual. Sebaliknya, jika ROC membentuk dua lembah yang berturutan meningkat, sementara harga saham mencapai lembah baru, itu adalah sinyal beli.

ROC (Price Rate of Change)

ROC adalah perbandingan harga hari ini dengan harga N hari yang lalu, dinyatakan dalam bentuk rasio. Indikator ini diperkenalkan oleh Gerald Apple dan Fred Hitschler dalam buku "Stock Market Tra Systems", dengan periode 12 hari dan 25 hari yang dapat mencapai efek yang cukup baik.

Prinsip Pembelian dan Penjualan

• ROC memiliki prinsip jenuh beli dan jenuh jual.
• Berdasarkan rasio harga, jenuh beli dan jenuh jual dari saham individual sedikit berbeda, namun umumnya berkisar antara -6.5 hingga +6.5.
• Ketika ROC mencapai level jenuh jual, lakukan pembelian; ketika mencapai level jenuh beli, lakukan penjualan.
• ROC juga dapat menghasilkan divergensi terhadap harga saham.