Pengenalan KDJ

KDJ adalah salah satu indikator analisis teknik yang paling umum digunakan. Ini menggabungkan keuntungan dari momentum, kekuatan relatif, dan rata-rata harga. Dalam proses perhitungan, indikator ini terutama mempelajari hubungan antara harga tertinggi, terendah, dan harga penutupan, yang mencerminkan kekuatan relatif dari pergerakan harga dan keadaan jenuh beli atau jual.

Rumusan Perhitungan KDJ

rsv=(Harga Penutupan – Harga Terendah selama n hari)/(Harga Tertinggi selama n hari – Harga Terendah selama n hari) × 100

K=rsv nilai rata-rata bergerak selama m hari

D=nilai rata-rata bergerak K selama m1 hari

J=3K-2D

rsv: Nilai acak yang belum matang

Aturan Umum

1. D% > 80, pasar dalam keadaan jenuh beli; D% < 20, pasar dalam keadaan jenuh jual.

2. J% > 100, pasar dalam keadaan jenuh beli; J% < 10, pasar dalam keadaan jenuh jual.

3. Persilangan emas KD: K% melintasi D%, sinyal beli.

4. Persilangan mati KD: K% jatuh di bawah D%, sinyal jual.

Metode Dasar Penerapan KDJ

1. Ketika nilai K (rata-rata jangka pendek) lebih besar dari nilai D (rata-rata jangka panjang), ini menunjukkan bahwa pasar saat ini berada dalam keadaan kuat, sehingga ketika garis K menerobos garis D ke atas, itu adalah sinyal beli.

2. Ketika nilai D lebih besar dari nilai K, ini menunjukkan bahwa tren saat ini sedang turun, sehingga ketika garis K jatuh di bawah garis D, itu adalah kesempatan untuk menjual.

3. Ketika nilai D turun ke 10-15, ini adalah waktu terbaik untuk membeli, jika meningkat hingga 85-90, itu adalah sinyal untuk menjual.

4. Persilangan kedua garis K dan D pada level tinggi menunjukkan bahwa harga akan jatuh drastis, sementara persilangan kedua garis di level rendah menunjukkan bahwa harga akan naik drastis.

5. Mirip dengan indikator RSI, ketika harga dan indikator menunjukkan divergensi, ini menunjukkan bahwa pasar akan segera mengalami pembalikan.

Makna Referensi Garis J

Garis J tidak memiliki makna referensi yang signifikan, tetapi dapat berfungsi sebagai peringatan tentang pembalikan pasar. Perlu dicatat bahwa dalam kondisi konsolidasi yang sempit, tidak tepat untuk menggunakan indikator KDJ. Setelah tren satu arah yang panjang, juga tidak disarankan untuk melihat KDJ, karena pada saat itu, indikator telah menjadi tumpul. Selain itu, KDJ tidak cocok sebagai alat referensi untuk penelitian tren jangka panjang.

Kelebihan dan Kekurangan Indikator Acak

Indikator KDJ memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan RSI dan memiliki sinyal beli dan jual yang jelas, tetapi saat garis K dan D saling berpotongan, perlu dicatat kemungkinan munculnya "sinyal palsu", karena indikator ini terlalu sensitif.

Deskripsi Parameter

Nilai default hari rsv: 9, Nilai default K: 3, Nilai default D: 3.