Pendahuluan

Dalam investasi logam mulia, selain menggunakan candlestick yang menunjukkan pergerakan naik dan turun, investor juga dapat menggunakan panjang sumbu atas dan sumbu bawah sebagai dasar untuk menilai pergerakan harga logam mulia. Lalu, apa arti dari sumbu atas dan sumbu bawah?

1. Arti Sumbu Atas dan Sumbu Bawah

Sama halnya dengan saham, dalam analisis harga logam mulia, sumbu atas yang panjang menunjukkan adanya resistensi yang kuat, sedangkan sumbu bawah yang panjang menunjukkan adanya dukungan yang kuat.

2. Penerapan Praktis Sumbu Atas dan Sumbu Bawah

1. Ketika grafik K Line menunjukkan candlestick bullish, arti dan penggunaan sumbu bawah dan sumbu atas adalah sebagai berikut:

(1) Sumbu bawah bullish: Menunjukkan bahwa pada grafik K Line terdapat candlestick bullish dengan sumbu bawah yang signifikan, yang menandakan bahwa serangan oleh pihak bullish cukup stabil dan kuat, dengan harga logam mulia mengalami penurunan terlebih dahulu sebelum naik, menunjukkan potensi harga untuk meningkat lebih lanjut.

(2) Sumbu atas bearish: Menunjukkan bahwa pada grafik K Line terdapat candlestick bullish dengan sumbu atas yang signifikan, yang memiliki dua kemungkinan. Pertama, menunjukkan bahwa selama serangan, ada tekanan jual yang berat di atas, pola ini sering terlihat dalam kondisi sideways, yang menunjukkan adanya banyak faktor ketidakpastian, dengan tren kenaikan yang tidak kuat. Kedua, menunjukkan bahwa serangan oleh pihak bullish terhalang dan jatuh kembali, dengan penjualan di atas yang cukup berat, jadi apakah harga akan terus naik masih belum jelas. Biasanya, dalam situasi seperti ini, disarankan bagi investor untuk lebih berhati-hati dan bersikap observatif.

(3) Sumbu atas dan sumbu bawah seimbang: Menunjukkan bahwa pihak bullish telah menguasai, dan muncul kecenderungan untuk lebih lanjut menyerang ke atas, dengan harga naik secara stabil seiring dengan volume perdagangan, menandakan bahwa pasar logam mulia bersifat bullish.

2. Ketika grafik K Line menunjukkan candlestick bearish, arti dan penggunaan sumbu atas dan sumbu bawah adalah: baik sumbu atas maupun sumbu bawah menunjukkan bahwa banyak pihak bearish, dengan penurunan harga logam mulia yang cukup tajam, yang menunjukkan kemungkinan adanya rebound pada harga logam mulia.

3. Bintang Doji

Menunjukkan bahwa dalam grafik K Line, sumbu atas dan sumbu bawah seimbang, dan tidak ada candlestick bullish maupun bearish yang muncul. Jenis pola ini dikenal sebagai bintang doji, yang terlepas dari apakah muncul di area harga tinggi atau rendah, dapat dilihat sebagai sinyal peralihan, yang menandakan bahwa arah pasar logam mulia mungkin akan berubah.

Sumbu atas dan sumbu bawah memiliki arti masing-masing dan dalam penggunaan di grafik K Line juga tidak bisa hanya mengandalkan panjang sumbu untuk menilai arah pasar selanjutnya, tetapi juga perlu dianalisis dari berbagai sudut dengan menggunakan rata-rata bergerak dan indikator lainnya untuk menentukan strategi perdagangan.