Pengaruh Faktor Politik Terhadap Nilai Tukar

Pengaruh faktor politik terhadap nilai tukar sangat jelas, dengan banyak faktor yang mempengaruhi, seperti perubahan rezim, kudeta atau perang, skandal pejabat pemerintah atau pengunduran diri, dan sebagainya. Sejak Presiden ke-45 Donald Trump menjabat, berbagai faktor politik telah berdampak langsung dan sering terhadap nilai tukar dolar.

Perubahan Rezim dan Resiko Nilai Tukar

Secara umum, ketika suatu negara mengalami perubahan rezim, pemerintah baru mungkin akan mengganti mata uang yang digunakan untuk transaksi lokal, yang dapat menyebabkan mata uang tersebut terdevaluasi signifikan bahkan menjadi tidak berharga. Ketika terjadi kudeta atau perang, ketidakstabilan situasi tersebut juga dapat menyebabkan mata uang negara tersebut mengalami penurunan. Skandal pejabat pemerintah atau pengunduran diri juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi nilai tukar mata uang suatu negara, seperti skandal "Russia Gate" di AS.

Dolar Sebagai "Tempat Aman" di Tengah Keresahan Politik

Dari sudut pandang keamanan modal, AS adalah kekuatan militer dan ekonomi terbesar di dunia saat ini, maka setelah terjadinya gejolak politik, dolar biasanya berfungsi sebagai "tempat aman" dan menguat secara langsung. Peristiwa politik seringkali bersifat mendadak dan tidak terduga, yang dapat menyebabkan harga spot di pasar forex berfluktuasi secara dramatis. Berikut ini penjelasan melalui contoh konkret.

Contoh Peristiwa Politikal yang Mempengaruhi Nilai Tukar

Mulai paruh kedua tahun 1991, dolar mengalami kelemahan terhadap hampir semua mata uang asing utama, tetapi "Peristiwa 8.19" di Uni Soviet mengubah total arah pergerakan tersebut. Setelah kegagalan peristiwa tersebut, pergerakan kembali ke kondisi awal, yaitu dolar terus melemah hingga Januari 1992.

Dampak Peristiwa 8.19 terhadap Pasar Forex

Sebelum terjadinya "Peristiwa 8.19", pasar forex sudah mendengar berita tentang ketidakstabilan politik di Uni Soviet, dan dolar mengalami kenaikan kecil selama 7 hari berturut-turut. Namun, ketika kejadian pada 19 Agustus tersebut terjadi, panik untuk membeli dolar muncul secara tiba-tiba. Misalnya, nilai tukar poundsterling terhadap dolar dalam hitungan menit jatuh dari 1 poundsterling menjadi 1,6633 dolar menjadi 1,6130 dolar, dengan penurunan mencapai 3,1%. Namun pada 21 Agustus, "Peristiwa 8.19" dinyatakan gagal, dan investor segera menjual dolar, sehingga nilai tukar poundsterling terhadap dolar naik dari 1,6363 dolar menjadi 1,6915 dolar, melonjak 3,4%, setelah itu, poundsterling bersama dengan mata uang lainnya mulai menguat terhadap dolar.

Pola Pergerakan Harga Forex

Dari contoh di atas, dapat dilihat bahwa perubahan harga forex memiliki pola inheren yang jelas, dengan peristiwa mendadak yang memicu fluktuasi jangka pendek pada pergerakan forex, tetapi setelah peristiwa tersebut, forex akan bergerak sesuai dengan arah harga keseimbangan jangka panjangnya.