1. Jenis Valuta Asing Berdasarkan Konvertibilitas

Valuta asing dibedakan menjadi ① Valuta Asing Bebas. Ini merujuk pada valuta yang dapat ditukarkan dengan mata uang negara lain atau digunakan untuk pembayaran ke negara ketiga tanpa persetujuan dari otoritas pengelola valuta asing. Dengan kata lain, semua valuta atau sarana pembayaran asing yang dapat ditukarkan, bergerak bebas, dan ditransfer secara bebas di bidang ekonomi internasional disebut sebagai valuta asing bebas. Contohnya termasuk dolar AS, poundsterling, yen, euro, franc Swiss, dan semacamnya, serta cek, wesel, saham, dan obligasi yang dinyatakan dalam mata uang tersebut adalah valuta asing bebas. Karena banyak negara yang secara efektif sudah menghapus atau melonggarkan pengaturan valuta asing, saat ini ada lebih dari 50 mata uang yang dapat ditukarkan secara bebas di dunia, yang memungkinkan pemegangnya untuk menukarkan mata uang tersebut dengan mata uang negara lain atau melakukan pembayaran kepada pihak ketiga, sehingga menjadi sarana pembayaran yang dapat diterima secara internasional.

② Valuta Asing Pembukuan. Ini juga dikenal sebagai valuta asing kesepakatan atau valuta asing bilateral, adalah valuta yang digunakan dalam proyek kesepakatan pembayaran yang ditandatangani antara dua pemerintah, tidak dapat ditukarkan menjadi mata uang negara lain tanpa persetujuan dari negara penerbit mata uang tersebut, dan juga tidak dapat digunakan untuk melakukan pembayaran kepada negara ketiga. Valuta asing pembukuan hanya dapat digunakan berdasarkan kesepakatan antara kedua negara, di mana kesepakatan tersebut menetapkan mata uang yang digunakan untuk penilaian dan penyelesaian dapat berupa mata uang negara A, mata uang negara B, atau mata uang negara ketiga; saldonya dicatat di rekening khusus yang dibuka oleh bank kedua belah pihak, dan pada akhir tahun, surplus atau defisit yang terjadi diselesaikan melalui negosiasi ramah, baik dipindahkan ke tahun berikutnya, atau diselesaikan dengan valuta asing bebas atau barang. Karakteristik dari valuta asing pembukuan adalah; ia hanya dapat dicatat dalam rekening bank kedua belah pihak, digunakan untuk pembayaran antara kedua negara, tidak dapat ditukarkan menjadi mata uang negara lain, dan tidak dapat digunakan oleh pihak ketiga. Beberapa negara bersahabat dengan negara-negara dunia ketiga sering menggunakan metode valuta asing pembukuan untuk perdagangan ekspor-impor demi menghemat valuta asing bebas dari kedua belah pihak. Contohnya, dalam sejarah, perdagangan ekspor-impor antara negara-negara Eropa Timur yang sebelumnya tergabung dalam organisasi Pakta Warsawa, pernah menggunakan metode sebagian atau seluruhnya dengan valuta asing pembukuan untuk penyelesaian.[(2)]

2. Jenis Valuta Asing Berdasarkan Sumber dan Penggunaan

Valuta asing dibedakan menjadi ① Valuta Asing Perdagangan. Ini merujuk pada valuta yang diterima dan dibayarkan dalam perdagangan ekspor-impor, termasuk barang dan biaya terkait lainnya, seperti biaya pengiriman, biaya asuransi, biaya promosi, biaya pemasaran, dan lain-lain. Karena konten utama interaksi ekonomi internasional adalah perdagangan internasional, valuta asing perdagangan adalah sumber utama dan penggunaan valuta asing suatu negara.

② Valuta Asing Non-perdagangan. Ini merujuk pada valuta yang diterima dan dibayarkan dari berbagai aspek lainnya di luar perdagangan ekspor-impor dan arus keluar/masuk modal, termasuk valuta asing untuk layanan, remitansi dari luar negeri, sumbangan, dan bantuan. Secara umum, valuta asing non-perdagangan adalah sumber dan penggunaan utama kedua dari valuta asing suatu negara; ada beberapa negara pengecualian, seperti Swiss, di mana valuta asing non-perdagangan adalah sumber dan penggunaan utama dari valuta asingnya.

3. Jenis Valuta Asing Berdasarkan Jangka Waktu Penyelesaian

Valuta asing dibedakan menjadi ① Valuta Asing Spot, juga dikenal sebagai valuta tunai. Ini merujuk pada valuta yang diselesaikan pada hari transaksi atau dalam dua hari kerja setelah penjualan. Yang dimaksud dengan penyelesaian adalah tindakan pertukaran kepemilikan mata uang lokal dengan kepemilikan valuta asing antara pemilik mata uang lokal dan pemilik valuta asing, yaitu pembayaran yang dilakukan dalam transaksi valuta asing.

② Valuta Asing Forward, atau disebut juga sebagai valuta berjangka. Ini merujuk pada situasi di mana para pihak tidak perlu melakukan penyelesaian segera, tetapi hanya menandatangani kontrak jual beli, dengan rencana penyelesaian pada waktu tertentu di masa depan (setelah dua hari kerja). Valuta berjangka biasanya disebabkan oleh kondisi pembayaran yang tertunda dalam penyelesaian perdagangan internasional; tujuan dari transaksi valuta berjangka adalah untuk menghindari atau mengurangi kerugian risiko yang disebabkan oleh perubahan nilai tukar. Jangka waktu penyelesaian valuta berjangka bervariasi dari 1 bulan sampai 1 tahun, biasanya antara 3 hingga 6 bulan.