Pengaturan Stop Loss

Trader cerdas selalu mengatur stop loss untuk setiap transaksi, dan saat keuntungan menggelembung, mereka akan memindahkan stop loss. Ada dua tujuan dari stop loss: pertama adalah untuk menolak arah transaksi, dan kedua adalah untuk menolak momen transaksi.

Trader Teknikal vs. Trader Fundamental

Bagi trader teknikal, biasanya yang ditolak adalah arah transaksi karena mereka memilih waktu terbaik untuk masuk pasar berdasarkan indikator teknis yang ketat atau pola teknis. Jadi, stop loss mereka membatalkan arah transaksi semula. Sementara itu, trader fundamental lebih sering menolak momen transaksi karena mereka telah menemukan peluang potensial melalui analisis yang ketat.

Masalah yang Dihadapi oleh Trader Teknikal

Trader teknikal sering menghadapi masalah stop loss yang sering terpukul karena dua alasan utama: pertama, analisis teknis biasanya ingin mendapatkan uang dengan cepat, dan periode perdagangan mereka relatif singkat. Dalam jangka waktu yang singkat, fluktuasi harga kebanyakan adalah dampak emosi, bukan karena perubahan fundamental dalam penawaran dan permintaan. Namun, perubahan emosi dan fluktuasi harian sulit diprediksi, sehingga perdagangan yang sering di jangka pendek akan sering menghadapi stop loss.

Psikologi Trader Ritel

Trader dengan tingkat keterampilan rendah sering kali mengalami kerugian karena stop loss. Kedua, dalam pasar perdagangan, terdapat institusi besar yang khusus mencari stop loss. Mereka memanfaatkan keterbatasan kemampuan psikologis trader, sehingga mengakibatkan fluktuasi yang signifikan pada beberapa instrumen, yang sering kali melampaui batas stop loss trader ritel, yang dengan mudah dipengaruhi psikologis dan akhirnya harus melakukan stop loss.

Strategi Stop Loss yang Tepat

Trader fundamental sejati tidak terlalu peduli dengan fluktuasi harian, karena perubahan emosi tidak dapat dikendalikan. Oleh karena itu, biasanya rentang stop loss mereka adalah pada level harian, dengan frekuensi stop loss yang lebih rendah, meskipun ukuran stop loss mungkin lebih besar. Dalam kondisi pasar yang bergejolak, trader teknikal lebih sering menghadapi stop loss dibandingkan trader fundamental. Sementara itu, dalam tren pasar, baik trader teknikal maupun fundamental tidak sering mengalami stop loss. Ketika salah menilai pasar, kerugian tunggal trader fundamental biasanya lebih besar dibandingkan trader teknikal, tetapi trader teknikal cenderung melakukan kesalahan penilaian lebih sering.

Mengelola Keuntungan dalam Trading

Dalam trading, tidak peduli seberapa banyak Anda menghasilkan, selama uang tersebut masih ada di akun Anda, ada kemungkinan untuk hilang kapan saja, layaknya chip di kasino. Jadi, untuk mengubah uang yang Anda peroleh di pasar menjadi uang Anda sendiri, satu-satunya cara adalah dengan menarik keuntungan setiap kali Anda mendapatkan profit. Trader yang cerdas selalu melakukan penarikan setiap kali mendapatkan keuntungan.